Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2013

Last Pocong

Belum lama saya menonton sekilas film 'Ada apa dengan pocong?' di sebuah saluran tv. Film itu diputar di bioskop tahun 2011. Kisah horor komedi yang tentu saja, seperti biasa, asal dibuat. Maunya lucu, tapi gagal. Malam ini, saya nonton film Thailand 'Last summer' yang diputar di bioskop tahun ini. Horor juga, tapi terlihat sangat serius dibuatnya. Hal yang menarik perhatian saya dari dua film ini adalah, kisahnya sama. Segerombolan anak muda, salah satu mati secara tak sengaja, lalu mayatnya dibuang. Sisanya bisa ditebak, si arwah pemilik jasad marah minta pertanggungjawaban.  Jika dilihat tahun pembuatan, saya bisa menuduh orang Thailand menjiplak film Indonesia. Atau bisa saja, kebetulan kisahnya mirip. Namun saya salut dengan kualitas film Thailand yang jauuuuh lebih sempurna dari film Indonesia ini. Makeup, acting, tata cahaya, tata suara, tata musik, termasuk casting, pas semua. 

A Market After Jumatan

Di mana ada kerumunan, di sana akan akan orang-orang yang mencari peluang mendapatkan uang. Termasuk setiap hari jumat di mesjid-mesjid. Pedagang kaki lima, berjejer menggelar dagangan. Mulai dari mie ayam hingga kabel listrik dan pakaian. 

Macet, ya? Biasa 'Kali

Tidak setiap hari saya terjebak macet Jakarta, karena alhamdulillah, rumah saya tak terlalu jauh dari kantor di Rawamangun. Dan selalu melawan arus macet begitu pergi dan pulang. Namun setiap Rabu saya mengajar di London School di Sudirman. Pergi pagi, pulang sore. Pas banget dengan ritme Jakarta yang sesungguhnya. Sore ini, saya ada janji bertemu seseorang di Plaza Indonesia seselesai mengajar. Jarak yang tak lebih dari dua kilometer ini memerlukan 60 menit berkendara! Sinting. Tapi kalau saya cerita ke orang lain tentang pengalaman saya ini, orang akan memandang saya aneh karena cerita saya bukan sesuatu yang aneh bagi orang kebanyakan. Tiba-tiba kangen Australia. 

Pada Suatu Hari Minggu...

Pada suatu hari Minggu... Di kompleks kementrian Kehakiman di kawasan Kuningan ternyata ada masjid mungil yang cantik. Tak akan tahu kalau tidak diundang sahabat saya untuk menyaksikan upacara akad nikahnya.

Bang!

Biar suasana kelas tidak membosankan, saya ajak mahasiswa untuk melakukan flashmob. Flasmob!

Anies dan Strategi Menjual Diri

Ketika suatu waktu lalu Anies Baswedan melahirkan dan mempromosikan program 'Indonesia Mengajar' dengan memberi kesempatan sarjana-sarjana baru untuk menjadi guru di daerah-daerah terpencil dengan gaji menjulang, saya menahan nafas sekejap. Ide brilyan. Tentu saya kagum. Tapi apa memang pak rektor itu punya uang sedemikian banyak sementara tak ada organisasi atau sponsor manapun yang terlihat terlibat dalam kegiatan itu? Bukan curiga negatif. Saya hanya sedang menghitung hari untuk melihat dampak besar yang akan dia petik di kemudian hari. Tak makan waktu lama, dari progam mercusuar yang banyak ditiru oleh berbagai organisasi itu, dia tiba-tiba menjadi salah satu orang penting yang dipertimbangkan oleh Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden. So, memang mudah ditebak. Semua sudah direncanakan. Mengenai arahnya kemana, tergantung nasib baik yang akan membawa.  Anies Baswedan telah 'menjual' dirinya dengan baik. Mungkin langkah hebat seperti ini yang perlu  

Gajah-lah

Di mana Anda bisa melihat gajah? Di kebun binatang atau di lahan konservasi? Di Colombo, Anda bisa tiba-tiba melihat gajah di jalanan kampung.