Skip to main content

Mencari Rumah Dekat Kampus

Begitu selesai inspeksi rumah, saya lihat pelangi di atas atap. Ah, pertanda baik ini. Semoga.

Rumah yang saya lamar, ketiga dari kiri

Karena saya berencana membawa istri dan anak saya tinggal di Perth mulai Juni nanti, saya sudah ambil ancang-ancang mencari rumah sewa, tidak tinggal di shared house seperti sekarang.Saya sengaja mencari yang tidak terlalu jauh dari kampus, biar tidak buang waktu di jalan.

Meskipun Joondalup jauh dari kota, tapi hampir semua rumah di kawasan ini baru. Makanya harganya tidak ada yang murah. Salah satu yang saya lihat, harga sewa per minggunya 240 dolar. Tetap saja bagi saya masih mahal jika melihat ke jumlah uang beasiswa yang saya terima tiap bulan. Namun jika harus mencari yang lebih murah dari itu, rasanya malah sangat sulit. 

Rumah yang saya lihat Kamis sore itu, letaknya di bagian utara kampus, sekitar 1 km. Dekat dengan pusat perbelanjaan dan transportasi umum. Sayangnya, cuma apartemen studio. However, saya sudah melamar ke agen untuk bisa mendapatkan rumah ini. Untuk kami bertiga, yeah, bolehlah. Semoga lamaran saya disetujui supaya saya tidak repot-repot lagi mencari rumah lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis