Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2013

2 0 1 4

Menjelang pergantian tahun. Saatnya merenung, mulai!  Well, tentu saya harus mencatat sejumlah milestone  indah: lulus kuliah doktor dan punya tambahan anak. Dua kado yang luar biasa di tahun 2013 ini. Tetap sehat, keluarga sehat, itu juga bisa dijadikan capaian yang luar biasa. Selebihnya adalah kerja keras begitu kembali ke tanah air, untuk menjadi peneliti. Saya ingin banyak melakukan penelitian dan mempublikasikannya di tahun depan. Agar cita-cita menjadi professor bisa tercapai. Satu per satu, sedikit demi sedikit. Bagian dari rencana besar lainnya adalah travelling: Januari ke India, Februari ke Sri Lanka, Juni ke Rusia. Bukan untuk liburan, tapi masih bagian dari publikasi hasil penelitian.  Dan semoga bisa punya uang banyak supaya bisa merenovasi rumah. Ameeen. Semoga semua lancar. 

House at the End of the Street

Kebiasaan saya saat menonton film, terutama dari laptop, mengintip berapa lama film berakhir. Dari, sana saya mencoba menduga jalan cerita beberapa menit ke depan. Karena begitulah keasyikan menonton film, menduga-duga.Ternyata, ternyata. Tak satupun dari dugaan saya tepat. Film ini emang bagus, sulit ditebak menit per menit-nya. 

@Pasar Rakyat

@Taman Safari

Liburan belum tiba. Tapi kebetulan saya punya kegiatan di Cisarua dan lokasinya berdekatan dengan Taman Safari, saya ajak keluarga yang menjemput saya untuk mampir bersafari. Belum terlalu padat pengunjung, sehingga di dalam taman tidak terlalu sesak. Terakhir ke sini tahun 2008 ketika Basil masih bayi. Tentu dia belum belajar banyak. Sekarang anak saya itu sudah berumur hampir enam tahun, sudah cukup umur untuk banyak belajar dari yang dia lihat dan alami. Meskipun hujan turun terus, tak membuat kami bersusah hati. Asyik-asyik saja, ya. 

Cisarua Camp

Saya mendapat undangan untuk ikut sebuah camp di Cisarua. Karena liburan, anak-anak saya ajak untuk mengantar. 

Sentul Writing Camp

Menengok beberapa sahabat saya, cemburu rasanya. Banyak dari mereka sudah menulis dan menerbitkan buku. Saya punya mimpi juga bisa menulis dan menerbitkannya. Usaha untuk menulis bukan sekali dua kali saja, tapi sering. Namun seringkali ide kandas tak berujung. Padahal, menghubungi penerbit itu gampang sekali. Jalan menuju penerbitan pun tidaklah sulit saya kira. Persoalannya adalah, naskah buku yang diharapkan selesai, ternyata tak selesai. Lalu saya berharap ada seorang mentor yang bisa membantu saya menyelesaikan menulis buku. Iseng saya browsing. Voila! Ternyata banyak! Ah, saya kurang gaul selama ini.  Memang jodoh.Ketika saya mengajukan ide untuk mengikuti sebuah writing camp yang diadakan oleh sebuah perusahaan, pihak fakultas setuju. Bahkan uang bisa cair dalam satu jam. Iyalah, karena menulis buku adalah urusan profesi dan menjadi salah satu hal yang harus dikerjakan oleh seorang dosen, mereka perlu menyediakan uang untk mendukung. Pokoknya, alhamdulillah.

Sentul Writing Camp

Menulis mungkin mudah. Namun untuk menulis dan menghasilkan sebuah buku yang siap dan layak terbit, banyak kendalanya. Lalu karena terdesak kebutuhan dan terinspirasi oleh banyak sahabat yang sudah menerbitkan buku, saya termotivasi untuk bisa menulis buku juga. Namun karena paham sekali dengan kelemahan-kelemahan saya, akhirnya saya mencari mentor yang dapat membantu saya fokus dalam menulis dan dapat memberikan banyak masukan terhadap karya saya itu. Bagi seorang dosen, menulis buku adalah sebuah kewajiban. Tentu hanya bagi yang berkeinginan jadi seorang profesor. Meskipun jalan untuk menjadi seorang profesor masih jauh, namun tidak ada salahnya saya sudah bersiap dari sekarang. Alhamdulillah, setelah browsing di internet, saya menemukan writing camp. Awalnya saya tidak tahu ada kelas-kelas begini. Kebetulan waktnya pas dan didukung oleh fakultas soal pendanaannya, tiga hari ini, Kamis-Sabtu, saya dikarantina di sebuah vila di kawasan Sentul, Bogor. Ada enam peserta ya

Mereka Tampil dengan Ciri Khas-nya

Sebagian tokoh ingin dikenal dengan outfit khas yang mereka kenakan setiap kali tampil di depan umum atau media, misalnya Jokowi (kemeja putih, lengan digulung, dan tanpa dimasukkan ke dalam celana), Dahlan Iskan (kemeja putih, lengan digulung, celana hitam, dan sepatu sport), Andy F. Noya (dasi dan lengan kemeja yang selalu digulung), dan Prabowo (kemeja krem safari). Atau Aa Gym (sorban lilit) dan Larry King (suspender). Buat mereka, tentu hal demikian dianggap penting. Mereka harus bersaing dengan tokoh-tokoh lain agar dapat diingat baik oleh masyarakat. Differensiasi.  Mereka memang berhasil menguatkan image diri sendiri. Di kehidupan kita sehari-hari, secara sengaja maupun tidak, kita pun dapat melihat teman atau teman kerja melakukan hal yang sama dengan para tokoh yang saya sebutkan di atas. Seorang sahabat saya, tiap hari kerja menggunakan celana jeans dan batik. Sahabat yang lain, selalu berpakaian hitam, dari kemeja hingga sepatu. Saya sendiri? Tak

Nyawer

Hari Minggu lalu ke Bogor, ada undangan pesta pernikahan. Di tengah suasana yang sederhana itu, masih ada upacara saweran yang dulu waktu saya kecil, beberapa kali saya ikut rebutan untuk mendapatkan uang recehan di antara butiran beras. 

Jakarta Keruk Got

Got dan sungai di seantero Jakarta mampet, dangkal, dan ditumbuhi berbagai bangunan. Mulai dari warung, garasi, hingga rumah tinggal. Kali ini, Pemprov DKI bersibuk-sibuk mengeruk dan membongkar untuk menghadapi musim hujan yang segera tiba. 

Anak S1 pun Bisa Menulis Penelitian Berstandar Internasional

Saya sedang membuat eksperimen bahwa mahasiswa S1 pun bisa membuat sebuah penelitian berkelas internasional. Ciri penelitian berkelas internasional adalah dilakukan dengan cara benar dengan jumlah variabel yang memadai, misalnya minimal empat.  Semester ini, saya memegang mata kuliah Metodologi Penelitian. Secara berkelompok, mahasiswa saya bimbing untuk membuat proposal penelitian, lalu dari proposal tersebut, mereka buat penelitian sungguhan. Saat ini, sebagian sedang mengumpulkan data, sebagian lain sedang pilot study.  Dengan metode yang tepat, mereka rupanya bisa mengikuti arahan. Akhir semester nanti, saya tinggal memetik hasilnya. Semoga semua bisa tepat waktu, sehingga terobosan baru bisa saya buat bahwa mahasiswa S1 pun bisa bekerja dengan baik menyelesaikan penelitian berkelas internasional selama dibimbing dengan cara tepat.  Rencana lain, karya mereka tinggal saya terjemahkan, lalu saya kirim ke konferensi internasional, jurnal internasional. Dan, tak lupa menc

Innalillilahi Paul Walker

Saya bukan penggemar film Fast and Furious meskipun beberapa film sekuntial awal ini sempat saya tonton. Namun ketika salah satu pemeran utamanya meninggal karena kecelakaan, saya terkejut juga. Menyayangkan, masih muda dan berprestasi, namun pergi secepat ini. Takdir.