Skip to main content

Bye Bye Endeavour

Saya bangun tengah malam, tak bisa langsung tidur lagi. Teringat banyak pekerjaan yang berderet minta diselesaikan. Jreng, hingga menjelang subuh setelah antrian pekerjaan sebagian saya selesaikan, mata sudah mulai berat. Meskipun belum tuntas, tapi saya harus kompromi. Tidur.

Dan pagi ini menjadi tak terlalu bersemangat ketika membuka inbox. Ada pengumuman dari Endeavour! Hasil seleksi post-doc sudah keluar. Ngok. Gagal lagi. Hampa rasanya. Kecewa sangat. Tapi tentu saja tak perlu berlarut-larut, dua menit kemudian saya berusaha keras untuk menata hati. Hari ini pekerjaan-pekerjaan sudah menanti. Move on. Cari peluang lain.

Saya menghibur hati. Sewaktu saya gagal seleksi program post-doc SAME yang diselenggarakan Dikti, tak lama dari pengumuman itu, saya berangkat ke Swiss dan hampir sebulan saya tinggal di sana. Saya juga punya kesempatan membantu pergerakan teman-teman di UNJ untuk bertarung menggulingkan rektor lama yang jumawa. Kegagalan kali ini, saya percaya bukan karena saya benar-benar gagal. Menurut saya, karena saya sedang fokus membantu UNJ untuk memperbaiki kondisi dan citra Pascasarjana UNJ yang luluh lantak gegara ulah rektor lama. 






Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis