Skip to main content

Borat



Film sinting. Dokumentasi sinting. Dari awal hingga akhir, film ini penuh kekonyolan dari sang tokoh.

Bayangkan, dengan sangat cueknya si Borat pipis di tengah trotoar sementara orang lalu lalang. Lebih sinting lagi, buang hajat di taman sebuah gedung. Karena di-setting snap shot dengan candid camera, lingkungan sekitar jelas dilibatkan secara spontan sambil berharap reaksi tiba-tiba orang-orang yang ada di sekitar pengambilan gambar.

Kesintingan demi kesintingan akan ditemui di hampir di sepanjang film ini. Borat dan sobatnya, adu argumentasi hingga adu fisik, tanpa menghiraukan bahwa saat itu mereka sedang tak berbusana. Yang menggelikan, perbandingan ukuran fisik mereka berdua yang sangat berbeda satu sama lain. Borat dengan postur tinggi, sementara sobatnya pendek dan bundar. Adegan demi adegan, biar pun tekesan slapstick, namun sangat segar dan jenaka. Dari kamar hotel, hingga ke luar kamar, masuk ke lift yang ramai. Masih dengan tanpa busana, dengan sangat innocent.

Puncak kesintingan itu, mereka kejar-kejaran ke sebuah hall dimana sebuah seminar internasional sedang diselenggarakan. Mereka naik ke mimbar, naik ke panggung. Kehebohan tak bisa dihindari.

Sangat sederhana sebetulnya ide cerita film ini. Borat hanya ingin ke Amerika untuk mengejar sesuatu yang sungguh tak penting.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis