ANATOMI ANGIN

Beberapa hari lalu, saya iseng saja mengganti profile pribadi di Friendster. Pada kolom pekerjaan saya isi dengan 'fortune teller'. Tidak ada satu hal pun yang mengingatkan atau yang menghubungkan dengan pekerjaan atau aktifitas ramal meramal sebelumnya. Tiba-tiba saja. Tak lama, saya mengunjungi alun-alun museum Sejarah. Saya bertemu dan bahkan sempat berbincang sebentar dengan seorang ahli nujum, begitu dia menyebut profesinya. Sempat terpikir untuk meminta jasa dia. Tapi karena saya sedang bersama dua orang sahabat yang sedang terburu-buru, maka niat itu saya batalkan. Tapi orang tua penujum sempat bilang, jika dia hanya bisa meramal atau melihat sesuatu yang sudah lewat.Dia tak mau mendahului kehendak Tuhan. Dengan melihat ke belakang, seseorang bisa memutuskan apa yang harus dilakukannya untuk masa depan. Ganti hari, saya diundang menemani seorang sahabat yang sedang makan siang, tak jauh dari kantor. Tak lama, sahabat kami yang lain datang dengan membawa sekotak kartu tar

Apa jadinya jika anda pemegang polis dari sebuah perusahaan asuransi lalu sesuatu terjadi menimpa Anda, Anda atau ahli waris anda mengajukan klaim tapi ternyata polis anda sudah dihanguskan secara sepihak oleh perusahaan asuransi tersebut? Pengalaman demikian menimpa saya. Tapi, syukurlah, tidak ada satu kejadian pun yang membuat saya merasa perlu mengajukan klaim. Saya pemegang polis dari perusahaan asuransi tsb sejak beberapa tahun lalu dengan sistem pembayaran per tiga bulan, debit langsung melalui kartu kredit. Kasus ini baru terbongkar sekitar seminggu lalu. Saya penasaran dengan salah satu polis yang saya miliki lalu saya hubungi customer service. Menurutnya, polis saya sudah dihanguskan. Saya kaget. Alasan mereka, kartu kredit yang biasa digunakan untuk membayar premi, telah berganti. Menurut salah satu klausal pada polis, memang tercantum bahwa polis akan dibatalkan jika pemegang polis tidak membayar premi dalam kurun waktu tertentu. Hal yang membuat saya protes: pergantian kar

Masih dalam rangka mengisi hari Minggu, mengunjungi taman agrobisnis seorang sahabat di kawasan Sentul. Bisnis sudah dijalankan keluarganya belasan tahun lalu dan masih terus bertahan, bahkan berkembang karena permintaan akan tanaman hias terus berlanjut.

Sebuah environment Cina tiruan yang disebut Kampung Cina. Berada di Kota Wisata, Cibubur. Berisi deretan toko-toko menjual segala sesuatu berbau Cina. Kebanyakan barang yang dijual berkualitas rendah. Sekedar untuk souvenir saja. Pada jam-jam tertentu kadang disajikan juga barongsai untuk menghibur para pengunjung.

Sebagian ornamen dari Museum Bank Mandiri berupa jendela dengan kaca patri berwarna-warni. Penuh gambar simbolik dari mulai aktivitas berburu, hingga permainan ice skating. Betul-betul suasana Eropa yang dihardirkan di facade gedung ini. Sayang, permukaan kaca terlihat sangat berdebu.

Beberapa hari terakhir, langit lebih mendung dari biasa. Hujan lebat kadang malam kadang siang. Hujan sebentar saja sudah menggenangi banyak wilayah dan jalanan. Jakarta waspada.

Efendy, cook: Few weeks ago, my child got sick. I did so worry that he had been infected by bird flu. I had a reason why worried because so many neighbors around had chicken and birds. When the Jakarta Governor realesed the intruction to destroy all the aves in Jakarta, gladly i helped my neigbors to deliver the aves to a local government office. Let the officer destroy them. Now my environment is free from the aves. I do care about H5N1. They do. Do You?

Sugianto, Steward: I am scare of bird flu. I have some friends taking care of birds. Actually they know about the danger of this desease. They know that their birds may infect them. They know the Jakarta Governor's instruction to destroy all the aves. One of them has release his bird from its cage. He just didn't have any courage to kill it. My other friend has plan to give his bird a vaccination. Good for all. I do care about H5N1. They do. Do you?

Busana, dimana-mana selalu menjadi simbol status. Suku Asmat memberi nilai dan kebanggaan yang sangat tinggi terhadap baju yang sudah lama dipakai olehnya, ditambah dengan compang-camping sengaja di bagian-bagian baju tertentu. Tidak sekedar pameran foto, pada pameran ini juga dapat dilihat seni instalasi. Globalisasi rupanya telah menjadikan Osama bin Laden menjadi bagian dari gaya hidup dari salah seorang warga suku Asmat di Papua.

Dari 25 Januari hingga 2 Maret, Erasmus Huis menyelenggarakan pameran foto dengan thema Dutch Dare. Maka foto-foto kontemporer bicara dengan bahasa yang apa adanya, sama seperti ketika para fotografer yang berpameran itu melakukan eksekusi saat pemotretan subjek-subjek fotonya. Sebuah sejarah yang tak pernah diceritakan, terungkap lewat sebuah foto lukisan dengan model Ratu Wilhelmina. Lukisan tersebut tercabik-cabik bayonet para tentara Indonesia saat melakukan penyerangan terhadap kantor kedutaan Belanda sekitar rahun 1960. Masyarakat Belanda yang mayoritas memeluk Katolik, pernah di-Protestankan secara massal oleh pemimpin yang berkuasa pada saat itu. Kejadiannya tahun 1580, Dom Church yang berdiri di Utrech, dirusak. Simbol-simbol yang berkaitan dengan Katolik ditiadakan. Termasuk wajah-wajah patung Bunda Maria dan para pengikutnya.

Saya bukan penonton TV, bukan pembaca surat kabar, kecuali week end. Saya sepertinya selalu tertinggal dengan berita-berita terkini. Kecuali berita tersebut kemudian jadi ramai, baru saya mencari tahu lebih dalam lewat internet atau sengaja membeli surat kabar atau sengaja menunggu news program di tv atau bertanya sama teman. Belakangan di banyak situs internet orang-orang ramai menulis tentang Barrack Obama . Saya pikir hanya seorang negro yang sedang terkena kasus. Tapi suatu pagi saya baru terpancing untuk tahu lebih banyak tentang pria itu setelah detikom menulis panjang lebar tentangnya. Oh, ternyata. Di Amerika, bahkan di dunia, Obama sedang ramai menjadi perbincangan. Ia yang mengusung bendera Partai Demokrat, tampil di panggung politik setelah pada pemilihan sela, Obama mencuri perhatian banyak warga AS. Entah apa keistimewaannya. Mungkin seperti yang banyak ditulis orang, ia punya kharisma. Karena dukungan yang berlimpah itu, Obama terpikir untuk mencalonkan diri jad

Terdampar di sebuah pulau terpencil, lalu terjadilah cinta segi tiga. Siapa Kelly Brook? Tak perduli juga siapa dia. Namun jika Anda perduli dengan umbaran payudara dan tubuh mulus Nona Brook, di film ini lumayan akan menyejukkan mata. Lupakan bagaimana mestinya sebuah film dibuat. Film ini berpotensi menjadi film drama yang seksi atau bahkan thriller yang mencekam. Hanya saja orang-orang yang berada di belakang layar harus masuk kelas lagi untuk mendapatkan sense itu. Heran saja Billy Zane mau bermain di film demikian.

Tikus biasanya dijadikan ikon koruptor. Tapi di film Departed, tikus menyimbolkan penyusup dan pengkhianat. Musuh dalam selimut. Siapa sangka kawan yang selama ini mendukung dan melindungi, ternyata adalah musuh nomor satu. Apa yang menarik dari film ini: Cerita? biasa saja. Acting pemain? Mestinya memang hebat. Apalagi sekelas Leonardo DiCaprio, Jack Nicholson, Alec Baldwin, Mark Wahlberg, Martin Sheen. Sutradaranya? Atau karena nama-nama mereka yang menyilaukan itu? Sebuah film aksi yang tak membutuhkan berkeringat.

Bapak saya baru saja membeli petak tanah di belakang rumah. Sebuah kebun pisang dengan kandang kerbau. Dan sebuah pohon jambu air di atasnya! Sepulang sekolah saya kerap memanjat pohon itu meskipun pohon tersebut tak berbuah. Tapi struktur batang pohon itu tak enak buat dipanjat. Ketika Bapak menebang pohon itu karena lahannya mau dijadikan kandang itik, saya tak sedih sama sekali. Di dekat rumah, ada sebatang sungai yang mengalir. Sungai tersebut sangat besar. Di sepanjang sungai, banyak tumbuh pohon besar. Kami menyebutnya solastri. Meskipun pohonnya besar sepelukan, buahnya kecil-kecil. Berwarna hijau jika masih mentah, hitam jika sudah matang. Saya dan kawan-kawan sering memanjat pohon tersebut. Harus sangat hati-hati. Ada seorang anak yang karena tidak hati-hati, pernah terjatuh dari sebuah ketinggian. Buta, tubuhnya jadi abnormal, kepalanya sempat terbelah. Hidup mandiri dengan serba kesulitan untuk bergerak, beberapa tahun kemudian meninggal yang saya tak tahu penyebabnya apa. K

Saya belum tahu apakah pernah ada kasus flu burung di daerah Bogor. Akhir pekan lalu saya mengunjungi orang tua di Bogor. Meskipun di rumah orang tua saya sudah bebas unggas [terpaksa karena kuatir flu burung], saya menyaksikan tetangga di sekitar rumah masih banyak yang memelihara ayam. Ayam-ayam tersebut bahkan banyak yang bermain di halaman rumah orang tua saya. Membuat saya sangat kuatir. Karena sejauh ini ayam-ayam para tetangga itu terlihat sehat, saya maklum jika tetangga masih mempertahankan untuk memelihara ayam-ayam itu. Mereka belum melihat urgensinya. Bagi mereka, memelihara ayam selain hobi, bisa juga dianggap investasi. Ayam-ayam itu akan dijual atau dipotong hanya jika ada acara besar. Seperti lebaran atau pesta. Sayang, para tetangga ini tidak mengurung ayamnya di kandang. Saya rasa pemandangan serupa bisa ditemui di mana saja. Pemelihara ayam membiarkan ayamnya berkeliaran di luar kandang. Maka sebaiknya memang perlu campur tangan pemerintah daerah un

Saya yang terkesima dengan acting Meryl Streep di film Devil Wears Prada dan Leonardo DiCaprio di film Blood Diamond, menjadi maklum jika akhirnya mereka masuk nominasi Oscar. Termasuk pria hitam lawan main diCaprio, Djimon Hounsou, masuk nominasi juga. Saya membayangkan jika Streep dan DiCaprio kembali main film bareng, film tersebut pastilah hebat. Saya masih ingat bagaimana mereka duet di film Lorenzo's Oil. Tentang 'Departed', hingga saat ini saya belum berkesempatan menonton. Menurut banyak riview dan testimoni, film ini sangat layak tonton. BEST PICTURE Babel The Departed Letters from Iwo Jima Little Miss Sunshine The Queen BEST ACTOR Leonardo DiCaprio, Blood Diamond Ryan Gosling, Half Nelson Peter O’Toole, Venus Will Smith, The Pursuit of Happyness Forest Whitaker, The Last King of Scotland BEST ACTRESS Penelope Cruz, Volver Judi Dench, Notes on a

Sabtu siang, saya menumpang bis menuju daerah Uki. Dari sana, saya akan lanjut ke Bogor. Ada terminal di daerah Uki itu dimana bis-bis menuju Bogor dan Sukabumi menunggu penumpang. Hujan tiba-tiba deras. Jalanan sekitar Ahmad Yani terendam. Sebuah bis mogok. Jika sekedar didorong crew bis, pasti sangat susah. Namun sebuah bis di belakangnya membantu mendorong hingga bis yang mogok tersebut bisa jalan lagi.

Sabtu pagi, saat matahari masih terik.

Kapan terakhir Anda menasihati sahabat Anda? Akhir pekan lalu telepon selular saya berdering. Seorang sahabat yang sudah terpisah lebih dari tiga belas tahun tiba-tiba menghubungi. Baru saja ada reuni kecil, tapi sayang saya tak hadir. Ia merantau ke luar kota yang jauh dari Jakarta dan terkaget-kaget mendengar begitu banyak kabar dari teman-teman lain. Dia mengira kami akan sama saja seperti saat kami masih bersama. Sahabat saya yang kini sudah bersuami ini rupanya pernah memendam suka sama sahabat yang lain yang sekarang sudah pula berkeluarga. Pertemuan lalu itu digunakan mereka untuk saling curhat. Kedua-duanya saling kaget dengan kisah perjalanan hidup masing-masing. Sahabat saya yang pertama, lebih kaget lagi karena pria yang dulu sangat ia kagumi karena kesederhanaannya, telah berubah menjadi pria yang sangat 'berbeda'. Apalagi ditambah dengan hadirnya wanita simpanan di antara ia dan isterinya. Pendek kata, sahabat saya sangat kuatir. Ia menghubungi saya untuk minta tol

World Cup 2006 sudah lama berlalu. Namun print ad di atas masih saja seru untuk dinikmati.

Campur aduk perasaan. Gemas, geram, kasihan, sebal, prihatin, salut. This is Afrika, every single peristiwa harus dimaklumi. Keserakahan ada dimana-mana, penguasa lokal, pendatang, rakyat jelata, militer. Lawan jadi kawan dan kawan jadi lawan atas dasar keserakahan itu. Tapi film ini memang menyuguhkan hal yang sangat beda. Bukan sekedar fiksi, namun kita dibuat percaya bahwa dunia seperti itu memang ada.

Akhir semester dan saya merasa perlu mendapatkan komentar dari mahasiswa yang saya ajar mengenai saya dan mata kuliah yang saya bawakan. Saya bagikan selembar kertas kepada setiap mahasiswa. Saya minta mereka membuat lipatan pada kertas itu. Pada lipatan pertama, saya minta mereka menuliskan nama masing-masing. Saya minta para mahasiswa untuk menggeser kertas yang bernama itu ke teman di sebelahnya. Sekarang, tiap mahasiswa memegang kertas yang bukan atas namanya. Saya ajukan pertanyaan, mahasiswa mengisi, lalu kertas digeser lagi. Begitu seterusnya. Hanya ada empat pertanyaan, tepatnya saya minta mereka memberi masukan terhadap saya dan mata kuliah yang saya ajarkan. Diantara komplimen yang saya terima, ada juga kritik. Macam-macam komentar mereka. Mulai dari cara saya mengajar, materi yang saya ajarkan, hingga cara berpakaian dan tatanan rambut. Luar biasa. Membuat saya terbelalak dan tersadar. Betapa semua pendapat itu membuat saya berpikir untuk segera memperbaiki diri. Saya ingi

Begitu banyak dateline. Begitu sedikit konsentrasi untuk menyelesaikannya. Where the passion gone? There's no omen i got lately. So calm. So dull. Or it should be like this? Kecewakah saya pada banyak harapan yang nyatanya tak terwujud? Akhir tahun, awal tahun. Masa di mana semuanya saling berganti, seharusnya. Atau tidak juga seharusnya?

Kota terpencil dengan tetangga yang saling mengenal secara dekat satu sama lain. Gurun, danau. Di luar pekerjaannya, kaum pria akan pergi ke pegunungan, mencari sungai berair bening dan memancing. Hingga suatu ketika, salah seorang dari mereka menemukan sesosok mayat perempuan. Jindabyne adalah sebuah kawasan di daratan Australia. Jindabyne adalah kota kecil dengan sebuah misteri. Dan misteri akan tetap menjadi misteri.

Jangan main api jika tak mau terbakar. Tapi ada saja orang yang mau ambil risiko. Nikmatnya saja dulu, susah pikirkan nanti. Kenikmatan itu adalah godaan dari seorang perempuan asing. Susahnya, si perempuan menuntut hal lebih. Kebetulan ia punya sederet masalah dengan pihak lain, sehingga siapa pun yang dekat dengan dia sekarang, akan terkena masalahnya.

Rupanya pencarian bangkai pesawat Adam Air akan sangat sulit ditemukan. Beberapa bagian kecil dari badan pesawat berbentuk serpihan-serpihan kecil. Selama ini orang-orang berspeklasi tentang cuaca buruk dan rusaknya pesawat. Bagaimana jika pesawat itu hancur karena ledakan bom? Hanya ledakan bom yang bisa membuat serpihan-serpihan sekecil itu. Jika bom meledak di sana, siapa yang meledakkan? Sebuah jaringan yang sudah lama terkenal yang bisa dijadikan tersangka. Mengapa Adam Air? Mengapa bukan Garuda saja? Tak menjadi masalah yang mana yang meledak. Yang terpenting adalah meledak. Karena yang dimaui oleh pendonor ledakan itu hanya sekedar meledakkan sebuah pesawat lokal. Bangkok Meledak. Filipina Selatan Meledak. Indonesia Timur meledak. Ok, lupakan Bangkok karena bukan pekerjaan dari jaringan yang sama. Masih ada skenario lain dimana ledakan-ledakan itu masih akan terjadi. Selama Indonesia masih menjadi tujuan investasi asing, bom itu akan terus meledak. Selama issu agama dan perlawan

Bis umum jurusan luar daerah mestinya dilarang keluar jalan tol masuk dalam kota. Namun ada pengecualian. Di kawasan interseksion Slipi bis tersebut boleh ngetem untuk menunggu penumpang. Bis tujuan kuningan pada foto, baru keluar dari terminal Kali Deres. Jika penumpang tak sampai memenuhi kursi bis yang tersedia, bakal rugi. Makanya perlu mendapatkan penumpang di titik-titik lain seperti Slipi itu. Tapi tentu saja tidak gratis. Satu unit bis boleh parkir jika terlebih dahulu membayar upeti Rp 600,000 kepada seseorang bernama Boss Edi. Jika Boss ini tidak terlihat, ada beberapa kacungnya yang siap galak membantu. Oleh Boss Edi, uang tersebut akan didistribusikan kepada polisi-polisi yang bertugas di kawasan itu. Dengan uang itu, para polisi itu dapat membelikan handphone dengan teknologi 3G untuk para istrinya. Awak bis juga masih harus membayar upeti sebesar Rp 60,000 buat calo yang turut berteriak membujuk penumpang. Jika hingga sekarang praktek ini masih ada, itu karena dianggap wi

Selarut apapun tidur, selelah apapun badan, kalau jam sudah menunjukkan jan 6am atau sekitarnya, mata saya akan langsung melek dan semua kantuk hilang. Padahal terkadang badan masih pengen bermalas-malas di tempat tidur. Sepertinya tak ada alasan untuk tetap berbaring jika hari sudah berganti. Bekerja di sebuah production house adalah komitmen untuk sering bergadang dan boleh datang ke kantor siang jika tak terikat dengan dateline atau janji. Ketika hampir semua pekerja menerapkan sistem begitu, saya sebaliknya. Saya tetap akan datang pagi dab menghindar pulang larut. Saya tak suka begadang dan kerja malam di kantor. Gara-gara jam kerja yang demikian, dua tahun terakhir saya kehilangan banyak kesempatan berkumpul dengan teman-teman. Bukan hal yang patut disesali karena saya selalu menemukan berkah dari semua peristiwa. Namun hal ini salah satu yang memicu saya untuk segera menemukan lingkungan baru yang sesuai dengan konsep hidup saya di tahun ini dan ke depannya. Tahun baru ini say

Bioskop dengan layar terbanyak di Indonesia? Atau di Asia? 21 layar! Banyak bener. Ah, padahal jika mereka mau sedikit berpikir keras untuk sekalian saja membuat sesuatu yang besar bagi negeri ini, minimal untuk Bandung. Misalnya, memanfaatkan sebagian space yang mereka miliki untuk menyediakan segala sesuatu tentang film: perpustakaan atau bahkan galeri multifungsi.

Bangunan legkap belum selesai semua. Belum bisa melihat 'mau dibawa kemana' kompleks hiburan ini. Sebuah konsep baru di Indonesia saya rasa. Jika sekedar menggabungkan pertokoan, kuliner, dan bioskop memang biasa. Namun membiarkan atap terbuka di sepanjang pedestrian saya rasa sebuah langkah berani. Model mall lama seperti Bandung Supermall, akan makin ditinggalkan saja. Apalagi sepertinya, pengelola sangat mengharapkan para pengunjung dari Jakarta yang memang sudah sangat teredukasi dengan tempat-tempat hang out berkualitas. Letaknya di jalan Sukajadi, tak begitu jauh dari pintu tol keluar Pasteur arah ke Setiabudi.

Ke Bandung tanpa mengunjungi Factory Outlet? Hmm. Agak kurang sadap rasanya.

Saya suka Bandung dengan banyak gedung-gedung tua yang dipertahankan. Mereka melestarikan gedung-gedung tersebut dengan mengalihfungsikan, yang justeru menambah nilai historikal. Tapi saya selalu dipusingkan dengan rute dan jalan-jalan di sana. Tak pernah bisa hapal dengan benar. Jalanan berputar, jalur searah,kurangnya papan penunjuk jalan: hal-hal yang unik namun kadang menjengkelkan.

Minat yang tak terbendung, tiba-tiba terwujud. Senangnya. Berangkat Sabtu malam, 14/01, Minggu pagi sudah terdampar di Hotel Patra, Dago - Bandung.

13/08/07. Pedagang kaki lima di Hanoi: tahu gunting, bihun rebus. Semuanya berasa tawar. Tapi berasa nikmat dengan kuah kecap asin. Terlebih jika pertu sedang lapar. Lumayan untuk makan siang.