Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

Senin Kamis Rutin

Alhamdulillah. Puasa sunat Senin Kamis sudah mulai terbiasa. Ada satu rekan yang terus bertanya, keinginan apa yang sedang saya idamkan? Keinginan? Banyak dong. Tapi apakah puasa senin kamis selalu identik dengan agar sebuah keinginan terkabul? Pernah dengar itu.  Saya mulai puasa sunat ini entah kelas empat atau lima sekolah dasar. Terus saat SMP, SMA, kuliah... well, on off. Namun kali ini, saya berkeinginan untuk terus tanpa putus puasa ini, hingga akhir hayat. Saya percaya puasa bisa berdampak pada kesehatan, lahir dan bathin. Saya percaya juga bahwa puasa bisa menjalin kedekatan dengan Allah dan almarhum bapak, orang yang pertama kali memperkenalkan puasa Senin Kamis. Dan saya percaya, puasa ini juga adalah doa. Semoga keinginan saya terkabul.

Seminar dari RMIT

Ada kunjungan dari RMIT Australia. Sekalian workshop penulisan proposal studi S-3 ke luar negeri.

Peggantian Kaprodi dan Sekprodi

Peggantian puluhan Kaprodi dan Sekprodi di lingkungan UNJ.

Emak Naik Haji

Saya ingat betul Ibu saya beberapa kali bilang ingin pergi umrah. Tapi saya tak berani berjanji bisa bantu beliau pergi. Saya cuma berdoa, semoga keinginan Ibu saya tercapai. Alhamdulillah, Allah mengijinkan beliau pergi, sehat, dan selamat hingga kembali pulang ke tanah air.

Akik, Akik, Akik

Katanya, demam batu akik sudah mereda. Tapi kenyataannya, penjualnya masih banyak, penggemarnya pun masih ada.

Mengunjungi Rumah Ahok

Rumah Ahok Kampung Ahok, sebuah rumah yang menjual cinderamata serba Ahok Adik Ahok, yang kembali mencalonkan diri untuk menjadi Gubernur Belitong Tetangga Di Amerika, khususnya di Los Angeles dan beberapa kota besarnya lainnya di Amerika yang dipilih para pesohor di bidang perfilman dan musik, para pengelola wisata pariwisata kota menawarkan jasa mengunjugi rumah orang-orang tersohor itu, meskipun mungkin hanya lewat saja. Di Belitong, ternyata salah satu daya tariknya adalah rumah Ahok. 

By the Pool of BW Suite

Light House in Lengkuas Island

Dengan perahu kecil, kami menyeberang dari Belitong daratan ke pulau Lengkoas, di mana ada sebuah mercusuar kokoh peninggalan Belanda. Sayang, begitu tiba di pulau, hujan turun dengan lebat. Pengunjung tidak diijinkan naik. Well, cukup mengecewakan. Namun begitu aturannya, biar tangga yang terbuat dari besi bisa tetap kering.

Tanjung Tinggi Beach

Tanjung Tinggi menjadi salah satu tempat untuk pengambilan gambar film Laskar Pelangi. Bersih dan apik. Menarik karena tentu saja berbeda dengan pantai-pantai yang pernah saya kunjungi, di Jawa, Bali, maupun di luar Indonesia.

Pedagang di Pantai Tanjung Tinggi

Pemandangan rada terganggu ketika mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi, beberapa pedagang buka lapak di antara batu yang menjadi tujuan wisata. Atas nama mencari uang, mereka mengabaikan ketertiban. Mestinya ada tindakan dari pengelola situs agar orang-orang ini dipindahkan ke lokasi lain. 

At the Beach

Siap-siap menyeberang ke Pulau Lengkoas

Breakfast at Mie Atep

Mie Belitong. Dari Bandara, kami menuju ke salah satu restoran mie untuk sarapan - Mie Atep. Salah satu tempat favorit sepertinya.

Belitong, Here We Come

Siap-siap take off menuju Belitong.

Lengkoas Island

Mengingatkan pada Bangka yang pernah saya kunjungi sepuluh tahun lalu, Belitong dan pulau-pulau kecilnya banyak juga pantainya yang disesaki batu-batu super besar. Semacam nortalgia.  Saya sempat berpikir sinis, jika pantai ini ada di Jawa, mungkin batunya sudah habis dijual.