Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2006

Black Dahlia

Kisah nyata klasik yang dibungkus secara ngepop. Hasilnya tontonan menarik yang sedap dinimkati. Walaupun acting para pemain jauh dari brilyan, film ini sangat sayang untuk dilewatkan.

Another Gay Movie

Terlalu iseng, maka film seperti ini pun saya tonton. Tak perlu kecewa karena memang tak perlu berharap akan mendapatkan hiburan bermutu.

John Tucker Must Die

Film santai yang tak perlu memeras otak. Sekedar mengingat masa-masa sekolah dulu. Tokoh utama dalam film ini adalah brondong dari serial terkenal Desperate Housewives.

Double Rail Jakarta - Banten

Perusahaan kereta api sedang mengembangkan double rail dari stasiun Tanah Abang menuju Banten. Keputusan benar. Dengan double rail, apalagi ditambah dengan jumlah gerbong dan jadual keberangkatan, penumpang bisa lebih nyaman menikmati perjalanan. Mereka tak perlu berdesak berlebihan, tak perlu menaiki atap kereta yang membahayakan.

MotoCycle Effect

Mulai pagi ini, jalan Subroto antara gedung DPR hingga bunderan Semanggi, dibuatkan partisi dengan barisan corn. Tujuannya agar para pengendara motor mengambil jalur lambat. Akan berhasilkah?

Good Morning Jakarta

Selamat pagi, Jakarta! Kawasan SCBD setiap hari memperlihatkan progress pembangunan. Hotel, apartment, shopping center, office building,...

Bye Bye Love

Seberapa banyak orang yang tegas dan percaya diri untuk bertindak: "Bye bye, Love!"? Jika Anda pernah berada dalam situasi harus memilih antara meneruskan atau memutuskan hubungan cinta, Anda suatu kali mungkin pernah gamang. Hubungan yang bermasalah perlu dijernihkan. Kegiatan menjernihkan ini tentunya tak bisa dilakukan sendiri. Mestinya dua belah pihak yang terlibat dalam hubungan itu turut andil, demi kepentingan bersama. Saya pernah mencoba bertahan dalam sebuah hubungan yang buruk. Saya percaya, hubungan itu akan membaik. Berhasil. Tapi juga tidak selalu berhasil karena masalah baru atau bahkan yang sama muncul lagi. Mencoba bertahan dan memperbaiki. Berhasil. Namun siklus itu terus terjadi. Maka saya memutuskan untuk bertindak. Jika saya terus tingal dalam lingkaran itu, saya akan kembali mengalami hal sama. Maka saya keluar. Siap tidak siap, sebuah keputusan perlu dibuat. Saya pernah berpikir sangat sederhana. Ketika di awal sebuah hubungan s

Enjoy Jakarta: Museum Sejarah

Nama museum ini pun sebelumnya adalah Museum Fatahilah. Kemudian berganti menjadi Museum Sejarah. Jadi heran, apa yang ada di benak para penggagas penggantian nama ini, ya? Jangan sampai orang itu menduduki jabatan yang lebih tinggi. Bisa-bisa nama Jakarta digantinya, nama Grogol digantinya, nama Indonesia pun bakal digantinya mungkin. Mengganti nama, sama saja merubah sejarah.

Enjoy Jakarta: Museum Bank Mandiri

Bermain di playground. Teringat masa kecil.

Enjoy Jakarta: Museum Nasional

Tour de Muse. Kunjungan pertama adalah Museum Nasional di Medan Merdeka Barat. Sampai lupa sudah berapa sering masuk ke tempat ini, saking seringnya. Tapi sepertinya tak pernah bosan. Saya lebih senang ketika museum ini masih bernama Museum Gajah. Unik. Bayangkan, berapa ratus bahkan mungkin juta tempat di bumi ini menggunakan kata nasional?

Selingkuh Itu Indah, Jendral!

6:34 AM 11/23/2006 Satu hal mengusik hati setelah menonton 'Casino Royale'. Bond ternyata lebih menyukai untuk mengencani wanita-wanita yang sudah bersuami. Saya mencoba mengingat film-film bond terdahulu, apakah gejala sama juga terungkap. Di film terbarunya ini, Bond sangat eksplisit mengungkap kegemarannya ini. Karena Bond adalah jagoan yang kita puja bersama, maka penyimpangan 'kecil' ini kita anggap wajar. Lagi, film Bond tidak mengangkat perselingkuhan sebagai opini moral yang mengambil porsi besar dibandingkan dengan baku hantam dan tembak yang ada di sepanjang film tersebut. Karena Bond jagoan kita, sangat sulit menghakimi dia sebagai seorang penjahat. Baiklah, saya akan menggeser tokoh dalam tulisan ini kepada wanita yang menjadi teman tidur Bond yang adalah isteri dari seorang gembong penjahat. Mengapa wanita ini berselingkuh? Penonton berasumsi bahwa wanita tersebut tidak diperlakukan dengan baik oleh pasangannya. Alasan yang sama, tidak diperlakukan baik ole

Kemarau Ini

Kemarau terlalu panjang tahun ini. Panas sekali hawa sehari-hari.

Casino Royale

Menarik di awalnya. Penuh ketegangan. Namun klimaks ketegangan tidak dirawat dengan baik. Hingga penyelesaian masalah pun dibuat sangat santai. Bond kali ini penuh mayat bergelimpangan. Meskipun di sejumlah review disebutkan Craig banyak mengumbar adegan percintaan, untuk versi bioskop di Indonesia, jangan harap akan menemukannya. Menonton seperti menjadi tradisi. Mau tak mau harus menonton.

Warung Kopi di Aceh

Tergolong pedagang kaki lima, warung kopi di Aceh sangat khas. Jika di daerah lain seperti di Jakarta, kita menyebutnya warung tenda. Para pedagang tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan berkelompok. Menempati lapangan atau parkiran luas. Semakin banyak pedagangnya, akan semakin seru. Para pedagang berjajar mengelilingi lapangan atau sekedar berbaris saja, sementara tempat duduknya di atur rapi berbaris-baris. Konsumen akan menikmati hidangan dan kopi dengan duduk pada kursi plastik yang desainnya seragam berkaki pendek. Satu meja, dilengkapi empat buah kursi. Warung-warung model gerobak ini, biasanya buka pada malam hari dengan atau tanpa atap. Walau namanya warung kopi, namun mereka tak melulu menyediakan kopi khas Aceh, tapi juga makanan dan minuman lainnya. Sayang saya tidak mengkonsumsi kopi, maka tidak penasaran untuk merasai kopi yang katanya lezat itu. Jika udara cerah, duduk santai di bawah cahaya bintang dengan semilir angin malam, memang asoy untuk me

Aceh Trip: Pengemis Perkasa

Beberapa pengemis di Aceh berbadan kekar dan berjalan gagah perkasa menuju pos-pos tertentu yang menjadi tujuan hariannya. Mereka belum perlu berpura-pura sebagai makhluk lemah yang harus dikasihani, maklumlah masih pagi dan belum ketemu 'klien'. Jika jam tugasnya sudah dimulai, mereka akan duduk lemas sambil merintih-rintih. Pada bagian telapak kaki, mereka membalutkan kain perban putih yang masih bersih. Nanti tinggal dibubuhi obat merah. Tidak ketinggalan, kaleng untuk mengumpulkan uang. Ah, namanya juga usaha.

Aceh Trip: Tukang Jamu

Mbok bakul jamu di Aceh berkerudung, mengayuh sepeda, dan ber-SMS.

Aceh Trip: 25 Hari Menjelang Pilkada

25 hari lagi menjelang hari Pilkada. Masyarakat Aceh akan segera memilih siapa yang akan memimpin Aceh berikutnya. Jangan salah pilih. Tugas berat akan segera berakhir. Namun artinya, harus segera juga mendapat pekerjaan baru. Hampir seluruh panitia Pilkada, bekerja kontrak selama persiapan hingga berlangsungnya Plkada.

Aceh Trip: Water Front

Dengan sungai sebersih ini, Banda Aceh mestinya memiliki meeting point dengan water front yang indah. Sayang, potensi demikian tidak dimanfaatkan dengan baik. Tidak saja sebagai tempat rekreasi, water front dapat menyelamatkan sungai dari pengaruh buruk perilaku manusia dalam mencemari lingkungan. Masyarakat akan sendirinya teredukasi untuk menikmati pemandangan sungai, yang diharapkan dapat mendorong mereka agar arif terhadap manfaat besar sungai bagi kehidupan.

Kata Zodiak

Kapan terakhir kali saya melihat dan percaya sama ramalan zodiak? Entahlah. Hari ini, ketika galau mampir di benak saya, saya mencoba berkonsultasi ke detikom. Aquarius (20 Januari - 18 Februari) Peruntungan: Apa gunanya menuruti gengsi kalau akhirnya Anda menjadi kerepotan. Cobalah Anda menyesuaikan diri dengan keadaan sehingga bisa beradaptasi. Karir: Setiap pernyataan yang Anda keluarkan harus bisa Anda pertahankan dan buktikan. Jangan sampai timbul anggapan bahwa Anda hanya pandai bicara. Kesehatan: Aktifitas olah raga sebaiknya bisa dikerjakan secara berkelanjutan dan sewajarnya saja. Tak perlu terlalu memaksakan diri jika memang tidak bisa. Keuangan: Cukup baik dan stabil, bila ingin berspekulasi yang terlalu beresiko sebaiknya ditunda dulu. Utamakan rasio daripada perasaan yang tidak jelas. Cinta: Bersabarlah dan yakinlah bahwa semua ini pasti akan berlalu, untuk itu tenanglah saja. Jika memang dia belahan jiwa Anda, dia akan mengerti.

Masyarakat RI VS Bush: Benci tapi Rindu

Apa rasanya jadi seorang pemimpin dengan banyak musuh? Bush dibenci, Bush dirindu. Walaupun banyak kalangan enggan Bush mampir di Indonesia, namun kedatangan Bush ke negeri ini bagi sebagian kalangan lain dapat memberi dampak strategis. Khususnya, karena negara kita masih sangat tergantung pada Amerika, maka kedatangan Bush menjadi pertanda baik bagi pemerintah Indonesia. Bisa mendatangkan Bush ke sini, ibarat sebuat prestasi tinggi yang layak diacungi jempol. Namun masyarakat tak melihat hingga sejauh itu. Mereka justeru menolak. Jika Pemerintah masih akan melanjutkan pertemuan dengan Bush, seolah Pemerintah tidak peka terhadap gejolak yang sedang terjadi. Lucunya, kadang masyarakat kita tidak konsisten antara perbuatan, perkataan, dan pikiran. Mereka tahu Bush, tapi mereka kadang melupakan bahwa Bush adalah seorang Amerika. Padahal semua yang dia lakukan adalah demi kejayaan Amerika. Atau masyarakat kita justeru sangat tahu bahwa Amerika bukanlah Bush? Maka, kita berduyun-duyun turun

Sensasi DPRD Bogor

Untuk menyambut kedatanga presiden AS, Bush, Pemerintah Kota Bogor mengucurkan dana sekitar 6 milyar yang disetujui juga oleh DPRD Bogor. Belakangan, fraksi-fraksi di DPRD Bogor ramai-ramai ikut menolak kedatangan pemimpin adidaya itu. Jika sekedar bunglon, saya rasa akan sangat merendahkan intitusi yang mereka punya. Akan lebih masuk akal jika mereka sedang mencari sensasi unjuk gigi. Agar masyarakat Bogor, Indonesia, bahkan dunia menyaksikan bahwa para anggota dewan melakukan sesuatu yang besar untuk warganya. Sayang sekali, sangat terlambat, tuan-tuan!

Bogor Menjamu Bush

Bogor akan kedatangan Bush. Pro kontra mewarnai. Khususnya karena pemerintah kota Bogor perlu membelanjakan uang sebanyak 6 milyar untuk persiapan menjamu tamu agung ini. Beda dengan sejumlah pihak yang memandang sinis, saya justeru salut kepada usaha-usaha menjadikan Bogor sebagai tuan rumah tamu negara. Apalagi Bush, pemimpin negara yang paling berpengaruh. Jika anda sering mengikuti jungkir balik berbagai pihak untuk menjadikan indonesia, sebagai tuan rumah untuk acara internasional, penunjukan bogor sebagai tempat diselenggarakannya pertemuan kepala negara, anda akan maklum bahwa ini adalah prestasi dunia. Seperti kita tahu, Bogor sudah berkali-kali ditunjuk menjadi tempat pertemuan internasional. Secara diplomasi dan persepsi, mestinya peristiwa ini dianggap strategis bagi pemerintah kota dan masyarakatnya. Jika anda sepakat dengan pernyataan saya, kota kita ini berpeluang menjadi kota internasional yang layak diperhitungkan. Tentunya akan membanggakan kita juga s

Aceh Trip: Lelaki Aceh

Masyarakat aseli Aceh memiliki wajah yang khas. Perpaduan antara Arab dan India.

Kampanye Anti Tetanus

Pada halaman pertama koran Serambi yang terbit di Aceh, sebuah kampanye untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan bahaya tetanus muncul di beberapa kali edisi. Melihat teks yang tercantum pada iklan layanan sosial ini, saya ragu program ini akan berjalan dengan lancar. Tidak tepat dan sangat tidak persuasif.

Aceh Trip: Berkibarlah Logo Lama Pertamina

Pertamina yang sudah mengeluarkan dana sekitar 3 milyar untuk berganti image dengan merubah logo, tak jua sampai ke Aceh perubahannya.

Aceh Trip: Tantrib Pasar

Pedagang kaki lima ada dimana-mana. Tipikalnya pun sama. Ada aparat mereka tertib. Tidak ada aparat, mereka tak tertib. Untungnya, pemandangan yang saya lihat tak terlalu mencemaskan. tantrib tak perlu melakukan kekerasan untuk menertibkan PKL. Di beberapa tempat, aparat menarik keuntungan dari PKL dengan mengutip uang harian. Makanya sering kita temui PKL berlagu semaunya. Kawasan kota jadi amburadul.

Aceh Trip: Rumah Kasih

Aceh Trip: Mie Aceh

Ke Aceh tanpa melahap masakan khas Aceh? Rasanya rada sedikit kurang. Maka saya sempatkan makan mie Aceh di depan hotel. Kelas kaki lima tapi kayaknya pasti lebih nikmat dibandingkan dengan pesan masakan dari hotel di mana saya tinggal. Saya yakin, jika dalam keadaan normal, tak akan ada satu pun orang yang menginap di hotel Cakra Donya, tempat saya menginap. Kamar yang kotor dan bau, masakan yang disajikan pun sangat tidak layak.

Aceh Trip: Singa Terbang

Membayangkan 'raja hutan' menjadi 'raja angkasa'? Lupakan saja. Cita-cita luhur Lion Air ternyata tak mungkin bisa tercapai. Tetap bisa terbang dengan kondisi lumayan saja bisa dibilang mendingan untuk bisa bertahan di tengah iklim persaingan transportasi udara yang sangat ketat. Saya mesti ke Banda Aceh, bertemu orang-orang dari UNDP ALES dan KIP Provinsi Aceh. Jadual terbang yang mestinya jam 7.30 am, telat hingga nyaris jam 8 am. Itu belum seberapa dibandingkan dengan jadual terbang pulang ke Jakarta. Mestinya berangkat jam 6 pm molor hingga lebih dari jam 9pm. Tanpa pemberitahuan dan tanpa minta maaf. BAru kemudian ketika sejumlah penumpang mendesak pihak bandara mengumumkan, mereka angkat suara. Tetap juga tanpa permohonan maaf. Betul kesalahan bukan pada pihak bandara. Tapi sebagai bagian dari sistem, mestinya langkah ini perlu diambil. Pihak bandara beranggapan bahwa mereka pun tak mendapat pemberitahuan atas keterlambatan itu. Man, why don&

Aceh Trip: The Biggest Pilkada

Sehubungan dengan sebuah projek yang harus saya urus, saya kembali ke Aceh. Masih tentang Pilkada Aceh yang akan digelar 11 Desember mendatang. Pilkada Aceh ini dinilai acara demokrasi paling besar dibandingkan dengan acara serupa di provinsi-provinsi lain. Bayangkan, sebanyak 21 kabupaten/kota akan memilih gubernur, dan 19 kabupaten/kota memilih bupati/walikota secara serempak! Selasa kemarin, mestinya wilayah Aceh sudah harus bebas dari atribut kampanye. Namun di sejumlah titik, poster, billboard, umbul-umbul, spanduk, masih saja terpampang. Ada delapan pasang calon gubernur dan wakil yang lolos seleksi dan akan berlaga di ajang Pilkada. Satu pasang calon gubernur dan wakil adalah mantan anggota GAM. Pasangan lain, ada yang wakil gubernurnya juga mantan anggota GAM. Di kepala saya selama ini, anggota GAM itu terkesan para gerilyawan dekil berbadan kurus tak terurus. nyatanya, para anggota GAM itu well educated dan memiliki jabatan penting di tengah masyarakat

Jakarta Kini: Tukang Asah Pisau

Tukang asah pisau, bisa dijumpai di halaman Museum Sejarah. Pelanggannya para pedagang mie ayam, bakso, lontong, dll.

Jakarta Kini: Punk

Saya kadang harus maklum dengan perilaku sebagian manusia yang memilih menjadi 'beda' karena ketertarikan mereka pada sesuatu. Kelompok anak-anak muda di sebuah halte di daerah Slipi ini terlihat dekil dan tak sehat. Entah berorang tua atau tidak. Entah bertempat tingal atau tidak. Pada saat tertentu mereka tampil dengan dandanan punk yang fashionable. Saat tertentu mereka perlu juga menyederhanakan-nya. Sebagian dari mareka memilih pekerjaan sampingan dengann mengamen, ada juga yang menjadi pedagang kali lima. Pekerjaan utama? Sepertinya mabuk dan ngobat .

Jakarta Kini: Latumenten City

Letaknya di daerah Jakarta Barat. Belum tahu pasti akan menjadi 'city' seperti apa. Nama akan menjadi sesuatu yang dianggap menjual, sehingga para pemilik lokasi mesti kreatif membuat julukan. Mall, plaza, square, city... Dengan menggunakan nama orang seperti 'Latumenten', saya penasaran apakah ahli waris dari keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan royalty? Atau karena nama tersebut sudah menjadi nama umum, jadinya sudah tak dilindungi oleh undang-undang?

Jakarta Kini: Jakmania

Berpapasan dengan Jakmania, nama kelompok pendukung klub sepak bola Jakarta. Siapapun harus mewaspadai kehadiran kelompok ini jika sedang turun ke jalan. Terbukti, banyak kerusuhan terjadi gara-gara emosi mereka tak bisa dikendalikan. Kebodohan, kemasabodohan, fanatisme buta, atau kekurangajaran? Tidak ada bedanya.

Kota in Progress

Revitalisasi kawasan Kota mungkin menarik untuk ditunggu jadinya akan seperti apa. Sejumlah ruas jalan ditutup dari kendaraan. Nantinya akan menjadi pedestrian.

Jakarta Kini: Taman Prasasti

Dengan seorang sahabat, saya menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi kawasan tua Jakarta Kota dan sedikit berputar-putar kota. Sudah lama tidak main ke Taman Prasasti. Terakhir ke sana, ditutup untuk umum karena sedang renovasi. Pagar tembok yang selama ini mengelilingi, diganti dengan pagar besi tinggi oleh Dinas Pertamanan DKI. Sayang, pagar semakin tinggi tak menghentikan anak-anak di sekitar taman untuk tidak memanjatnya. Dengan tiket masuk Rp 2000 per orang ditambah Rp 10,000 karena membawa kamera. Tanpa tiket, entah bagaimana pembukuannya. Saya geram sekali dengan koleksi prasasti dan patung-patung marmer yang makin tidak terurus, rusak, hilang, kotor. Sepertinya diperlukan ahli taman professional untuk merombak ulang kondisi taman.

Don't Tell

Ketika luka masa lalu menyeruak tiba-tiba dan minta untuk disembuhkan, kepada siapa kita akan datang? Datanglah kepada tokoh-tokoh yang hadir di masa lalu itu.

Seminggu Ini

Satu minggu setelah yang dijanjikan. Saya menunggu apa sesungguhnya yang akan terjadi. Baik, tidak baik. Perubahan besarkah? Sayakah yang berkeputusan? Sayakah yang perlu menunggu?

Perfect Friday

A peace of choco-cake, dark choco cappucino plavoured bar, a conversation about jealousy, commitment, and casualty in love: it's perfect friday. and in sudden my heart is contamined by this song: Sampai Menutup Mata by Acha Septriasa embun di pagi buta menebarkan bau asa detik demi detik ku hitung inikah saat ku pergi oh Tuhan ku cinta dia berikanlah aku hidup takkan ku sakiti dia hukum aku bila terjadi reff: aku tak mudah mencintai aku tak mudah mengaku ku cinta aku tak mudah mengatakan aku jatuh cinta senandungku hanya untuk cinta tirakatku hanya untuk engkau tiada dusta sumpah ku cinta sampai ku menutup mata cintaku sampai ku menutup mata untuk f, untuk a

R Wijaya Mendapat Wangsit Mendirikan Kerajaan Majapahit

Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto. Dua pohon beringin itu ditanam pada 22 Desember 1973 oleh Pangdam Widjojo Soejono dan Gubernur Moehammad Noer. Di belakang bangunan Pendopo Agung yang memampang foto para Pangdam Brawijaya, terdapat bangunan mungil yang dikelilingi kuburan umum. Bangunan bernama Petilasan Panggung itu diyakini Petilasan Raden Wijaya dan tempat Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini sebagai latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan, dinding di sekitar " kuburan " itu diselimuti kelambu putih transparan yang mampu menambah kesakralan tempat itu. Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. " Tempat ini dikeramatkan karena dianggap sebag

Silsilah Raja-raja Majapahit

Ceritanya, masa lalu saya 'diteropong' oleh seseorang. Tersebutlah Rajasawardhana, salah satu raja di kerajaan Majapahit sebagai sosok yang pernah saya singgahi. Beliau terlahir kembali, dan sayalah penerusnya. Percaya? Tak perlu. Lalu saya mencari susunan raja-raja Majapahit selengkapnya. Daftar ini yang saya temukan. * Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309) * Jayanagara (1309-1328) * Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350) * Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350-1389) * Wikramawardhana (1390-1428) * Suhita (1429-1447) * Dyah Kertawijaya (1447-1451) * Rajasawardhana (1451-1453) * Girishawardhana (1456-1466) * Singhawikramawardhana (Suraprabhawa) (1466-1474) * Bhre Kertabhumi (Brawijaya) (1468-1478) * Girindrawardhana (1474-1519) (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Raja-Raja_Jawa)

Rajasawardhana Membunuh Dyah Kertawijaya?

Hayam Wuruk (atau Rajasanagara) adalah raja Majapahit (1350-1389). Ia dikenal sebagai raja terbesar Majapahit, dimana pada masa pemerintahannya Majapahit mencapai wilayah terluasnya. Mahapatih Gajah Mada memiliki peranan penting dalam pemerintahan Hayam Wuruk. Hayam Wuruk adalah putera Tribhuwana Wijayatunggadewi, dilahirkan pada tahun 1334, yang konon bertepatan dengan gempa bumi di Pabanyupindah. Nama Hayam Wuruk berarti "ayam yang masih muda". Hayam Wuruk naik tahta ketika berusia 16 tahun. Ia menikah dengan Paduka Sori (Parameswari). Wikramawardhana adalah raja Majapahit (1389-1429). Ia adalah menantu Hayam Wuruk dari puterinya, Kusumawardhani. Kekuasaannya ditentang oleh Wirabhumi, putera Hayam Wuruk dari selir. Tahun 1401-1406 pecah Perang Paregreg, yang dipimpin oleh Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini berakhir dengan dieksekusinya Wirabhumi. Pada masa ini Majapahit mulai mengalami kemunduran. Pada akhir masa pemerintahan Wikramawardhana, praktis wilayah jaja