Skip to main content

Webiste: Sarwono 'Sakit Gigi'

Sarwono, salah seorang calon Gubernur DKI, kini nge-blog. Bukan website sendiri yang harus bayar dan perlu akhli web, tapi beliau memilih blog gratisan di Multiply.

Ada dua sisi hal yang saling berlawanan. Nge-blog di multiply, terkesan murahan, amatir, dan originalitas dari blog tersebut agak diragukan. Siapa yang bisa langsung percaya jika itu benar-benar milik Warwono? Seperti banyak contoh di Friendster, para public figure punya account masing-masing. Namun kenyataannya, account-account itu bukan mereka yang memilikinya. Rawan penipuan.

Menurut saya, jika birokrat dan politikus senior ini tetap memilih situs gratisan, setidaknya perlu memilih blogger yang lebih berkesan intelek dan high profile.

Tapi sebetulnya dengan memanfaatkan Multiply, Oom ini punya kesempatan 'bergaul' lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat bisa melihat profile, membaca wacana dan rencana beliau. Bahkan bisa berkomentar. Adalah sebuah pengalaman yang berbeda jika masyarakat umum bisa 'bersentuhan' dengan public figure yang selama ini 'nun jauh di sana'.

Menjelang pemilihan Gubernur DKI, tim sukses Sarwono memang perlu kreatif memanfaatkan beragama communicaiton tools agar bisa menarik perhatian massa. Saya percaya, kalaupun tiba-tiba Multiply ini dibuat, pasti dengan maksud untuk berkomunikasi dengan massa-nya.

Sarwono bukanlah tokoh favorit saya. Lagian, mana ada orang politik yang bisa dijadikan tokoh favorit di republik ini? Tapi satu hal yang selalu saya ingat dari beliau adalah saat beliau tampil di SCTV yang karena isi obrolannya tentang 'gigi sakit yang sebaiknya dicabut', sang anchor harus 'diistirahatkan oleh SCTV.

Bravo! Semoga berhasil.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis