Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2010

Donor Plasma

Jika untuk donor darah, biasanya kita diminta untuk menyumbang darah tiga bulan sekali. Tapi untuk donor plasma, boleh dua minggu sekali.  Beberapa bulan lalu, saya menjajal apakah saya boleh mendonorkan darah saya di Perth ini. Di Jakarta, saya sempat mendapat perhargaan ke-25 kali sampai akhirnya harus berhenti gara-gara suatu ketika badan saya sedang tidak fit karena begadang, tapi saya putuskan untuk tetap mendonor begitu sudah waktunya tiba. Alhasil, saya dinyatakan tidak boleh lagi mendonor sebelum ada treatment. Pihak PMI tidak memberikan solusi apa-apa. Waktu itu saya sangat kecewa. Sekian tahun kemudian, saya coba lagi. Ternyata pada file saya masih ada catatan tentang kesehatan saya. Kecewa yang berkepanjangan. Apalagi kemudian saya terkena malaria. Sudah putus harapan benar. Begitu tinggal di Australia, saya punya harapan baru. Mereka sangat menghargai niat setiap orang untuk mendonor. Begitu terdeteksi darah saya mengandung antibodi malaria, saya masih diperbolehkan dan m

A Brand in My Arm

HBF mensponsori bantal remas Di Australia, HBF itu adalah perusahaan asuransi kesehatan. Mereka sangat pintar untuk bisa merebut perhatian. Misalnya dengan mensponsori bantalan empuk seukuran genggaman tangan untuk para pendonor darah. Saat diperlukan, oleh petugas Paralang Merah, pendonor akan diminta untuk memeras-meras bantal itu untuk memacu aliran darah agar mengalir lebih deras.

Membandingkan Website-website Parpol

Demokrat, partai di awan: dreamy, tidak membumi. Melayang terus, susah dipegang.  Website sebuah partai politik bisa menjadi sangat penting bagi partai itu sendiri sebagai organisasi, bagi para pengikut, maupun bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti media, organisasi politik lain, maupun organisasi non politik dan bahkan sektor swasta.  Website yang baik dan menarik, bisa sangat membantu suatu parpol menyampaikan visi dan misi mereka. Dari hasil membandingkan sejumlah website parpol besar yang ada di Indonesia, saya memberi sedikit catatan santai. Pemilu is over. Up date, dong... Golkar ingin menguatkan diri sebagai 'partai lumpur', maka mereka memilih foto sawah sebagai icon untuk menguatkan image itu. Mari kita tertawa sambil belajar EYD. Jika ingin bernostalgia dengan website generasi pertama awal 90-an, yang sederhana, kuno, dan jadul, tinggal tengok website partai PAN. Sekedar klipping berita online. Mengurangi unsur hijau Islami, menekank

Ganti Nama Kepemilikan Kendaraan

Ini kali ketiga saya ke kantor Department of Transportation di kota Joondalup untuk dua alasan. Pertama, untuk ganti nama kendaraan yang saya beli beberapa bulan lalu. Kedua, siang tadi untuk ganti alamat rumah. Ganti nama Untuk mengurus ganti kepemilikan sebuah kendaraan, sangat mudah. Setelah ambil nomor antrian, saya memilih dan mengisi sebuah formulir. Ada belasan petugas yang siap membantu. Tak sampai sepuluh menit menunggu saya dipanggil, padahal ramai sekali orang datang. Seorang perempuan muda membantu: saya diminta menunjukkan dua kartu identitas yang berfoto dan bukti tertulis dimana saya tinggal.  Untuk kartu identitas, saya hanya bisa menunjukkan kartu mahasiswa. Petugas lalu memberi catatan di halaman file saya bahwa saya perlu datang sekali lagi untuk membawa dan menunjukkan tanda identitas lain [kelak saya membawa passport dan beres semua urusan]. Untuk bukti alamat, saya boleh membawa dua amplop surat yang dikirim oleh siapa saja untuk menunjukkan benar dimana saya t

Semoga Dua Korea Tak Jadi Perang

Ternyata, hubungan satu dengan negara lain sangatlah rawan konflik, terutama jika bertetangga. Seperti Iran-Irak yang membuat yang memiliki sejarah panjang perang antar keduanya. Sekarang yang sedang dalam tahap menghangat adalah konflik dua Korea. Saya percaya setiap pemimpin paham mengenai kerugian-kerugian yang bakal dihadapi dari sebuah peperangan. Namun seringkali harga diri sebagai bangsa mengalahkan hitung-hitungan matematika kerugian perang. Saya kagum dengan presiden SBY yang tidak terpancing untuk terkonfrontasi saat menghadapi Malaysia atas sejumlah kasus dengan negeri semenanjung ini. Iyalah, persoalan dalam negeri saja masih banyak yang tak terurus, ini lagi harus ditambah dengan perang yang tentunya akan menghabiskan energi, uang, dan sumber daya lain.  Saya teringat dengan ajakan-ajakan dari sebagian masyarakat Indonesia yang menginginkan kita berseteru dengan Malaysia:  dari orang awam hingga anggota dewan. Menggelikan dan patut dikasihani orang-orang seperti itu. Mer

Gnangara; Petualangan di Rural di Australia Barat

Menuju Gnangara Salah satu lokasi yang harus saya survey hari ini adalah Gnangara, daerah perbukitan tandus bagian tengah Australia Barat. Beberapa minggu ini, saya mengunjungi pemukiman yang rapi dan ramai. Nah, sekarang giliran daerah rural. Saya tak pernah menyangka rupa dari Gnangara. Sempat terpikir: apakah ini perkampungan suku Aborigin? Rumah pertama yang say kunjungi, sesuai dengan peta yang saya pegang, adalah sebuah rumah country dengan halaman luas, dengan pagar yang dialiri listrik lengkap dengan peringatan ada anjing galak. Tak ada bel. Saya melongo-longo berharap ada gerakan orang dari dalam rumah. Jarak rumah ke gerbang sekitar lima belas meter. "Hallo... hallooo..." Teriak saya berkali-kali. Ada seorang ibu menggapai. Sambil memperingatkan jangan masuk. Tak berapa lama, tiga anjing besar lari kencang ke arah saya sambil ribut menggonggong. Lalu tuan rumah muncul. Rumah kedua, jauh masuk ke dalam tanah peternakan kuda. Saya terus menyetir masuk sekitar tig

Jumat Malam di Kota

Malam hari akhir pekan di kota Perth sekarang lebih bergairah karena pertokoan dibuat buka hingga jam 9pm.
Summer time, hari ini Subuh jam 3.29. Bangun jam 5 saja matahari sudah tinggi. Seperti juga hari-hari kemarin, saya bersembahyang subuh seolah balapan dengan benderang siang. Biar tidak terlalu merasa bersalah, saya biarkan lampu mati dan gorden tetap tertutup supaya kamar gelap dan terkesan masih malam... 

Perlu Tiga Kali untuk Bisa Sukses Merebus Telur

Jika tidak tahu ilmunya, bahkan merebus satu butir telur pun akan gagal. Ini pengalaman saya sejak setahun terakhir tinggal di Perth: lupa bagaimana caranya. Suatu waktu, karena ingin praktis, saya masukkan telur ke dalam microwave. Dengan mengira-ngira berapa menit telur akan matang, saya pasang indikator waktu. Sambil mengisi waktu, saya kembali belajar di kamar. Tak lama, terdengar suara ledakan yang lumayan keras. Bahkan housemate saya sampai lompat keluar kamar. Ternyata, telur meledak dengan menyisakan porak poranda yang tak elok dilihat di sekitar dapur.  Kali kedua, beberapa bulan kemudian, di rumah yang berbeda. Kali ini saya merebus beberapa telur dalam panci, lengkap dengan air tentu. Tak pasti berapa lama, tapi yang jelas, air sudah sangat mendidih. Saya angkat, air panas dibuang dan diganti dengan air dingin, biar mudah mengupasnya. Ewww.... ternyata, kali ini pun gagal lagi. Isi telur masih encer.  Saya lalu mencoba mengingat ke sekian puluh tahun lalu, saat dulu sering
Saya sedang menunggu ada jurnalis tanah air yang berinisiatif mewawancara penjaga tiket di event tenis di mana Gayus tertangkap kamera di sana. Bagaimana dia sampai bisa mengenali Gayus? Sekedar untuk mengklarifikasi adanya dugaan bahwa munculnya Gayus di sana bukan sekedar rekayasa.

Mimpi Komet

Source: blass.com.au   Mimpi. Ada sebuah benda besar dengan kecepatan tinggi jatuh dari langit dengan arah miring di pekarangan rumah. "Seperti komet", kata saya kepada seorang adik sambil saya meminjam kamera digitalnya untuk saya ambil gambar tersebut. Tapi benda, yang menurut saya seperti komet itu, tidak menimbulkan banyak kerusakan, kecuali kotor debu saja. 

Kenikmatan Rutan

Saya tiba-tiba teringat ketika mungkin sekitar akhir tahun 1990-an, dengan beberapa sahabat sedang menikmati makan malem di sebuah restoran di Plaza Indonesia, bersebelahan dengan satu keluarga. Sang kepala keluarga, ternyata adalah salah seorang pejabat orde baru yang saat itu, seingat saya, terlibat dalam sebuah kasus korupsi.  Seingat saya pula, dia seharusnya berada dalam tahanan karena kasusnya masih bergulir di pengadilan. Mengingat kejadian itu, sekarang saya maklum. Apa yang dialami Gayus bukanlah kasus baru. Tapi kasus purba yang dilanggengkan oleh sistem. Termasuk rumor tentang bolak-baliknya Tommy Soeharto dari Nusa Kambangan dulu, saya rasa bukan isepan jempol. Rutan telah disulap jadi sumber kenikmatan menyalurkan hasrat untuk berbuat kekeliruan bagi para penghuni dan penjaganya. 

TKI O TKI

Saat ini kembali kasus-kasus TKW bermunculan. Ada yang disiksa hingga cacat permanen, ada pula yang dibunuh. Mengerikan. Terlepas dari persoalan apakah mereka terampil atau tidak, yang pasti adalah kemampuan berkomunikasi dari TKW itu sendiri. Saya membayangkan orang-orang menak Arab punya pekerja di rumah yang tidak bisa diajak bicara layak. Apalagi, stereotif orang-orang kampung dengan pendidikan rendah, umumnya 'dusun' dan pemalu. Mungkin mereka hanya bisa tertunduk ketika dihardik majikan. Kita perlu merubah sistem. Pemerintah tak bisa melepas urusan TKI begitu saja ke pihak swasta. Urusan TKI bukan hal remeh temeh yang tak ada nilainya, apalagi jika dikaitkan dengan devisa tinggi yang mereka sumbangkan untuk negara. Perlu dibuat standar nasional yang jelas. Misalnya, faktor nomor satu, mereka harus mengikuti kursus bahasa sesuai dengan negara yang akan dituju, termasuk bahasa Inggris. Berikutnya, baru keterampilan domestik, seperti penggunaan home appliance dan praktik-p

(Terpaksa) Bekerja, Demi Dolar

Alhamdulillah, sejak beberapa pekan lalu, saya resmi bekerja pada sebuah perusahaan riset pemasaran besar yang bermarkas di Sydney. Meskipun cuma pekerja paruh waktu, tapi lumayanlah bisa menghemat uang beasiswa yang pas-pasan dan kadang kurang itu.  Pekerjaan saya menuntut saya terus berada di luar gedung, dari Kamis hingga Minggu, dari satu sub-urban ke sub-urban lain, dari satu pintu ke pintu lain meminta orang-orang untuk mau diwawancarai. Ada yang senang hati mau, ada juga yang pedas hati menolak. Tapi untunglah, saya digaji bukan berdasarkan jumlah responden yang berhasil saya kumpulkan, melainkan dihitung per-jam. Asal sehari sudah mencapai kuota yang telah ditentukan, saya baru boleh pulang.  Dua hari pertama bekerja, benar-benar saya rasakan beratnya. Saya habiskan waktu sangat lama untuk bisa mencapai quota, dari pagi sampai sore. Memasuki hari ketiga, ketika semua hal menjadi tampak mudah, maksimum tiga jam di lapangan, saya sudah bisa kemas-kemas pulang. Pekerjaan ini

Antara Belajar, Bekerja, dan Berteman

Saya sudah diperingatkan beberapa kali, oleh beberapa orang di fakultas untuk tidak melakukan riset lain selain projek PhD, terutama kalau proposal belum diseminarkan.  Beberapa waktu lalu, saya sudah pernah berjanji. Tapi lupa sama janji. Saya bandel. Sekarang saya terlibat dalam penulisan bagian sebuah buku (mudah-mudahan beres sebelum deadline). Setelah ini beres, saya malah berencana untuk menulis paper baru. Saya menilai tak ada salahnya, kecuali memang banyak memakan waktu, pikiran, dan tenaga: saya secara langsung justeru belajar banyak, ya menulis, ya berpikir, ya berbahasa. Malah justeru akan melatih kemampuan saya, terutama saya jadi lebih paham dengan apa menjadi spesialisasi saya. Lagian apa yang saya lakukan bukan hal negatif.  Entah seharusnya saya bagaimana. Hanya fokus pada disertasi rasanya tidak mungkin, meskipun banyak hal yang belum saya lakukan untuk menyempurnakan dan melengkapi proses kandidasi, misalnya urusan ethical clearance. Di Australia, semua bentuk penel

Antara Adha dan Tiadha

Mesjid Al Majid, Padbury Jika tinggal di lingkungan mayoritas muslim, mungkin mencari masjid untuk sembahyang akan mudah. Tapi Western Australia, jangankan untuk menemukan mesjid terdekat, mencari jadual kapan sholat ied adha saja lumayan susah.  Saya memastikan untuk sembahyang hari Selasa saja, karena Rabu saya punya jadual ketat sekali. Ada dua kabar yang saya dengar, kalau Selasa hampir semua masjid melakukan, tapi kalau Rabu hanya Konjen RI yang mengadakan. Dengan seorang sahabat, pagi-pagi kami mengarah ke Padbury, yang menurut GPS hanya 18 menit dari Joondalup. Karena pagi itu tol arah kota sangat padat nyaris tak bergerak, saya memutuskan untuk mengambil jalur non tol mengingat saat itu sudah hampir jam 8. Saya dengar dari seorang sahabat lain, sembahyang akan mulai jam 8am. Hal yang membuat saya yakin hari itu ada jadual sembahyang ied di mesjid Padbury karena saya mendapat info dari sahabat yang satu itu. Tersasar. Kami menemui jalan buntu, mekipun akhirnya bisa sampai.

Gayusinasi - Anti-tenis

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ada juga berita yang mengaitkan antara kepergian Gayus ke Bali dengan ketidaksukaannya terhadap olah raga tenis. Iyalah, untuk apa memaksakan diri melakukan hal yang tak disukai sementara dia sendiri menghadapi resiko penyamarannya akan terbongkar? Jika Gayus beralasan keluar rutan karena kangen anak dan istri, kenapa ia tak di rumah saja empat hari empat malem menghabiskan waktu bersama mereka? 

Gayusinasi

Saya merasa sedang terobsesi untuk mengikuti berita tentang Gayus, pria hebat pegawai kantor pajak itu. Semua informasi tentang dia saya lahap. Pagi, siang, sore, malam. Setiap saat Gayus, Gayus, Gayus. Saya benar-benar terkena gayusinasi.

Andai Saya Kapolri

Jika saya Kapolri, begitu kasus kaburnya Gayus terkuak, saya akan langsung bertindak, memimpin rapat, mengadakan penyelidikan: 1. Meminta kesaksian fotografer dan wartawan yang berhasil memotret Gayus di turnamen tenis di Bali beserta file foto digitalnya. 2. Karena wartawan tahu informasi adanya Gayus di turnamen itu dari penjual tiket, maka perlu juga meminta kesaksian dari orang itu. 3. Mengusahakan untuk mendapatkan semua rekaman yang dibuat oleh siapa pun sebanyak mungkin pada semua hari pertandingan untuk mengetahui dengan pasti dari kapan dan sampai kapan Gayus berada di turnamen tersebut dan mengumpulkan informasi orang-orang yang berada di sekitarnya. Termasuk meminta rekaman CCTV dari hotel tempat penyelenggaraan event tersebut. 4. Memeriksa daftar tamu hotel. 5. Memeriksa tagihan kartu kredit istri Gayus. 6. Mengumpulkan alibi Gayus dan istrinya, sesuai dengan pengakuan mereka dan cocokkan dengan informasi yang didapat dari orang lain. 7. Mengumpulkan informasi penumpang dar

Hoax from Smith Walker

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: FROM: THE DESK OF THE E-MAIL PROMOTIONS MANAGER INTERNATIONAL PROMOTIONS/PRIZE AWARD DEPARTMENT, MICROSOFT CORPORATION WORLD LOTTERY UNITED KINGDOM.61-70 SOUTHAMPTON ROW BLOOMSBURY LONDON UNITED KINGDOM WC1B 4AR. REFERENCE NO: 875061725/07 BATCH NO: 505649092/188 WINNING NO: PB8701/LPRC WINNER: NO17 ELECTRONIC EMAIL AWARD WINNING NOTIFICATION AWARD PRESENTATION CENTER: UNITED KINGDOM DEAR WINNER, MICROSOFT CO-OPERATION MANAGEMENT WORLDWIDE ARE PLEASED TO INFORM YOU THAT YOU ARE A WINNER OF OUR ANNUAL MS-WORLD LOTTERY (MEGA JACKPOT LOTTO PROGRAMME) CONDUCTED ON: 25 TH OF MAY 2010 YOUR PERSONAL E-MAIL ADDRESS OR COMPANY EMAIL WAS ATTACHED TO THIS YEAR’S MSWLL. WITH SERIAL NUMBER 7741137002 DREW THE LUCKY NUMBERS 5-13-33-37-42, AND CONSEQUENTLY WON IN THE FIRST LOTTERY CATEGORY. YOU HAVE THEREFORE BEEN APPROVED FOR LUMP SUMS OF USD 1,000,000 (USD ONE MILLION UNITED STATES DOLLA

Hoax from Oziri Comfort

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: FROM MRS OZIRI COMFORT URGENT REPLY NEEDED Dear friend, I am the manager of bill and exchange at the foreign remittance department of the bank of Africa . I saw your contacts in internet search, after much consideration i decided to write you since I cannot be able to see you face to face at first. I will like you to take your time to read this mail carefully. I did not mean to embarrass you with my business proposal but i seriously need your assistance. Please this is a confidential matter and it requires urgency. In my department we discovered an abandoned sum of u.s$12.5m dollars (twelve million five hundred thousand usd) in an account that belongs to one of our foreign customer who died along with his entire family on monday,31 july,2000, in a plane crash , since we got information about his death, we have been expecting his or her next of kin to come over and claim his money becau

Hoax from Johnson Koen

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: Dear Friend I am Johnson Koen From Ouagadougou in west Africa. I want to inquire from you if you can handle this transaction for mutual benefits/life opportunity for you and me.The transaction is about seeking your consent to present you as the next of kin/ beneficiary To our late customer over his fund (US$10.8Million dollars) He died with his family during their vacation journey. I am waiting for your response for more details. 1. Can you handle this project? 2. Can I give you this trust? 3. What will be your commission if you can facilitate the movement of this fund to your account?. Finally, it is my humble request that the information as contained herein be accorded with every confidentiality and the necessary secrecy it deserves I expect your urgent response to this request, Your nformations 1.Name 2.Country 3.Phone Number Thanks Johnson Koen

Hoax from Asita Ali

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan: I NEED TRUST Dear Good Friend, I am Mr.Asita Ali, The Chief Auditor/Information Manager, In-Charge of Foreign Unit of our bank and i have had the intent to contact you over this financial transaction/transfer worth the sum of(US$9.2M)Dollars for our progress and richness.This is an abandoned sum that belongs to our late foreign customer (an International Billionaire French Businessman) who died in plane crash disaster since three years ago along with his wife. I was opportuned to see the deceased deposit file bearing this huge amount of money when i was inspecting the dated and current customers files in other to sign and submit to the entire bank management for an official validation / re-documentation against the statement approval to the account holders for the year. In a swift investigation carried out by me, i found out that non of the deceased relative is aware of the abandoned fund

Waktu Hujan Sore-sore

Saya masih harus bolak-balik menyempurnakan proposal penelitian. Kali ini lebih ke bahasa dan gaya penulisan agar tampak lebih ilmiah. Maklum, kemampuan bahasa Inggris saya masih perlu diperbaiki. Kemarin, hari ini, dan minggu depan, saya masih punya janji untuk bertemu konsultan bahasa. Janji jam 9.30, saya datang jam 10.30. Lupa. Pikun. Gerimis sudah turun ketika saya keluar dari kantor si konsultan. Siang ini saya perlu mengantar seorang sahabat ke bandara, mau pulang ke Indonesia untuk mengumpulkan data penelitian. Sejak siang, hujan turun dengan awetnya. Jarak dari kampus Joondalup ke bandara bukanlah jarak yang pendek. Untung bukan di Jakarta. Sebegitu jauh, jalanan masih berasa nyaman. Saat itu lalu lintas lumayan padat. Mungkin karena kendaraan berjalan pelan menghindari kecelakaan karena hujan membuat aspal jadi sangat licin. Waktu mengarah ke kota sepulang dari bandara, saya sudah merasakan desakan untuk buang air kecil. Sambil terus menyetir, saya mencari peluang dimana saya

Agenda Gayus

Pertanyaan yang paling penting dari silamnya Gayus dari tahanan dan muncul di Bali adalah: Seberapa penting sebuah pertandingan tenis internasional itu bagi dia? Lalu kita mulai detail bertanya dengan memulai pertanyaan sederhana: Apakah dia penyuka tennis? Logikanya, dia adalah seorang penggemar tennis yang luar biasa sehingga keadaan apa pun tak akan menghalangi untuk bisa hadir menonton pertandingan. Namun ini bisa dijawab jika pertanyaan sebelumnya sudah terjawab. Jika ternyata dia bukan penyuka tenis, maka motif lain perlu dicurigai. Ini adalah kemungkinan motif pertama. Motif kedua yang mungkin adalah adanya agenda rahasia yang berhubungan dengan agenda orang lain. Pastilah pertemuan dan pihak yang ia temui adalah sangat penting hingga pria ini bisa mudah keluar dan bepergian dengan leluasa. Keterlibatan event organizer kelas tinggi sangat dimungkinkan, mulai dari dibukanya jeruji sel, penjemputan, penerbangan, hotel hingga ia balik lagi sel. Mengingat resiko yang sangat tinggi

Samaran Gayus

Saya tertarik dengan dua berita yang muncul secara bersamaan, Senin, 8/11, tentang dua orang yang mencoba mengelabui orang lain dengan berdandan seolah bukan diri mereka. Penyamaran pertama dilakukan oleh penjahat nasional, Gayus Tambunan, yang tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tennis di Bali, padahal seharusnya dia mendekap di tahanan karena kasusnya belum selesai. Penyamaran kedua, dilakukan oleh seorang pencari suaka asal Cina yang tertangkap di Canada. Jika kasus kedua, dilakukan dengan sangat rapi oleh orang muda tersebut, sementara kasus pertama dilakukan dengan sangat asal. Sepertinya Gayus perlu belajar membuat tipuan wajah agar kalau perlu tidak perlu kembali ke rutan untuk bisa bebas bersembunyi dimana pun yang ia inginkan.

Bertemu Ustadz Mansyur

Namanya sering saya dengar, tapi saya tak terlalu ingat wajahnya. Begitu bertemu, baru saya ngeh.  Saya tertarik datang ke acara ceramah Ustadz Mansyur, selain memang perlu, pun karena diundang seorang sahabat. Kegiatan ini digelar di mushola kampus Curtin. Lumayan jauh dari tempat saya tinggal. Ustadz Mansyur menunjukkan video anak-anaknya yang sejak balita sudah dilatih untuk menghafal Alquran Saya tak kuasa menahan air mata setiap kali si ustadz menceritakan kisah-kisah keberhasilan orang yang berhasil karena sedekah dan menghafal Alquran. Cengeng memang. 

Deepavali - Swan Festival of Lights

Kota Perth merayakan dua festival besar yang digabung jadi satu: Deepavali, festival umat Hindu India dan Swan Festival of Lights. 

Adjab

Kita selama ini ternyata dibesarkan dengan ancaman-ancaman: Tuhan murka kepada umatnya hingga Ia meletuskan gunung, menumpahkan air laut ke daratan, memampetkan air hujan, melongsorkan bukit, menebarkan penyakit... Apakah Tuhan sepemarah itu? Saya rasa tidak. Kita bukan harus menelan semua ayat bulat-bulat tanpa interpretasi mahadalam dan mahalebar dengan mengaitkan pada banyak unsur. Sehingga ayat-ayat kitab suci tidak dipelajari dengan kaku dan dangkal. Saat ini, ketika banyak bencana terjadi di segala pelosok tanah air, orang-orang berlabel agamis secara kompak mengangkat hubungan antara bencana dengan tingkat moral masyarakatnya. Hal ini yang menurut saya tidak signifikan. Mungkin tak perlu diragukan lagi jika bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yang paling religius. Bangsa yang paling mendekatkan diri pada Sang Khalik. Lalu kenapa Tuhan masih banyak murka dengan kita? Saya bukan mau mendebat isi kitab suci. Saya beriman dan yakin atas segala yang disebut di sana. Namun bukan