Skip to main content

Razia STNK & KTP di Bogor

Polisi daerah Bogor melakukan razia bagi para pengendara mobil. Mereka meminta KTP dan STNK pengendara, untuk dicocokkan identitasnya. Jika tidak, dilakukan tilang. Tujuan kegiatan ini, didasarkan atas banyaknya para pemilik kendaraan yang ber-KTP Bogor, namun nomor polisi mobilnya bukan F (seri Bogor).

Untuk ketertiban administrasi, keseragaman antara alamat KTP, SIM, dan surat-surat kendaraan memang sangat penting. Hal ini akan mendukung terwujudnya manajemen publik yang baik.

Kondisi ketidakseragaman antara alamat surat-surat kendaraan dan bahkan identitas pemiliknya dengan KTP/SIM, sudah berlangsung lama. Tapi tidak pernah ada tindakan. Sebagian orang mungkin masih punya anggapan bahwa hal ini memang dibolehkan. Jadi mestinya, kepolisian tdak melakukan aksi penghukuman secara tiba-tiba. Dalam hal ini, kepolisian perlu konsisten menjalankan programnya supaya tujuan mulya menyeragamkan identitas pribadi dengan surat-surat kendaraan bisa tercapai.

Selain surat-surat kendaraan dan SIM, kepolisian tidak berhak meminta kita sebagai warga untuk menunjukkan KTP. Apalagi Kartu Kredit dan ATM. [FYI, oknum polisi tertentu bisa menetapkan harga tilang berdasarkan gold/silver dari warna kartu kredit kita dan berapa banyak kartu ATM yang kita miliki]. Pengendara mobil boleh tidak menunjukkan KTP ketika diminta polisi. Karena dalam kondisi tertentu, SIM bisa mewakili kartu identitas lain.

Ada hal yang perlu dilakukan oleh pihak kepolisian agar pekerjaan yang mereka lakukan tidak sia-sia. Karena ini menyangkut kepentingan umum, sosialisasi rencana program sangatlah penting. Media yang dipilih untuk sosialisasi program bisa melalui iklan di mesia massa, pasang spanduk, atau selebaran. Hal itu tergantung dari berapa bujet yg mereka siapkan untuk kampanye seperti ini.

Ada batas waktu jelas, antara lama kampanye dengan proses warga membuat surat-surat kendaraan baru. Supaya warga terinformasi dengan jelas dan mereka punya waktu melakukan itu semua. Tata cara dan uang yang harus dibayarkan perlu jelas, berdasarkan PERDA yang sudah disetujui DPRD, dan transparan.

Kampanye program ini pun idealnya tidak dilakukan oleh kepolisian, tapi lembaga dimana kita pemilik kendaraan mendaftarkan kendaraan kita untuk balik nama, pindah alamat, dll. Lembaga ini boleh bekerja sama dengan kepolisian selama masa kampanye. Setelah masa kampanye dan tenggang waktu warga melakukan perubahan identitas pada surat-surat kendaraan, polisi boleh mengambil alih untuk kegiatan pengawasan, peneguran, tilang, dll.

Jadi, Kepolisian tidak main tangkap dan tilang saja. Akan sia-sia dan tekesan menjebak warga.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis