Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2010

Hoax from Mr. Karim Ahmed, Again

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: Dear Friend, TRANSFER OF USD$4.8M (FOUR MILLION EIGHT HUNDRED THOUSAND US DOLLARS) I am Mr KARIM AHMED, a banker with the above mentioned bank in Ouagadougou Burkina Faso in West Africa, holding the post of the Audit & Accounts dept. On December, 25, 2003, one Dr.Mujeeb Islam Ahmed, a Lebanese National, An Astute Business man of international repute, a contract with ecowas country, whose endeavours spans various areas of Business interest, (Real estate, contract and Farming .etc) made a numbered time (Fixed) Deposit, valued at $4.8M (Four Million Eight Hundred Thousand United State Dollars) for twelve calendar months in my Bank Branch. Upon Maturity, we sent a routine notification to his forwarding address but got no reply. After a month, we sent a reminder and finally we discovered from his company that Dr.Mujeeb Islam Ahmed.was aboard the AF4590 plane, which crashed December, 25 20

Nobar AFF di Konjen RI

Jeda pertandingan antara Indonesia vs Malaysia. Nonton bareng AFF 2010 di kantor Konjen RI.  Sebuah hotel backpacker di Adelaide Tce Gum tree. Mampir ke Kings Park setelah bubar nobar

Menjadi Kompasianer

Saya baru saja menjadi anggota baru Kompasiana, jejaring sosial yang dibangun oleh Kompas, tempat orang-orang menulis apa saja: puisi, reportase, dongeng, kritik sosial... Saya memutuskan hanya menulis sajak, yeah, untuk saat ini.  Sebetulnya saya sudah tahu lama tentang Kompasiana, bahkan ketika baru pertama kali di-launching. Tapi tentu saja saya lebih setia pada blog ini. Saya tetap memepertahankan Blogspot karena tidak terlalu hiruk pikuk dengan lalu larang komentar. Sejauh ini saya memang menghindar dari percakapan dengan pembaca. Meskipun jujur, dengan adanya interaksi dengan pembaca juga membuat saya makin bergairah untuk menulis. Hanya puisi. Sekedar untuk berbagi.

Jurnal Sabtu

Seharian ini saya memilih berdiam di ruang kerja di kampus, lumayan ada AC. Suhu di luar 38 derajat. Niatnya biar sekalian bisa menulis untuk riset saya. Tapi ternyata, mood saya tak menolong. Tapi tak benar-benar tanpa hasil, karena saya sibuk dengan ide-ide baru untuk, mungkin, sesuatu yang kelak akan saya bangun jika waktu memungkinkan. Sore. Jalanan sepi. Menunggu di parkiran Edgewater station, sahabat saya, Elis dan Jati dari Jakarta, mulai hari ini akan tinggal di rumah saya untuk sisa hari liburan mereka. 

Cottesloe Beach

Jurnal Kamis

Dalam kereta, ada Santa Clause, penyanyi carols, dan perempuan yang baik hati membagi-bagikan permen Street musicians, Hay Street Mampir ke Cathedral of St Mary Peri baik hati Menunggu acara drama natal Pembuatan urban space , belum selesai. Di depan State Library, lagi

Aturan-aturan Domestik: Annoying but Essential

Hari-hari pertama menempati rumah yang sekarang saya tinggali, rasanya mata sepet juga menemukan banyak poster peringatan dari para penghuni utama - mereka yang memiliki kontrak dengan agen perumahan. Di pintu masuk, di dapur, di kamar mandi... Jengah. Apalagi, jika kemudian saya tertangkap basah tidak melakukan sesuai dengan instruksi yang ditempel, mereka tak segan-segan akan menegur langsung. Misalnya, masuk rumah dengan tetap menggunakan sepatu atau ada ceceran air di lantai kamar mandi setelah saya shower -an.  Namun belakangan saya mencoba berempati, terutama ketika mereka sedang pulang kampung, dan saya tinggal dengan dua penghuni lain. Sejak tak ada yang melakukan pengawasan, aturan jadi kendor. Saya pikir, ternyata penting juga memberi instruksi-instruksi demikian. Meksipun saya tetap berusaha patuh pada poster itu, tapi ternyata dua penghuni lain tidak! Akibatnya, kamar mandi berantakan, toilet kotor, dapur apa lagi.  Mencoba bijaksana di usia yang nyaris

Jurnal Selasa

Akhirnya, saya bisa membunuh rasa malas di hari Selasa ini, meninggalkan rumah, naik kereta, dan pergi ke kota. Alhamdulillah, saya punya waktu yang berkualitas dengan membaca sejumalh jurnal dan menulis beberapa halamaan paper. Bayangkan jika saya terus bertahan di rumah, hanya tidur, browsing , tidur lagi, browsing lagi... Hawa akhir tahun, bawaannya pengen plesiran. Tapi apa daya... Catching a train to city A street vendor by the State Gallery...  Waiting for a bus... On a corner at the State Library... On the train, heading home...

Membandingkan Tampilan Portal/Website Pemerintah Negara Lain

Mari membandingdingkan website dan atau portal dari pemerintahan negara lain. Isitlah website , ternyata berbeda dengan portal. Disebut portal jika pada sebagaian besar tampilannya rutin mengalami pemutakhiran data, seperti portal berita Detikom. Tapi Jika hanya sebagian kecil saja dan tidak terlalu rutin, maka disebut website.  Saudi Arabia. Seperti tampilan video game . Australia. Menarik dan informatif. Malaysia. Harus daftar dulu. Males, ah... Singgpura. Ada iklannya. Hebaaat... Jika suatu organisasi sepakat memilih portal, maka harus ada tim khusus yang didedikasikan untuk mengurus, merawat, dan menjaga portal agar tetap terkini. Mudah-mudahan portal nasional kita segera ada yang benahi. 

Portal Nasional: Mengenaskan 2

Menyambung tulisan sebelumnya, berikut hal-hal yang sepertinya perlu dibenahi dari Portal Nasional kita, www.indonesia.go.id. Saya membuka versi bahasa Inggris dan menemukan hal ajaib di sana: 8. Klik - Potential. Secara random, klik nama-nama provinsi yang tersedia. Gambaran umum, naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Jika memang demikian, tidak perlulah menyediakan versi bahasa asing. Naskah juga tidak disajikan secara apple to apple . Ada provinsi yang informasinya banyak, yang lain sedikit. Ada yang halamannya dihiasi warna-warna, yang lain polos. Pemalas. 9. Klik - Social and culture - Eastern Lesser Sundas Province. Ah, rasanya, ingin sekali berkenalan dengan para penulis naskah di portal ini. Saya berharap mereka akan konsisten dalam menggunakan istilah, ternyata tidak. Saya menemukan istilah bahasa Inggris kedua untuk Nusa Tenggara Barat =  East Nusa Tenggara. Lalu klik - Western Lesser Sundas. Semakin mendebarkan. 10. Klik - Law and regulations - UU. Mungkin tepat jika ki

Portal Nasional: Mengenaskan 1

Berselancar ke portal nasional milik pemerintah Indonesia, www.indonesia.go.id. Makin lama memperhatikan, rasanya makin banyak hal yang tidak sreg di hati. Saya mengklik yang versi bahasa Inggris. 1. Setelah menunggu cukup lama, saya berharap akan menemukan photo presiden berdampingan dengan wakilnya. Ternyata, photo SBY sebagai simbol negara tidak muncul.  2. Web head , yang berupa montage photo yang terdiri dari bendera, kepulauan, istana Merdeka, atraksi suku Nias, danau, dan animasi model berbusana daerah, saya rasa sudah kuno. Desain modern website saat ini lebih cenderung bersih dan solid.  3. Mungkin itu mengapa disebut portal, tampilan muka lebih didominasi kliping berita sehingga mengenyampingkan hal-hal penting lain. 4. Portal nasional bukanlah website-nya departemen pariwisata. Jadi, dua kampanye program pariwisata: Vote Komodo dan Visit Indonesia, sangat mengganggu. 5. Informasi yang disediakan tidak mutakhir. Misal, data turis yang masuk ke Indonesia terpasang tahun
Bangun pagi kemarin, saya lihat jendela basah. Hujan, meskipun tidak deras, mengguyur halaman. Summer yang aneh. Tahun lalu, dua bulan pertama di sini, saya merasakan kegelisahan musim panas yang benar-benar panas. Kali ini penuh hujan, berangin, dan dingin.  Tapi ternyata saya masih harus bersyukur karena di belahan Australia lain, badai angin merontokkan banyak rumah. Termasuk hujan salju yang amat dingin. Australia bersalju? Iya, tidak biasa-biasanya. Selama ini, dikenal istilah Christmas in July,  untuk menyebut betapa dinginnya winter di bulan Juli. Nah, karena salju sempat-sempatnya turun, maka baru kali ini berlaku white Christmas di Australia, meskipun tidak terjadi di semua bagian. Saya membayangkan jika Perth kebagian juga hujan salju, saya akan sangat bersuka cita.

Jurnal Senin

Hujan. Angin terdengar riuh di luar. Sebelum ke kampus, saya sempatkan ke Red Cross Australia dekat rumah. Mulai tanggal 6 Desember lalu, kantor perwakilan donor darah cabang Edgewater sudah resmi dibuka. Meskipun baru, terlihat sudah sangat sibuk. Strategi mereka sangat pintar, dengan semakin mendekati kantong-kantong pemukiman sehingga orang-orang yang berniat mendonorkan darah semakin mudah menjangkau. Waktu saya tinggal di Jakarta, yang saya tahu kita hanya punya satu tujuan untuk melakukan donor, yaitu di kantor PMI Kramat Raya. Untung rumah saya dekat. Jika jauh, entahlah. Mestinya PMI membuka banyak kantor cabang juga. Minimal tiap wilayah ada perwakilan.  Kampus masih diminati mahasiswa rupanya. Parkiran masih penuh. Mereka biasanya menghabiskan waktu di E-Lab. Karena pasti sudah tidak ada tugas-tugas mata kuliah, paling juga mereka main internet. Seperti biasa, saya akan bertapa di ruang kerja saya, satu gedung dengan perpustakaan kampus, tapi beda pintu masuk. Sendir

Assange sebagai 'Social Capital'

Assange dan orang-orang di belakangnya dan siapa saja yang berani mengungkap borok-borok pemerintah mestinya dianggap sebagai social capital, maka dari itu perlu kita dukung.  Social capital bisa diartikan sebagai kekuatan yang dimiliki masyarakat yang dapat meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Misalnya, kesehatan. Jika masyarakat sehat, mereka akan produktif bekerja yang dapat menguntungkan perusahaan dan mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan uang yang pantas mereka terima. Jika masyarakat sakit, mereka tidak bekerja, perusahaan rugi. Mereka juga perlu mengeluarkan uang untuk biaya berobat.  Pembocor rahasia negara, bisa dipertimbangkan sebagai social capital juga. Asal saja rahasia yang dibongkar bukan yang sifatnya membahayakan negara itu sendiri. Melainkan rahasia yang dibuat untuk menutupi peristiwa-peristiwa korupsi dan kemanusiaan, yang karena untuk melindungi para pelakunya yang umumnya orang penting, berkuasa, dan kaya. Kita tahu, banyak perkara yang terja

Menghipnotis Koruptor

Saya membayangkan jika Uya Kuya, penyanyi dan pesulap itu, boleh diminta keahliannya menghipnotis untuk membongkar kasus-kasus korupsi di pengadilan. Supaya ongkos pengadilan tidak terlalu tinggi, supaya para pelaku tidak telalu jauh berbohong, supaya para pengacara tidak terlalu banyak merancang konspirasi. Atau mungkin Romi Raphael yang lebih senior. Hipnotis, bisa dianggap cabang ilmu yang tua karena sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Banyak digunakan para psikolog untuk membantu para kliennya. Saya kira keterlibatan mereka bisa dianggap sahih karena hipnotis bisa dianggap bukti ilmiah. 

Mimpi Dihadang Ular

source: animaldanger.com Terbangun. Saya sedang dalam perjalanan untuk mendaki sebuah gunung bersama istri dan anak saya ketika tiba-tiba saya teringat apakah istri saya membawakan jaket untuk anak saya. Ternyata istri saya lupa. Sekalian dia titip sendal dan sejumlah barang lain, saya memutuskan untuk berhenti sejenak, meninggalkan istri dan anak istirahat.  Arah pulang ke rumah melintasi pesawahan. Saya menyusuri pematang dengan sangat hati-hati. Namun beberapa kali saya harus berhenti karena banyak sekali ular-ular menghadang. Tanpa bermaksud untuk membunuh, saya memungut sejumlah batu dan melemparkan ke arah kelompok ular itu agar menyingkir. Berjalan setahap, eh, masih ada ular lagi. Saya sudah tiba di akhir pesawahan, namun masih harus melintasi sebuah sungai dangkal. Di seberang sungai ada ibu saya sedang mencuci pakaian. Saya berteriak memanggil Ibu ketika tampak satu ekor ular piton bergerak ke arah saya. Ibu  memberi aba-aba agar saya lari. Sebelum lari, saya sem

Teringat Guru Usil di SMA

Belum lama saya menonton sebuah film pendek yang berserakan di Youtube, tentang sekelompok murid badung yang tampak bosan ketika sedang mendengarkan gurunya mengajar di sebuah kelas  sekolah lanjutan. Tiba-tiba ingatan saya terlempar ke masa SMA, kepada seorang guru, yang menurut saya sangat usil dan over-acting. Karena saya berada di kelas Biologi sementara dia guru bahasa asing, sebetulnya dia sama sekali tidak punya hubungan dengan kelas-kelas IPA. Tapi itulah, memanfaatkan posisinya sebagai 'guru', dia merasa berhak untuk melakukan hal-hal di luar kewajaran yang sebetulnya bukan wewenang dia. Misalnya, saat ujian semester berlangsung, dia mendapati satu siswa pria yang memiliki rambut melewati kerah kemeja. Tanpa tedeng aling-aling, si guru usil ini langsung mengambil gunting dan memotong rambut rekan saya itu yang sedang duduk mengerjakan soal di bangkunya. Andai saya bisa protes saat itu. Saya mempertimbangkan, hak siswa untuk bisa nyaman mengerjakan soal-soal ujian tan

South Beach Gathering

Saya diundang sejumlah sahabat, mahasiswa Indonesia dari kampus Murdoch, acara kumpul-kumpul mereka di South Beach, Fremantle. Sekitar 60 menit menyetir dari tempat saya tinggal. Seperti biasa, Fremantle memang sangat menyenangkan untuk dikunjungi.  The sun goes down 78... Behind the net Preparing for photo session Kali ini saya sudah berniat untuk berenang. Segar rasanya bisa berkecipak kecibung tanpa terburu-buru. Apalagi matahari jam 5 sore sudah layu, air juga tidak begitu dingin. Sedaaap. 

New York! Mimpi Kali Ye...

Rasanya sebal menjawab pertanyaan yang datang bertubi, "mau ambil liburan kemana?" Tidaaaaak...! Saya tidak punya rencana kemana-mana. Tidak ke Jakarta, tidak ke Hong Kong, apalagi ke Canada!  Sebetulnya, saya bisa saja memesan tiket pulang jauh-jauh hari agar masih bisa mendapat harga yang wajar. Tapi waktu itu tidak saya lakukan karena saya belum punya kejelasan jadual untuk presentasi proposal. Eh, tahunya, tidak ada jadual untuk saya hingga awal tahun depan. Saya periksa harga-harga tiket sudah melambung abnormal bahkan ludes. Tapi saya punya rencana hebat. Saya punya ambisi untuk menulis paper baru. Saya sudah kirim abstrak penelitian ke sebuah konferensi internasional di New York tahun depan. New York! Sekali lagi New York! Hahaha. Untuk penulis dan peneliti pemula seperti saya, membuat efek kejut pada diri sendiri itu penting, untuk saya jadikan milestone supaya saya terus bisa berkarya. Sekedar untuk menantang kemampuan. Sambil menunggu pengumuman apakah abstrak sa

Memulai Karir di Usia Senja, Mengapa Tidak?

Banyak orang yang akhirnya bisa meraih mimpi dan mendapatkan apa yang menjadi obsesi hidupnya ketika usianya sudah tak muda lagi. Misalnya, Susan Boyle, runner up acara pencari bakat Britain's Got Talent di tahun 2009, mewujudkan harapannya ketika usianya menjelang 50 tahun. Almarhum Mbah Surip, penyanyi berambut gimbal tanah air, meskipun tidak pernah jujur mengatakan umurnya berapa, tapi kita bisa melihat bahwa kondisinya sudah tidak muda lagi ketika ia meraih keberhasilan sebagai pendendang. Tokoh-tokoh politik yang kemudian sering lalu lalang di media massa pun, banyak yang sudah ubanan baru berkiprah. Mereka yang memang sudah lama meniti karir di bidangnya atau yang baru saja terjun, lalu berhasil dan populer.  Saya tidak muda lagi. Melihat kasus-kasus yang terjadi pada banyak orang, saya merasa tidak perlu kecil hati untuk terus bekerja. Menyelesaikan mimpi untuk memiliki sebuah profesi yang bisa identik dengan diri saya, permanen, dan tidak berubah-ubah sesuai mood dan wakt

Joondalup Lake

Saya dikunjungi seorang sahabat dari tanah air yang sedang melakukan bisnis di Perth. Setelah hari Minggu lalu menemani dia ke Guildford, Midland, dan Mundaring, kali ini berkeliling Joondalup di bagian utara Perth dan Matilda Bay di bagian selatan. Konon, jarang sekali orang pakai kamera DSLR merek Olympus, jadi ketika ketemu siapa saja yang menggunakan merek yang sama, mereka seperti memiliki hubungan brotherhood. Maklum, minoritas. Joondalup Lake. Marmion Harbour. Tampak seperti teluk, berkarang, dan tak aman untuk berenang. 

Joondalup Lake

About ECU Joondalup Campus