Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2012
Setelah dua malam menginap di rumah sakit, akhirnya istri saya boleh pulang. Tapi, karena si bayi lahir prematur, rumah sakit akan menahan dia sampai seolah masa kandungan genap sembilan bulan. Artinya, setiap hari istri saya perlu datang ke rumah sakit untuk menyusui hingga waktunya tiba untuk membawa si bayi pulang.   Basil mengamuk tak mau pulang sebelum lihat adiknya padahal aturan rumah sakit sangat ketat. Mau tak mau perlu saya seret.   Saya mesti buru-buru tiba di rumah karena sudah punya janji dengan carpet cleaner. Iya, saya belum bersih-bersih rumah.   Namun sore itu, kabar baik dari King Edward Hospital mengabarkan bahwa si bayi akan ditransfer ke Joondalup Hospital yang letaknya cuma seratusan meter dari rumah. Artinya, tak akan terlalu repot jika harus sesering mungkin berkunjung.

Fathers' Day at Kindie

Kindie tempat Basil sekolah mengundang para bapak untuk hadir dalam peringatan Father's Day. Serunya, event dilangsungkan jam 6 malam. Saat yang tepat karena tentunya jika acara dibuat siang hari, mereka banyak yang sibuk bekerja. Kecuali saya. Karena themanya 'pajamas party', para pria yang datang hampir semuanya pakai piyama. Saya sampai sengaja beli demi acara ini. Sebetulnya, tak ada kegiatan yang terlalu luar biasa, sekedar membacakan buku, menyusun puzzle, membuat musik, melukis, menggambar... Namun tentu saja jangan dilihat dari kegiatannya semata. Saya melihat event ini luar biasa bagus, bagaimana sekolah membangun komunikasi dengan orang tua, menunjukkan perkembangan anak di kelas, dan menghubngkan satu orang tua dengan orang tua lain.

Pameran 'Bahasa Indonesia' di Australia Barat

Bahasa Indonesia dipelajari secara luas di sekolah-sekolah di Australia. Saya tidak tahu pasti apa alasan memasukkan bahasa ini ke dalam kurikulum mereka. Karena bertetangga? Nah, Joondalup Library, untuk memperingati Language Week, memamerkan karya-karya yang berhubungan dengan bahasa asing, milik anak-anak SD di sekitar Joondalup.

Costume Party at Kindie

Ada pesta kostum di sekolah Basil. Dan saya sungguh tak mengingatnya sama sekali. Murid-murid diminta untuk menyiapkan kostum-kostum yang boleh mereka pilih dari karakter film. Semua murid dan guru tampil seru. Kecuali Basil. Ah, berdosa rasanya.  Yeah, ada parade dan acara mendongeng. Namun, saya punya alasan juga ke sejumlah orangtua murid yang melirik anak saya dengan pandangan heran. Saya bilang saja jujur: lupa, sibuk di rumah sakit mengurusi istri saya lahiran.

Here Comes the Baby!

Sekitar jam 1 pagi, isteri saya uring-uringan. Ada cairan banyak yang keluar dari tubuhnya, yang tak bisa dia bendung. Ketubankah? Bukankah belum waktunya melahirkan? Buru-buru saya menelpon rumah sakit, yang menyarankan agar istri saya segera dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Setelah menitipkan Basil ke housemate, pagi buta itu juga saya dan istri ke rumah sakit.   Kesimpulannya, benar, cairan itu adalah ketuban. Istri saya ditahan untuk pemeriksaan dan observasi lebih lanjut. Dokter yang memeriksa bilang, cuaca yang ekstrim seperti akhir-akhir ini bisa juga mempengaruhi pengalaman air ketuban. Bahkan hari itu, ada 5 orang ibu yang mengalami hal serupa. Pagi ini saya boleh pulang. Iya, saya membayangkan bagaimana Basil jika terbangun dan tak menemukan saya atau mama-nya di tempat tidur.   Pagi ini, saya beraktifitas seperti biasa: ke kampus. Karena darurat, saya bawa Basil ke kampus. Kami sibuk. Dan istri saya pun sibuk SMS mengabari keadaannya. Hingga siangnya, seoran

We Sat by the Monger Lake

Monger Lake ini terlalu cantik untuk dilewatkan. Pulang dari Selbi market, saya putuskan untuk mampir sebentar untuk menikmati danau yang letaknya di sepanjang jalan raya ini. Sangat istimewa, selain bisa bersantai, bisa berolah raga, pun bisa melepas anak-anak bermain.

Selbi Plea Market

Pulang dari sembahyang ied, saya berkendara ke selatan. Selbi market di daerah Subiaco dibuka hari Minggu ini, event tiga bulanan yang menyediakan beragam barang bekas layak pakai. So, dari mainan anak, perabot dapur, sampai buku dan furniture. Niat saya, bisa menemukan pram bayi. Ternyata mereka tak menyediakan.

Happy Lebaran, People

Saya punya cerita tentang mesjid Al Majid di Padbury ini. Dua tahun lalu, ketika istri saya dan Basil belum bergabung, saya dengan seorang sahabat mengejar moment untuk bisa bersembahyang iedul adha di mesjid ini. Setelah kepayahan mencari lokasinya, akhirnya tertemukan. Namun, sayang sekali. Jadual sembahyang ied mereka bukan pada hari yang sama. Gagal. Tahun lalu, iedul fitri. Saya dan keluarga ke mesjid ini lagi. Kembali gagal, karena jadual mereka pun berbeda. Nah, kali ini, alhamdulillah kesampaian. Lebih dekat dari rumah, tidak terlalu padat jika kita datang lebih awal. Dan ada hidangan makan gratis usai sembahyang.
Pulang kerja. Gerimis mengundang.

Curhat Minggu Pagi

Awal semester enam, semester terakhir seharusnya. Banyak progres yang sudah saya capai, banyak hal lain yang belum selesai. Pengennya ngebut, tapi banyak aspek yang bisa mempengaruhi. Misalnya? Awal Agustus lalu, mestinya uang kuliah saya sudah dibayarkan. Tapi entah kenapa, pihak koordinator beasiswa belum juga berindak. Mungkin belum ada uang. Well, setidaknya mereka ngasih kabar, biar saya tidak panik karena sudah hampir dua minggu telat dan sudah dikasih peringatan juga sama pihak kampus. Setidaknya ini mengganggu pikiran. Biarpun cuma sedikit. Setiap hari saya harus juga jaga anak. Waktu belajar saya, jadi tak banyak. Kemana istri? Dia bekerja. Jika tidak bekerja, tak dapat uang tambahan padahal uang beasiswa sangat minim. Mau ngasih usul supaya mereka di tinggal saja di Jakarta? Gue jitak loe. Alasan lain, saya punya dua supervisor yang kurang perhatian sama mahasiswa bimbingannya. Banyak pihak mengusulkan untuk laporkan mereka ke otoritas kampus. Dua kali pernah say

Wanneroo Market

Basil sedih karena rambut gondrongnya dibabat Obat nyamuk bakar Baygon dijual juga di Oz Iklan undies Emporio Armani dibajak Pengen potong rambut. Lalu sore tadi saya ke Wanneroo market, sekalian belanja sayuran dan buah-buahan. Lebih murah dari pada belanja di mall depan rumah. Sekalian juga saya potongkan Basil potong rambut. Manyun terus dia.

Mullaloo

Ngabuburit di pantai Mullaloo. Saya pikir ini saat yang tepat untuk mulai lagi memperkenalkan pantai dan laut ke Basil. Perth memiliki pantai terbaik di dunia. Sayang saja jika ini dilewatkan begitu saja. Istri saya memang tak suka laut, tapi bukan berarti anak-anak saya pun tak jadi tak suka. Hehehe. Saya pikir, sekolah tempat Basil belajar, memiliki peran penting mendekatkan Basil sama laut. Di waktu turun main, anak-anak diberi kebebasan untuk bermain apa pun yang mereka suka. Salah satunya bermain dengan pasir yang disediakan di depan kelas.

Preman Memang Perlu Diberantas?

Sebuah polling pada Tempo.co menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan praktek penembakan misterius terhadap sejumlah preman di jaman Soeharto dulu. Mereka tak menganggap bahwa itu sebagai pelanggaran HAM. 

Joondalup Lake

Mengunjungi taman-taman di Australia Barat sangatlah menyenangkan. Selain banyak pilihan, tak perlu bayar, bersih, dan seperti mengunjungi taman safari, kecuali tanpa binatang buas. Dan Joondalup Lake hanya dua ratusan meter dari tempat saya tinggal. Sayang saja jika tak sering-sering mampir ke tempat ini.