ANATOMI ANGIN

Basil sedang berkontemplasi dengan alam, di belakang rumah nenek di Bogor, 30 Januari 2010.

Salah dua aktivitas yang bisa dilakukan di Bandung, selain culinary hunt juga factory outlet chasing.

29/01/10. Menginap di Hotel Utari, jalan Dago.

25/01/10. Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan bertemu Basil setelah sekitar tiga bulan terpisah. Dia masih tajam mengenali, meskipun pada detik-detik pertama pertemuan dia terlihat malu-malu. Mukanya berbinar, senyumnya terus berkembang. Tak banyak kata yang dia ucapkan, hanya kadang-kadang dia melirik atau menatap saya. Serasa tak percaya mungkin. Basil sudah besar dari terakhir saya melihat dia. Gerakannya sudah sangat gesit. Beberapa jam kemudian, saya sudah maklum dengan kosa kata yang dia kuasai. Mengagumkan.

25/01/10. Berkunjung ke Jakarta, kembali harus bertenggang rasa dengan kemacetan dan kesesakan. Pembangunan terus berlanjut. Hiruk pikuk orang masih terus berdenyut. [Sepanjang jalan Sultan Agung, Manggarai. Ciliwung sedang dipagari. Maksudnya? Biar kalau banjir tak terlihat dari jalan?]

Begitu ditawari untuk jadi voluntir di kerja amal jualan hotdog oleh Citizen Advocacy, sebuah organisasi nonprofit di mana saya terdaftar sebagai tenaga sukarelawan di sana, saya langsung mau. Kami berenam bergantian selama tiga hari, Sabtu, Minggu, dan Selasa. Selasa kebetulan hari libur nasional Australian Day. Tapi saya hanya bertugas di hari Sabtu dari siang hingga sore. Lokasinya di Balcatta, di halaman Bunnings, sebuah hypermarket barang-barang keperluan rumah tangga dan renovasi rumah. Terkumpul sekitar AUD 4000, hanya jualan hotdog dan minuman ringan saja! Luar biasa.

Putra sulung Pangeran Charles dan Lady Di mendarat di Australia. Berhari-hari beritanya memenuhi siaran TV.

Source: Nla.gov.au Dream: I was preparing a race when somebody gave me a flag, an Australian Flag! He wish I could wage it during the race. What an honour.

Ketika musim panas melanda Perth hingga 42,7 derajat celcius, meletus rasanya kepala. Pusing, lemas. Tapi saya tak mau menyerah. Saya ambil sepeda keliling sub-urb dan kota, berenang, atau leyeh-leyeh di taman. Sejumlah tanaman di belakang rumah sewa sekarat melepuh kepanasan.

Sepertinya ada dua dua macam halte yang dibangun di sepanjang jalur bis di Perth. Pertama yang menggunakan atap dan yang kedua yang tanpa atap, berupa tonggak saja. Model yang beratap, herannya ada yang dibangun menghadap jalan dan ada yang membelakangi jalan. Saya tidak tahu apa maksud mendirikan halte dengan membelakangi jalan. Padahal, tentu saja sangat tidak nyaman karena sebentar-sebentar harus bangkit untuk mengecek apakah bis yang ditunggu sudah datang apa belum.

State Library sedang menyelenggarakan pameran foto dari hasil kontes. Thema-nya 'Thank, Dad!'. Banyak foto-foto lucu bisa ditemukan di sana, terutama yang jadi subjek adalah bapak dan anak.

Beberapa hari pertama tiba di Perth, saya sama sekali tidak bisa menggunakan laptop dan men-charge telepon genggam karena perlu power converter supaya kabel bisa terkoneksi. Beda negara, beda jenis colokannya. Nah, setiap saya bepergian ke luar negeri, biasanya saya membawa beberapa jenis yang berbeda. Tapi sepertinya untuk yang biasa dipakai di Australia agak jarang ditemukan di Indonesia. Dan harganya ternyata tidak murah, sekitar 16 AUD.

10/01/10. Saya berkesempatan mengunjungi Armadale, di bagian utara Perth City untuk bertemu seseorang yang menawarkan sepeda. Hanya sekitar tiga stasiun dari Perth station. Begitu turun dari stasiun, saya langsung jatuh cinta dengan kawasan ini. Banyak gedung-gedung tua terawat yang sangat menarik. Well, saya memang selalu terkesan dengan arsitektur antik.

08/01/10. Kim C. Beazley, di kalangan warga Australia mungkin lumayan populer karena dia mantan menteri dan pernah jadi ketua Partai Buruh. Beliau belum lama menerbitkan sebuah buku yang berisi memoir tentang mendiang bapaknya, Kim E. Beazley, yang juga tokoh nasional Australia. Bareng teman-teman dari kampus, saya mengikuti promosi bukunya yang berjudul 'Father of the House'. Aula di State Library penuh sesak, terutama para orang tua yang mungkin memang mengikuti pendukung pria berbadan subur ini.

Mimpi. Lama tak jumpa dengan salah satu sahabat dari SMA, tiba-tiba ketemu. Dia mengembalikan semua barang yang pernah saya berikan seperti misalnya surat-surat, kartu ucapan, dan tiga ekor ikan hias dalam plastik yang masih hidup! Padahal nyatanya saya belum pernah memberikan apa-apa ke anak ini. Selain itu, dia juga memberi saya semacam ikan pepes yang siap makan. Hmm... Ikan hias. Surat, kartu.

10/01/10. Akhirnya, saya memutuskan untuk menemui seseorang di Mayland, yang menawarkan sepeda second hand. Dari tampangnya, umur sepeda tersebut mungkin sudah lama, tapi selama masih layak pakai, saya pikir tidak masalah, dari pada beli sepeda baru yang harganya tiga kali lipat. Tokh akan saya lepas juga setelah masa studi selesai. Maka, dari Mayland ke Yokine, saya tempuh dengan mengendarai sepeda tersebut. Saya seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru. Ada satu rasa yang tiba-tiba menyeruak, mimpi masa anak-anak yang menjelma menjadi nyata. Sejujurnya, ini sepeda pertama yang saya miliki. Hahah, memalukan. Terlambat banget, ya? Well, tak apa. I am happy to get it. The timing was just right. Dan ternyata, saya harus tergopoh-gopoh mengayuh menyadari kalau Perth itu daerahnya berbukit-bukit. Begitu turun asyik, begitu menanjak saya kepayahan. Kadang saya hanya menuntunnya karena tak kuat menggoes.

Qu-ning. Saya tidak tahu artinya. Kata itu yang terbaca dalam mimpi saya. Ceritanya saya ada di sebuah mall. Saya lihat Dewiq pengarang lagu dan penyanyi itu sedang kumpul satu meja di sebuah restoran dengan teman-temannya. Mereka bikin grup vokal, hal yang diperdebatkan tapi ditanggapi santai oleh mereka. Lalu dengan gaya acapela mereka menyanyikan salah satu lagu yang mereka bawakan. Qu-ning.

Seorang sahabat pernah menasihati. "Kita tambah hari tambah tua. Kenapa kamu nggak kerja saja di satu tempat dan bertahan untuk waktu yang lama." Tambahnya, kita perlu memikirkan masa depan. Kita perlu memastikan bahwa masa depan kita aman. Saya tertawa getir mengingat sejarah karir saya yang lompat sana lompat sini. Apa yang saya cari? Tidak tahu pasti. Yang jelas, ketika saatnya ingin pergi, yeah, saya harus pergi. Saya pernah mendapat sebuah jawaban bahwa memang sampai waktu-waktu itulah semesta menghendaki saya di sana. Seperti quantum leaf. Saya berada dimana saya dikehendaki. Jika waktunya habis, saya dengan bantuan semesta akan pergi mencari kemana seharusnya tujuan berikutnya. Karena seharusnya begitulah hidup. Namun belakangan saya punya pikiran lain. Artinya, pikiran saya terdahulu tentang pindah-pindah pekerjaan itu bukan absolut begitu. Saya sedang memikirkan tentang 'daur hidup'. Seperti sebuah barang yang dijual para pemasar yang mengenal product life cy

Source: Culturedecoded.wordpress.com Saya tinggal di Amerika, kuliah. Dengan santai saya memasuki sebuah tempat terbuka. Ada beberapa penjaga, tapi saya tetap dibiarkan masuk. Saya tidak tahu apa-apa sampai tak lama kemudian beberapa orang datang dan dilarang masuk karena wilayah itu tertutup untuk umum karena Presiden Obama akan datang dan memberikan pidato. Entah dari mana datangnya peringatan: "Boooomb!" Saya langsung lompat ke pondok penjaga, semcam pos berukuran 1 x 1, dan tiarap di sana. Orang-orang pun berlarian ke dalam ruang penjaga hingga menimpa saya. Tak lama bom benar-benar meledak!

You're invited to: $7.6MILLION FOR TRANSFER INTO YOUR ACCOUNT URGENTLY. CALL ME 22676241887 By your host: Adul Nasra Date: Tuesday December 29, 2009 Time: 4:00 pm - 5:00 pm (GMT +00:00) Street: i know that this message will come to you as a surprise. I am a banker by profession in BURKINA-FASO, WEST AFRICA and presently holding the post of assistant foreign remittance director in our bank. I need your urgent assistance in transferring the sum of ($7.6) million to your account within 14 banking days. This money has been dormant for years in our Bank without claim. I want the bank to release the money to you as the nearest person to our deceased customer, the owner of the account died a long with his supposed next of kin in an air crash on July 31ist 2000 . I don't want the money to go into our Bank treasury as an abandoned fund. So this is the reason why i contacted you so that the bank can release the money to you as the next of kin to the dece

From Miss.Nacolline Marina Tureh Address: 76 Marcory, Abidjan Cote d' Ivoire West Africa. E mail ; mnacolinetureh@yahoo.co.jp Good day our dearest one With due respect and humanity, I was compelled to write to you under a humanitarian ground, I know that this letter will come to you as a surprise, with the full hope that you will bear with us to assist us in this mutual transaction that will extend our both families. I got your contact from the Cote d' Ivoire directory. I am Miss.Nacolline Marina Tureh from Republique of Sierra Loene. but we baised in Cote d'ivoire my late Parents Chief Dr and Lolo Tureh Ahmed , who was into cocoa/Cotton export, died last year in accident. before the death of my father he deposited two big trunk boxes containing us ($ 22.5 million ) with other family valuables with security company here in Cote d'Ivoire registered it as art work belonging to his foreign partner who will be coming for the release and export to abroad.

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: FROM MR AHMED DERICK. THE HEAD OF AUDITING DEPARTMENT. Of African Development Bank Burkina-Faso REMITTANCE OF US$10.000,000.00. CONFIDENTIAL IS THE CASE. This message might meet you in utmost surprise, however, it's just my Urgent need for foreign partner that made me to contact you for this transaction. I am a banker by profession from Burkina Faso in, and currently holding the post of director Auditing and accounting unit of the bank. I have the opportunity of transferring the left over Funds ($10. million) of one of my bank clients who died Along with his entire family on in a plane crash. Hence, i am inviting you for a business deal where This money can be shared between us in the ratio of 50/40 while 10% Will be mapped out for expenses.. be inform that this transaction is 100% risk free, WHILE Further details of the transfer will be forwarded to you as s

31/12/09. James street square, Northbridge.

31/12/09. James Street, Northbridge.

Hari pertama tahun 2010. Saya mengunjungi seorang sahabat di Murdoch University. Sayangnya, meskipun sudah janjian, yang bersangkutan tak muncul. Untungnya, saya bertemu sahabat lain yang dengan segera menawarkan tumpangan untuk berkunjung ke rumahnya. Sambil ngobrol panjang lebar tentang kehidupan di Perth.