Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Bedah Buku 'Kemolekan Landak'

Kembali ke IFI. Ada bedah novel filosofi 'Kemolekan Landak'. Ada waktu juga buat saya untuk senyap sekejap mengetik paper di perpustakaan.

Ketika Bertemu dengan Orang-orang Sombong...

Seminggu lalu, sejumlah mahasiswa mendatangi saya. Beberapa kelompok, beberapa kali. Saya sedikit memberikan klarifikasi mengenai beberapa kejadian yang menyeret nama saya di kampus, terutama di fakultas. Ada dua orang dosen yang rupanya tak berhenti nyinyir padahal saya tak pernah sedikit pun ingin bermasalah dengan mereka. Mahasiswa-mahasiswa yang setiap kali mendengar saya dibully oleh dosen-dosen ini, mulai jengah makanya mengadu ke saya. Saya tak mau tanggapi serius. Tak penting. Tapi saya buat catatan di sini. Saya dibilang, lulusan Australia ecek-ecek. Yes, buat sebagian orang, kuliah S-3 di Australia mungkin hal biasa. Tapi bagi saya, ini perjuangan hidup dan mati, jungkir balik bagaimana bisa tetap fokus menyelesaikan studi dalam masa yang sesingkat-singkatnya. Bagi saya, kuliah di mana pun, itu urusan setiap orang yang menjalani. Saya tak merasa lebih baik dari mereka, dan saya tak merasa lebih rendah dari mereka. Melihat seseorang, tak dari mana dia kuliahnya. Setiap or

Yosia, Kembalilah...

Ini Yosia, nama panggilannya Ochie. Ochie selalu tersenyum lebar jika bertemu, bahkan saat saya omeli ketika bimbingan skripsi. Dia anak baik. Sangat baik. Ochie mahasiswa saya di LSPR, bimbingan saya juga saat dia menyelesaikan skripsinya tahun lalu. Ochie sudah lulus. Saat ini, dia dikabarkan hilang di Tokyo saat hendak pulang ke Indonesia. Semoga Ochie cepat kembali.

Membuat Channel Youtube untuk Mahasiswa Bimbingan Skripsi

Sejak beberapa hari terakhir, saya membuat tutorial tentang bagaimana menganalisis data, terutama dengan menggunakan structural equation model. Bagi pemula, tentu akan ribet bagaimana memulai. Nah, video-video yang saya unggah ke Youtube ini, menunjukkan caranya. Channel ini didasari akan masalah yang saya temui ketika banyak mahasiswa mengantri minta saya ajari untuk skripsi mereka, tapi saya sedang sangat sibuk dengan pekerjaan. Akhirnya, di waktu senggang di malam hari atau pagi hari, saya mulai menyiapkan video-video tersebut. Easy. Mahasiswa pun bisa tersenyum lega karena tak perlu mencari saya untuk bisa berkonsultasi. Selain membantu mahasiswa saya, saya harap juga bisa bermanfaat bagi siapa pun yang berkesulitan. https://www.youtube.com/watch?v=v0i7k0a8qW8 https://www.youtube.com/watch?v=mtP3Y2qi0M4 https://www.youtube.com/watch?v=Ln2BePSw1iw

Ketika Pembuat Game Digital Berfilosofi

Beberapa bulan terakhir, saya menyiapkan sebuah game digital yang dibantu oleh seorang mahasiswa saya. So far, saya puas dengan pekerjaan dia meskipun beberapa hal masih ada yang perlu direvisi. Wajarlah. Pada sebuah pertemuan belom lama ini, mahasiswa saya itu memberi satu pelajaran yang teramat penting. Bukan pelajaran yang bersifat teknis bagaimana membuat game, tapi tentang sebuah filosofi. hidup. Katanya, para pembuat game seringkali membuat rintangan-rintangan yang sengaja untuk 'mengganggu' fokus dari para pemain. Menggoda agar pemain 'membantai' rintangan ini. Saat para pemain membantai, artinya mereka membuang sumber daya yang dimiliki, yang meskipun rintangan itu dapat diatasi, namun tak bernilai banyak. Sarannya, rintangan-rintangan itu bisa dilompati, ditinggalkan, diabaikan. Fokus pada tujuan, hadapi rintangan-rintangan besar, untuk naik level dengan mudah. Persis seperti dalam hidup kan? Ada salah seorang rekan kerja, yang setiap saat mengganggu s

Anniversary

Happy annyversary, my wife.

Saya Diam Ketika UNJ Perlahan Tumbang

Maret lalu, saya dan belasan dosen UNJ lain dipanggil polisi sebagai saksi untuk sebuah kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh rektor lewat kuasa hukumnya, eh, kuasa hukum UNJ. Sempat kaget karena saya merasa tak melakukan apa pun yang menyerang dia. Begitu mendengar informasi dari penyidik bahwa saya hanya sebagai saksi, alhamdulillah. Lebih lega. Tapi menjelang kunjungan saya ke Bareskrim, tentu saja berhari-hari hati tidak tenang. Bukan saja saya, tapi juga keluarga besar saya. Sudahlah. Saya mencoba berfikir positif, menganggap hal ini sebagai pengalaman dan pelajaran. Namun pada Mei 2017 lalu, sesuatu terjadi. Seorang dosen yang menyusul dipanggil polisi, tidak diam seperti saya atau dosen-dosen lainnya. Dia berdialog dengan mahasiswa. Dia bergerak dengan mahasiswa. Dia teriak dengan mahasiswa. Dia bikin gaduh bersama mahasiswa.  Saya kagum. Mestinya saya seperti dia. Mestinya saya tidak diam. Mestinya saya bersama dia. Tapi saya masih diam. Tetap diam. Lalu

Alumni Australia Berkumpul

Kamis hingga Jumat ini, saya mengikuti acara Alumni Professional Development Program (APDP) di UNJ. Acara ini khusus untuk alumni Australia. Idenya keren. Ada tiga buah kampus di Australia termasuk Griffith University, Charles Darwin University, dan James Cook University, membuat konsorsium. Mereka mengajak juga kampus lokal seperti Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, dan Universitas Negeri Makassar. Event ini saya bilang menarik karena memfasilitasi alumni, baik dosen maupun bukan, yang ingin menulis penelitian yang didampingi oleh para mentor. Mentor-mentor ini, bisa orang Indonesia, bisa juga orang Australia. Goal setiap alumnus adalah bisa menghasilkan sebuah paper yang kelak akan dipublikasikan pada jurnal internasional. Event ini dihadiri seratusan lebih dosen dan karyawan pemerintah dari berbagai kampus dan instansi di Indonesia.  Event kali ini berupa workshop permulaan. Nanti akan ada workshop lanjutan pada November nanti. Nah, January tahun depan,