Skip to main content

Rajasawardhana Membunuh Dyah Kertawijaya?

Hayam Wuruk (atau Rajasanagara) adalah raja Majapahit (1350-1389). Ia dikenal sebagai raja terbesar Majapahit, dimana pada masa pemerintahannya Majapahit mencapai wilayah terluasnya. Mahapatih Gajah Mada memiliki peranan penting dalam pemerintahan Hayam Wuruk.

Hayam Wuruk adalah putera Tribhuwana Wijayatunggadewi, dilahirkan pada tahun 1334, yang konon bertepatan dengan gempa bumi di Pabanyupindah. Nama Hayam Wuruk berarti "ayam yang masih muda". Hayam Wuruk naik tahta ketika berusia 16 tahun. Ia menikah dengan Paduka Sori (Parameswari).

Wikramawardhana adalah raja Majapahit (1389-1429). Ia adalah menantu Hayam Wuruk dari puterinya, Kusumawardhani. Kekuasaannya ditentang oleh Wirabhumi, putera Hayam Wuruk dari selir.

Tahun 1401-1406 pecah Perang Paregreg, yang dipimpin oleh Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini berakhir dengan dieksekusinya Wirabhumi.

Pada masa ini Majapahit mulai mengalami kemunduran. Pada akhir masa pemerintahan Wikramawardhana, praktis wilayah jajahan Majapahit pecah berantakan. Wilayah Majapahit terbatas hanya di Jawa, bahkan hanya Jawa Timur. Setelah menininggalnya Wikramawardhana, riwayat Majapahit tak banyak diketahui.

Suhita adalah raja Majapahit (1428-1447). Ia adalah puteri Wikramawardhana, dimana ibunya adalah seorang selir yang anaknya Wirabhumi.

Kertawijaya (Bhre Tumapel) adalah raja Kerajaan Majapahit periode 1447 - 1451 dengan gelar Brawijaya I. Ia adalah putera Wikramawardhana, dan sudara tiri Suhita. Kertawijaya meninggal dibunuh Rajasawardhana, yang kemudian menjadi raja Majapahit selanjutnya.

Rajasawardhana adalah raja Majapahit (1451-1456). Ia adalah putera Wikramawardhana. Rajasawardhana dianggap telah membunuh Dyah Kertawijaya, raja Majapahit sebelumnya. Menurut riwayat, istana Majapahit telah dipindahkan ke Kahuripan (Kediri).

Setelah wafatnya Rajasawardhana, Majapahit tidak memiliki raja (tahun 1453-1456). Pada masa ini, Islam mulai menyebar di wilayah pesisir utara Pulau Jawa, yang disebarkan oleh para pedagang dari Gujarat (India).

Girishawardhana adalah raja Majapahit (1456-1566). Ia adalah putera Dyah Kertawijaya.

Suraprabhawa adalah raja Majapahit (1466-1474). Dua tahun setelah menduduki raja, ia diusir oleh Brawijaya. Brawijaya kemudian menjadi raja di Majapahit, namun Suraprabhawa mendirikan istana "tandingan" yang berpusat di Tumapel (1468-1470), kemudian memindahkannya lagi ke Dhaha, Kediri (1470-1474). Di Dhaha, ia digantikan oleh puteranya, Girindrawardhana.

Brawijaya (atau dikenal dengan Bhre Kertabhumi) adalah raja Majapahit (1468-1478). Ia adalah putera Rajasawardhana. Mengklaim sebagai pewaris Majapahit, ia menyerang raja berkuasa Suraprabhawa, hingga memaksa melarikan diri ke Kediri.

Brawijaya memiliki istri bernama Anarawati, puteri dari Kerajaan Champa (sekarang Kamboja), yang beragama Islam. Tahun 1478, Girindrawardhana (putera Suraprabhawa) menyerang istana Majapahit dan memaksa Raja Brawijaya melarikan diri ke Demak. Raja Brawijaya memiliki putra bernama Raden Patah, yang kelak adalah pendiri Kesultanan Demak.

Girindrawardhana adalah raja terakhir Majapahit (1474-1519).

Girindrawardhana adalah putera Suraprabhawa yang berkuasa di Kediri. Waktu itu istana Majapahit di Trowulan dikuasai oleh Raja Brawijaya. Pada tahun 1478, ia menyerang Brawijaya dan kembali menguasai istana Majapahit. Tahun 1486, Girindrawardhana memindahkan istana Majapahit ke Kediri. Waktu itu Majapahit hanya tinggal puing-puing. Pada masa ini, penduduk Hindu Majapahit banyak yang eksodus ke Bali, seiring dengan semakin menguatnya Islam di Majapahit.

Tahun 1513, Girindrawardhana mengadakan kontak dengan Portugis. Ia juga beraliansi dengan Raja Klungkung (Bali) untuk menyerang Kerajaan Islam Demak, namun serangan tersebut gagal. Pendukungnya melarikan diri ke Bali. Riwayat Majapahit benar-benar tamat ketika Demak menyerang Kediri tahun 1527, dan menyatakan bahwa Sultan Demak Raden Patah merupakan penerus Majapahit.





Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rajasawardhana

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis