Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

Jika Harus Hidup Terpisah

Seorang rekan saya, bekerja di Jakarta, isteri dan anak-anaknya tinggal di Bandung. Tiap akhir pekan, dia pulang ke Bandung. Seorang rekan lain, kerja di Jakarta, keluarganya tinggal di sebuah kota di Kalimantan dan sebulan sekali dia akan pulang ke kota itu. Seorang rekan lainnya, bekerja di sebuah perusahaan pelayaran. Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun bekerja di kapal tanpa jelas kapan pulang. Dan, pasti banyak pasangan yang memiliki cerita demikian. Sang suami dimana, sang isteri dimana.  Saya sendiri, pernah setahun lebih berpisah dengan keluarga. Tapi tak pernah membayangkan jika suatu saat nanti hal demikian terjadi lagi, secara permanen. Suatu ketika pernah membuat wacana, untuk membesarkan anak-anak di luar kota. Tapi isteri saya menanggapi dengan negatif. Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba dia yang membuat wacana. Saya terdiam. Bingung juga jika benar-benar harus membuat keputusan: anak-anak dan isteri dimana, saya di Jakarta.

Pimnas 2014, Semarang

Lawang Sewu dari jauh Pusat kuliner Simpang Lima Dengan PR3 UNJ Pengisi acara Saya diajak ke Semarang oleh rombongan fakultas, bareng dengan rombongan universitas, menemani kelompok mahasiswa yang maju sebagai finalis tingkat nasional dalam acara Pekan Ilmiah Nasional di Universitas Diponegoro. Diharapkan, saya dapat mempelajari bagaimana kelompok-kelompok dari berbagai unviersitas di tanah air itu bisa lolos tingkat nasional. 

Reuni SMA 5 Bogor

Reuni, sambil silaturahmi lebaran. Dan nyaris saja event ini terlupakan. Saya belakangan jadi pelupa. Pagi ini, saya ke kantor untuk sedikit demi sedikit mengurangi pekerjaan yang menumpuk.Setiba di kantor, saya baru ingat kalau kabel laptop tertinggal. Saya minta orang rumah ada yang antar ke kantor. Eh, begitu buka handphone, saya membaca pesan dari grup teman-teman SMA sibuk banget membahas event reuni. Terkejut. Ternyata event-nya pagi ini! Di Bogor pula. Begitu saya telpon isteri, dia mendukung saya untuk pergi. Buru-buru saya berkemas, balik ke rumah menjemput anak-anak, lalu ke Bogor. Untung acara belum lama dimulai.

Kangen Multiply

Kangen Multiply. Begitu saya kunjungi website-nya, tak ada jejak-jejak.Ternyata memang sudah raib, sesuai dengan yang mereka umumkan. Dan baru ngeh kalo mereka yang punya Berniaga.com. Lalu entah kenapa Berniaga.com berganti nama menjadi Olx.com

Kesia-siaan Jasa Raharja

Saya menemukan sebuah iklan online Jasa Raharja di Kompas.com. Terterik untuk melihat lebih lanjut, saya mengklik iklan tersebut. Biasanya dan saya berharap, saya akan melihat webisite dari perusahaan yang beriklan itu. Sayangnya, begitu website terbuka, malah website tersebut under construction. Eh, kok bisa? Bagaimana perusahaan sebesar Jasa Raharja bisa lalai begini? 

Dari Jurnal ke Jurnal

Beberapa hari terakhir ini saya mendapat kejutan manis. Selain penerbitan buku internasional, dan another  buku yang akan diterbitkan di tingkat universitas, satu penerbit jurnal internasional mengabari saya tentang satu paper saya yang mulai masuk tahap review. Lalu satu penerbit internasional lainnya yang cukup bergengsi mengirim saya kabar kalo abstrak yang saya kirim lolos untuk masuk dalam sebuah penerbitan buku. Dan, penerbit internasional lain yang mengabari tiga paper saya lolos dan siap terbit. Beberapa waktu lalu, saya sempat cerita, kalo tiga paper saya lolos sebuah jurnal internasional, tapi ternyata nama jurnal ini masuk daftar hitam Dikti. Saya coba kirim ke beberapa jurnal berbeda sesuai dengan kriteria Dikti. Alhamdulillah, sudah ada titik terang.  Baiklah, satu per satu ya. 

Buku Internasional Saya Terbit!

Yeay, akhirnya, setelah beberapa bulan berjuang, buku internasional saya jadi terbit. Saya tak sengaja menulis buku, tapi ini naskah dari disertasi saya yang disulap jadi buku. Sang penerbit, dari rekomendasi seorang teman, menghubungi saya bahkan ketika saya disertasi saya belum selesai. Seharusnya satu tahun lalu, tapi hanya karena urusan margin, projek ini sempat tertunda dan saya sempat frustasi. Semua urusan penerbitan buku ini dilakukan secara online, secara saya di sini, doi di sana. Saya diminta untuk melakukan sejumlah pekerjaan yang berhubungan dengan editing naskah buku. Beres. Tapi tidak menurut mereka. Ada persoalan margin tiap halaman yang menurut mereka tak sesuai. Sudah saya ganti, tetap saja dianggap salah hingga belasan kali.  Padahal, sebagai orang awam, mengatur margin dengan Microsoft Words kan cuma mengatur aturan margin saja. Hingga akhirnya saya 'mogok' berkomunikasi dengan penerbit asal Jerman ini. Mereka keukeuh saya mengatur margin halaman ya

Denyut Amanat Baru

Di kantor baru yang saya jalani beberapa minggu terakhir, saya mulai menikmati kesibukan yang saya hadapi setiap hari. Di Kantor Pembantu Rektor 1, saya mengurusi bidang akademik. Urusannya segudang, persoalannya seabrek. Dan satu per satu harus saya urai dan selesaikan. Ada kegelisahan, ketika satu dua pekerjaan makan waktu lama untuk menuntaskannya. Ada juga kepuasan ketika satu per satu pekerjaan lain selesai. Buat sebagian orang, jabatan saya mungkin sepele. Namun sepele atau 'sepolo', amanat tetap amanat. Saya tak mau buang waktu untuk bekerja asal-asalan. Saya dikehendaki di sini, ke sinilah saya mencurahkan energi. Agar hasilnya optimal. Semoga semesta, atas seijin Sang Pencipta, membantu saya menjalankan amanat yang saya emban.

Kunjungan Normal University Tiongkok

Normal University, hampir ada di tiap kota di Tiongkok. Salah satunya mengunjungi UNJ siang ini.

Journal Hitam vs Jurnal Putih

Dua paper yang saya presentasikan tempo hari di Paris, plus satu paper lain yang pernah saya presentasikan di New Delhi, saya kirimkan ke sebuah jurnal internasional. Banyak peneliti kelas dunia, hanya ingin mengirimkan paper mereka ke jurnal-jurnal bonafid. Karena tentu saja mereka mementingkan reputasi. Bagi yang sudah punya nama, nama mereka itu sudah menjadi tiket yang luar biasa mengistimewakan karena bisa memotong antrian yang biasanya sangat panjang. Bagi pemula seperti saya, wallahualam. Lalu saya ambil jalan pintas. Saya memilih jurnal internasional yang tak terlalu ternama dengan maksud agar segera mendapatkan balasan dan paper saya bisa dalam waktu singkat bisa terbit. Benar saja, dalam seminggu saja saya sudah mendapat pemberitahuan bahwa ketiga paper yang saya kirim lolos, tanpa ada perbaikan sama sekali. Hah? Sempat tersanjung. Sempat juga cemas. Lalu saya browsing. Ternyata, jurnal yang saya tuju masuk dalam daftar hitam jurnal yang tak boleh diajak bekerja s