ANATOMI ANGIN

And Friday comes. Today, we're heading to Sydney. We fly Jetstar, the cheapest airline we can afford for tine being. And Basil is about so exited. This is not for a holiday. Or, is this a holiday trip? To be honest, I wouldn't take this trip if I don't have to take a course in Sydney. I honestly wanted to go alone for the sake of money to spend. But leaving my family alone in Perth might not be too fair. Besides, my wife looked too sad when I told her my first option. Calculate: $159 per person, plus return ticket, plus tax, plus this, plus that. A huge money. For a student like me, it's a miserable shopping. Plus other expenditure: accommodation, transport in Sydney, meals, admission fee for touristy interests, and bla bla bla. Now, we are just ready to fly. Think about money will drag me crazy. So, just enjoy this holiday, no, I mean, business trip.

Malaysia kembali diberitakan mau mengklaim dua buah produk budaya tanah air. Sebagai bentuk protes, seorang hacker melakukan aksi dengan menyusupi sebuah website milik warga Malaysia.

Add caption Saya baru dapat balasan email beberapa jam setelah saya booking kamar hotel. Beberapa hari sebelumnya, saya sempat menghubungi sejumlah pemasang iklan di Gumtree.com, yang mengiklankan rumah, apartemen atau kamar mereka untuk jangka pendek. Saya pikir, sewa kamar yang berpenghuni akan jauh lebih murah dari pada sewa kamar hotel. Untungnya, tak terlalu terlambat email saya dibales. Seorang pemasang iklan bersedia menerima saya dan keluarga. Untuk sepuluh hari, total saya hanya mengeluarkan uang $300. Bandingkan dengan kamar hotel yang saya pesan sebelumnya: $750! Selisih $400 untuk fakir miskin seperti saya sungguh sangat berarti.  Lewat google map, saya bisa melacak rumah yang akan saya tempati itu. Well, bagus juga. Dan katanya, tak begitu juga dari kampus UTS tempat saya kursus nanti. Syukurlah. 

Pulang dari rumah sakit, setelah mengantar isteri saya periksa kandungan, ada danau indah di sepanjang jalan  arah dan pulang. Mumpung udara bagus, mampir dululah. 

Basil baru beli fishnet di toko India. Tak jauh dari rumah, ada danau, letaknya di Police Academy. Tapi tak ada ikan terlihat. Tentu bukan ikan besar yang saya maksud. Sekedar ikan-ikan kecil saja, yang penting bikin anak saya senang. Lalu perburuan pindah ke sungai kecil samping rumah. Eh, ternyata justeru banyak ikan di sungai. Kalau di Bogor, ikan semacam itu disebut 'bungkreng'. Ingat dulu, di sebelah rumah ada kolam. Dan tanpa disemai, ikan bungkreng ini bisa tiba-tiba sangat banyak. Ukurannya imut, seperti ikan teri. Ketika akhirnya saya bisa menangkap sekitar delapan ekor ikan, Basil girang sekali. 

Mumpung masih di awal winter, belum terlalu dingin. Saya dan teman-teman sekampus bikin gathering di Hyde Park. 

Hari ke 58, total ada 538 kuesioner yang masuk. Alhamdulillah. Melebihi jauh dari target semula.

Supervisor riset saya pengen agar saya ambil kursus Structural Equation Model (SEM), software lanjutan setelah SPSS, di Sydney. Saya sempat dua kali menolak karena tentu saja biayanya mahal. Untuk mahasiswa PhD, saya harus bayar $1650. Tak dapat sponsor, akhirnya harus bayar dari kantong sendiri. Belum lagi, saya harus perhitungkan biaya tiket pesawat dan kamar penginapan. Tak ada pilihan, kecuali bongkar celengan yang sudah lama terpecah belah itu. Tambah ancur, deh. Mungkin bisa saja belajar sendiri untuk bisa menguasai program ini. Tapi berdasarkan pengalaman ketika saya mengerjakan SPSS sendiri, banyak hal yang ternyata membingungkan. Dan itu membuang waktu. Saya bisa berbulan-bulan, hanya berkutat pada persoalan yang sama.  Bagi saya, ambil kursus SEM ini, bisa menjadi lompatan besar. Semoga, pulang dari Sydney, semua persoalan statistik thesis bisa beres tintas. Tas. Tas.