Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

Banyak Air, Banyak Banjir, Banyak Jalan Bolong, Banyak Macet

Tuesday Morning

Rain. Flood.

Fraud: Kabo Uago

Dear Friend, I am the head of Accounts and Audit Department of Bank of Africa, Ouagadougou . I decided to contact you after a careful thought that you may be capable of handling this business transaction which I explained below; In my department, I discovered an abandoned sum of $13.5m US dollars (Thirteen million, five hundred thousand US dollars). In an account that belongs to one of our foreign customer who died along with his entire family in 2007 in a plane crash. Since i got information about his death, The bank have been expecting his next of kin to come over and claim his money because The fund cannot be released unless somebody applies for it as next of kin or relation to the deceased as indicated in our banking guidelines but unfortunately I learnt that his supposed next of kin(his son and wife) died alongside with him at the plane crash leaving nobody behind for the claim .It is therefore upon this discovery that I now decided to make this business proposal to you a

Fraud: Mohammed Hassan

KINDLY READ AND GET BACK TO ME URGENTLY Greetings to you and your family, before I proceed I am very sorry to encroach into your privacy in this manner; please accept my apology. I am Mr. Mohamed Hassan, chartered chief auditor with BANK OF AFRICA of Burkina Faso Ouagadougou West Africa. I got your contact address from your country through online directory. You’re impressive and managerial records made me to solicit for your partnership in these regards. After going through some old files in the records during the audit for the year in my own department which I am heading now, I discovered that there was an account opened in our bank since 2000 and since then till now nobody has operated on this very account. The owner of this account as I discovered from the bank record secretly is Late Mr. Jerome N. Snaga, a foreigner and a miner at the Anglo Gold Platinum Mining Company in Mafikeng Burkina Faso, as a geologist by profession and he has died since 2001 and Up till now,

Fraud: Amina

Hi Dear! How are you doing today, hope fine, my name is Amina Ahmed and I am a girl. I saw your profile today I will be very glad if you can contact me through my email address, and I will tell you more about myself here  is my address (aminaabdalla11@hotmail.com) Remember the distance, color or age does not matter but love matters a lot in life. I am waiting for your reply, Amina.

Fraud: Sally Deng

YOUR PAYMENT THROUGH ATM VISA CARD Attn: Beneficiaries This is to officially inform you that we have verified your contract / inheritance file presently on my desk, and I found out that you have not received your payment due to your lack of co-operation and not fulfilling the obligations giving to you in respect to your contract / inheritance payment. Secondly, you are hereby advised to stop dealing with some non-officials in the bank as this is an illegal act and will have to stop if you so wish to receive your payment immediately. After the board meeting held at our headquarters, we have resolved in finding a solution to your problem, and as you may know, we have arranged your payment through our SWIFTCARD PAYMENT CENTER in Europe, America and Asia Pacific, which is the instruction given by the President, BLAISE COMPAORE (GCFR) Burkina Faso. This card centre will send you an ATM CARD which you will use to withdraw your money in an ATM MACHINE in any part of the world,

Fraud: Ms. Yami Alain

From Miss Yami Alain. Dearest one, Good day and how do you do, I hope fine. It's my pleasure to contact you for a business venture which I intend to establish with you in your country, though we have not met before but one have to believe in someone to have success. I am 20 years old and the only Daughter of my parent, Late Mr & Mrs Ubani Alain, Native of Aboisso, republic of Ivory Coast or (Cote D’Ivoire). Due to the series of continuous civil war in my country for multiple years ago, there is this huge amount of Eight Million, five hundred thousand U.S dollars ($8.500, 000.00) which my late father deposited in finance firm in Ivory Coast here before he was assassinated by some unknown enemies. Now I have decided to invest this money in your country or anywhere safe enough for security and political reasons. I urge that you help me to invest this fund in your country in any lucrative venture. If you can be of an honest and sincere assistance to me, I w

Perilaku Membuang Sampah ke Sungai Masyarakat Bogor

Banjir sedang melanda ibu kota sejak berhari-hari lalu. Terlepas dari curah hujan yang tinggi dan Jakarta yang terletak pada dataran rendah, perilaku warga Bogor dalam membuang sampah setidaknya memberi kontribusi yang signifikan terhadap banjir yang kerap terjadi ini. Betapa tidak? Setiap hari warga yang tinggal di sepanjang sungai-sungai yang mengalir ke Jakarta membuang sampah ke sungai. Foto-foto di atas saya ambil sekitar bulan Agustus tahun lalu di sebuah tempat di Bogor. Memang, mereka tidak langsung membuang ke sungai, tapi ke tebing pinggir sungai yang ketika hujan turun, sampah menggelinding ke tempat yang lebih rendah dan ketika air meluap, semua sampah terbawa arus. Begitulah, perlunya kampanye menyadarkan masyarakat Bogor untuk tidak membuang sampah ke sungai dan bantaran sungai. 

Merpati di Mana-mana

Merpati mestinya jadi ikon New Delhi. Mereka terbang dan hinggap di mana-mana, termasuk buang kotoran. Di stasiun, di jalanan, di semua atap rumah. Termasuk di masjid terbesar di New Delhi. Tempat sembahyang yang dibuat terbuka di tengah lapangan saja dipenuhi kotoran burung. 

Anjing Are Every Where

Di pintu masuk mesjid Jama Di jalanan Di tengah perkampungan Di tengah kota Di mulut gang menuju hotel

@India Gate

Setelah kemarin gagal, hari ini saya bertekad untuk benar-benar bisa mengunjungi India Gate. Seorang pekerja kantoran yang saya temui dalam metro memberi petunjuk, yang kali ini benar, arah menuju India Gate. Dia bekerja tak jauh dari landmark itu. Dari jarak jauh sudah terlihat dan untuk mendekat, ada dua pilihan: jalan kaki atau naik tuktuk. Saya pilih jalan kaki. Tapi belum lama berjalan, seorang sopir tuktuk mendekat dan menawari saya ongkos yang sangat murah.  India Gate sangat populer, bahkan untuk wisatawan lokal. Orang-orang India yang mungkin datang dari luar New Delhi, datang berkelompok. Mereka berfoto dengan latar belakang monumen peringatan para tentara India yang gugur pada masa perang itu. Tak semua dari mereka membawa kamera. Tapi, yang tidak membawa kamera tak perlu bersedih, karena tukang foto keliling banyak sekali. Ah, mengganggu benar. Mereka menawari saya tak ada berhentinya.

@Pasar Rakyat

Saya lupa bawa uang cash. Jadi, yang saya cari adalah stasiun kereta. Di kantong, cuma ada kurang dari 100 rupee. Untuk makan siang saja rasanya tak cukup. Ketika saya bertanya pada sejumlah orang, tidak satu pun yang tahu pasti di mana dan seberapa dekat atau jauh. Mereka cuma bilang, terus saja jalan. Ngok! Ketika saya tanya lagi di mana stasiun terdekat, mereka menunjuk satu arah. Begitu saya ikuti arah yang ditunjuk, ternyata jauuuuuuuh. Mungkin tiga atau empat kilo meter. Sampai-sampai saya blusukan ke terminal dan pasar sayuran. 

@Connaught Place

Jika mau leyeh-leyeh males,  Connaught Place bisa menjadi pilihan. Maksud saya, satu-satunya taman yang layak untuk disinggahi. Bentuknya lingkaran di kelilingi pertokoan mewah.Hanya ada satu pintu masuk yang dijaga ketat: tas di periksa, badan digerayangi. Untuk masuk pun perlu antri panjang karena pengunjung memang sangat banyak. Di dalam taman, orang-orang hanya duduk: ada yang sendiri, berdua, ada juga yang berkelompok. Udara tidak terlalu dingin, bahkan cenderung hangat. Cukup enak untuk bermain di luar ruang. Tak ada yang jualan, kecuali para penjaja chai (teh dengan susu) dalam sebuah keranjang yang mereka tenteng. Saya membayangkan Monas. Jika pintu masuk dijaga ketat, tak boleh ada orang berjualan, pasti bersih, tertib, dan lebih menarik. 

@Connaught Circus

Sungguh saya penasaran dengan kehidupan modern-nya New Delhi. Pengen lihat mall-nya New Delhi. Tapi tanpa map, tanpa research, dan tanya banyak orang pun sia-sia, akhirnya saya pasrah. Terserah. Karena kepasrahan itulah akhirnya saya menemukan pusat perbelanjaan modern dengan bangunan-bangunan kuno yang berwarna putih warisan kolonialisme. Tempat seperti ini yang saya cari.  Kompleks pertokoan itu melingkar dengan merek-merek premium internasional. Dan hari itu adalah hari terakhir shopping festival. Toko-toko menawarkan diskon gila-gilaan hingga 50%! Mudah diduga dampaknya, kerumunan terjadi merata hampir di semua toko.  Tapi bukan itu yang bikin pertama kali saya girang: toko buku! Toko ini menjual text books berbahasa Inggris yang memang saya cari. Harganya: selangit murah. Dan koper saya bakalan penuh dan berat dengan buku rasanya.

@Gurudwara Bangla Sahib, the Sikh Temple

Penitipan sepatu Gerbang masuk tampak dari arah dalam  Masuk komplek temple harus pakai penutup kepala Kolam suci Tampak muka Tak sengaja, ketika jalan kaki menyusuri trotoar, menemukan bangunan putih berkubah emas. Saya kira masjid. Tahunya sebuah kuil Sikh yang luas. Konon terbesar di kawasan Delhi. Setiap hari Minggu, akan sangat ramai dikunjungi para pengikut aliran Sikh. Mereka berdoa. Untuk masuk ke kompleks kuil ini, alas kaki harus di lepas. Lalu, mengambil secarik kain untuk menutup kepala. Sebagian orang sudah mempersiapkan diri dari rumah. Tapi banyak juga yang tidak, seperti saya. Lalu, pada sebuah keranjang, telah disediakan banyak penutup kepala berbentuk segitiga atau segi empat. Saya ambil dan kenakan satu. Baunya? Hmmm. Seperti bau mentega dari di Nepal. Eh, belum pernah ke Nepal ding. Ada sebuah kolam lebar dengan ikan-ikan emas di dalamnya. Air dalam kolam itu dianggal suci. Pemeluk Sikh yang datang ke kolam akan melakukan sebu

Fraud: Dr. John Lewis

Dear Friend, Greetings to you today, With due respect My Name is Dr. John Lewis . I am a banker by profession. I work in one of the reputable bank in Ouagadougou,  Burkina - Faso West Africa. My reason for contacting you is that I want our bank to transfer an abandoned sum of  ((US$7.5M) Seven million , five hundred thousand united dollars) into your bank account because the owner of this fund is died since 2006 during the war leaven nobody for the claim. And I want to present you to our bank as the Next of Kin/beneficiary of this fund if you agree to work with me with one mind without betrayer, also immediately the fund is been transfer into your bank account in your country I will arrive with my family in your country for the shearing of the money according to the percentage we agreed on. Note, this money will be shard 50%50% in your country as soon as I arrived with my family. Further details of the transaction shall be forwarded to you as soon as I receive yo

Pada Setiap Pagi, di New Delhi

Kampung-kampung di urban New Delhi seperti kampung-kampung di pulau Jawa pada umumnya: masuk gang, keluar gang. Begitu pagi tiba, geliat orang bekerja tumpah memenuhi gang. Merek masak, mencuci piring, di depan rumah. 

Urinoir di Ujung Gang

Well, saya memang memilih hotel The Spot ini, karena hotel ini yang saya temukan online dengan harga murah, ber-wifi, dan di tengah kota. Tapi mana saya tahu kalo ternyata di sebuah lokasi kumuh dengan WC umum tak berpenutup di mulut gang-nya? Wait , mulut gang? Yup. Wait, WC umum? Hmm, tepatnya urinoir.  Apapun, bau pesingnya bisa tercium jauh hingga 10 meter. But this is India. Just enjoy. 

Ternyata Sebuah Masjid

Lantai dari marble hitam putih Kubah dari marble putih Tangga masuk menuju masjid  Teras Salah satu pintu menuju lantai dua atau tiga Salah satu menara dari dua Pemandangan dari atas balkon ke dalam kompleks masjid Toko di bawah masjid Susunan pengurus masjid  Ternyata bangunan tua yang menarik perhatian saya sejak pertama saya datang di kawasan Main Basar, Pahar Ganj itu adalah sebuah masjid. Saya baru ngeh ketika pagi ini secara khusus memperhatikan detail bangunan. Ada kaligrafi Arab di sana. Lalu saya masuk, melalui sebuah tangga yang curam.  Indah, meskipun berdebu dan pada banyak bagiannya sudah lapuk digigiti jaman. Jama Masjid Qazi, satu dari tiga masjid yang saya temukan pada ruas jalan di mana hotel yang saya tinggali berada. Sebetulnya, imam masjid yang berada di lokasi masjid bercerita tentang sejarah bangunan itu. Tapi jujur, saya tidak paham bahasanya.