Skip to main content

Ganti Supervisor Riset. Ganti Metodologi: Tahan Nafas

Salah satu supervisor riset saya pindah ke Amerika. Awalnya hanya rumor, belakangan berita itu disampaikan secara resmi dalam sebuah meeting. Dia pergi begitu saja tanpa ada sepatah kata terucap. Tak email atau pesan lisan. Lalu saya tak punya alasan untuk kehilangan dia.

Maka datanglah seorang yang baru menggantikan. Berharap dia bisa lebih baik membimbing saya. Sejumlah ide sudah dia kemukakan. Misalnya, saya harus mengunjungi salah satu negara dimana projek-projek tourism yang jadi inti penelitian saya dilakukan: volunteer tourism. Mungkin Thailand, Kamboja, Vietnam, Cina atau manapun di muka bumi ini.

Saya tidak mau berpikir negatif bahwa dittinggal supevisor akan menimbulkan banyak kemalangan atau datangnya supervisor baru akan menambah penderitaan. Biasa saja. Saya percaya semua warna perubahan ini akan lebih banyak memberi kebaikan. Agak kekuatiran bahwa saya mungkin perlu menambah semester dari tiga tahun yang direncanakan. Ini pun tak perlu mati-matian saya gusarkan. Hal terpenting yang harus saya lakukan saat ini adalah belajar dan bekerja seefektif mungkin agar ikhtiar saya bisa sesuai dengan harapan. Jika nanti harus memperpanjang, ya, perpanjang saja. Urusan nanti siapa yang harus menanggung biaya, nanti saja dipikirakannya. Insyaallah ada jalan.

Saya perlu merevisi dan mengurus ijin (yang kedua kali) untuk boleh melakukan riset ke luar Australia. Semua dokumen sudah diurus. Semoga tidak memakan waktu yang lama. Ternyata, perjalanan meraih PhD memang penuh dengan liku. 

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis