Skip to main content

Angelina & Angelina

Saya sering bilang kalau televisi saya jadikan medium pembelajaran buat anak saya, Basil. Tentu saja, hanya channel anak yang saya ijinkan dan memang dia suka. Ada sejumlah judul yang difavoritkan Basil. Misalnya, Banana in Pajamas, Miffi, Peppa Pig, dan Angelina the Ballerina.

Angelina is like a lil angel. Ceria, baik, santun, berprestasi, inspirator, dan sayang pada adik, orang tua, dan sahabat-sahabatnya.

Sementara Basil senang nonton Angelina kartun, saya sedang tertarik dengan berita-berita tentang Angelina Sondakh di tanah air.

Angelina ini cantik, berprestasi, inspirator bagi banyak perempuan. Tapi, dia tak sayang adik, keluarga, anak, sahabat. Dia hanya sayang uang. Makanya yang dia kejar hanya uang yang banyak. Sekarang dia sedang menyakiti orang-orang di sekitarnya yang menyayangi dia dengan kasus kejahatan yang melilitnya.

Status 'tersangka' tidaklah main-main. Tinggal selangkah lagi menuju bui. Bui buat sosok sehebat Anggelina tentu saja patut disayangkan. Saya sedang menduga-duga apa gerangan yang sedang dia rasa dan pikir. Mungkin sedih, mungkin marah. Apakah dia menyesal?

Jika dia terus menyangkal, tak tampak dia menyesal. Hal yang membuat pekerjaan orang-orang di KPK tambah runyam. Mungkin dia menyesal pernah meninggalkan bukti-bukti yang akhirnya menyeret dia dalam kasus korupsi mahabesar itu.

Pelajaran bagi banyak orang. Mau uang? Kerjalah yang benar. Mau banyak uang? Kerjalah lebih banyak lagi. Mau banyak uang dan hidup selamat? Jauhi perbuatan yang dilakukan Angelina.

Semoga saya, dan orang-orang yang saya kasihi tidak melakukan hal-hal yang dilakukan si jelita ini.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis