Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2006

Move to Another Level

Saya mulai bisa mendeskripsikan level hidup apa yang hendak saya masuki. Saya ingin berganti kelas. Beberapa bulan terakhir saya secara sadar memasuki kelas tawakkal. Saya merasa telah berhasil melaluinya. Kelas tawakkal berisi pelajaran-pelajaran tentang bagaimana menerima dan melepaskan sesuatu dengan tingkat emosi dan perasaan yang balance. Tak duka berlebihan tak marah tak menyesal ketika kehilangan, tak gembira berlebihan tak jumawa. Sepuluh ribu di kantong, bisa saja sama nilainya dengan sejuta. Makan di pingir jalan, bisa saja sama nilainya dengan makan di hotel berbintang lima. Sendiri atau ditemani, pergi atau ditinggalkan, dikhianati atau dicintai. Hati saya akan baik-baik saja karena semua perasaan dan kejadian dan kepemilikan hanyalah titipan. Taka ada sesuatu hal pun abadi adanya. Alhamdulillah, syukur puji tuhan. Kelas itu telah membentuk pribadi saya yang baru. Kesederhanaan, karena tak ada yang sesungguhnya rumit. Keindahan, karena semuanya indah. Saya ingin berganti le

Memahami Tuhan dengan Logika

Pelajaran tentang iman dan saya berpikir santai bahwa tuhan tak ada hubungannya dengan berbagai kejadian di dunia. Semua hal bisa terjadi karena adanya sebab akibat. Mengapa banjir kita tahu mengapa. Mengapa gempa bumi dan lalu tsunami kita pun tahu mengapa. Mengapa pecah perang Libanon pun kita tahu mengapa. Orang beragama akan percaya bahwa kita manusia sedang diuji. Katanya, manusia sedang diberi pelajaran karena dosa-dosanya. Dosa setiap orang berbeda banyaknya. Adilkah jika seorang bocah kecil yang malas bangun pagi mati tertimpa dinding rumah dihukum dengan dilenyapkan nyawanya? Adil pulakah seorang isteri yang malam sebelumnya tak melayani suaminya dengan baik diganjar dengan hukuman mati gelombang tsunami? Padahal para pejabat yang menelan milyaran uang negara masih uncang-uncang kaki di rumah mewahnya yang kuat dan kokoh. Tuhan penyayang. Jika melukakan, menghilangkan, merusakkan, mendukakan, apa nama pengganti dari kata sebutan penyayang? Well, bisa sejuta a

Wherethe Destination is Still Under Construction

Belakangan ini hati saya diganggu sejumlah pertanyaan dari kanan kiri. What are you looking for then for your life? I need sometime to think about it. Yeah, what do i look for now? Money? Career? Both that I stop thinking about.  I need to move myself to other level. Which level? Then the question run after me. I said, a higher level in spiritual way, with full pocket, busy of traveling, and friends everywhere. Gees... Now, where am I? Moved my ass already?

Desperate Housewives

Baru kelar menonton komplit serial Desperate Housewives second season. Tontonan ibu-ibu, sih. But, who cares?

She Flash Cologne: She is So Rude

Pernah lihat TVC Sunsilk versi anak sekolahan (cewe-cewe) dan ibu gurunya yang segar itu? Iklan ini mengkampanyekan Sunsilk Class. Ya, urusan ceweklah. Ide membawa suasana kelas ke TVC belakangan ini, muncul juga di TVC She flash cologne. Para siswi tampak exited menggunakan cologne tersebut. Saking exitednya, sampai-sampai sang guru (kalo dilihat dari porfile-nya, mestinya sudah pensiun) kewalahan berkonsentrasi untuk menulis soal-soal aljabar di papan tulis. Jadi ingat masa sekolah dulu ngerjai guru di kelas. Ingat film-film Rano Karno. Belakangan ini, saya terlibat dalam pembuatan video dokumentasi tentang guru. The real guru, bukan guru dalam film atau iklan. Dalam sebuah kegiatan yang diikuti oleh guru dari berbagai provinsi di tanah air, saya mendengarkan kesaksian mereka tentang karir sebagai guru dan standar hidup yang harus mereka jalani. Miris sekali. Anda semua tahu, berapa gaji yang mereka terima setiap bulannya. Apalagi untuk gaji guru honor. Please, deh.

Kembali ke Sekolah

Sejak Senin lalu, anak sekolah kembali beraktivitas. Kelas baru, seragam baru, ...

Selamat Sore, Jakarta

I am so enjoying the town when the sun falls. No raining. No sweat.

Djarum Motion

Maret 2006 adalah batas akhir diperbolehkannya billboard tentang rokok terpasang di sepanjang jalan protokol ibo kota. Deadline tersebut dibuat oleh pimprov DKI. Kecuali jika billboard tersebut masih memiliki kontrak dan kontraknya tak akan diperpanjang. Namun sampai detik ini kita masih melihat banyak billboard rokok di daerah terlarang tersebut. Tidak perlu berburuk sangka, kita percaya saja bahwa kontrak mereka memang belum habis. Sejak seminggu lalu, saya terkesima dengan berdirinya sebuah TV raksasa di pintu masuk SCBD arah Sudirman. TV ini menayangkan motion picture iklan-iklan rokok Djarum, mulai lari Super hingga Mezzo. Billboard dilarang, media model lain muncul. Kreatif banget, ya.

There's Something about Me

And I am gonna be so crazy thinking why I so have no ideas for my life. Apa yang akan Anda lakukan jika anda terlahir lalu tumbuh dengan begitu banyak talenta dan minat? Memilih salah satu saja dan melupakan yang lain? Atau menjalani semuanya? Saya kecil sudah senang menggambar. Tanpa pendidikan khusus, kebisaan saya terus terasah. Saya sempat mendapat sejumlah penghargaan di bidang ini. Juara 2 melukis tingkat Bogor dan DKI yang diadakan Serikat Seniman Gelangang Remajan Bogor, juara 3 melukis yang diadakan PMI DKI, juara 1 karikatur yang diadakan sebuah surat kabar di Jakarta. Saya tak pernah mengikuti pendidikan khusus. Bakat ini turun dari Ibu yang memang pandai membuat sketsa. Saya kecil senang menyanyi. Pernah menjadi juara pertama ketika mengikuti lomba antar sekolah waktu di sekolah dasar. Setiap pelajaran kesenian, guru-guru yang meminta saya menyanyi di depan kelas sering terkagum. Padahal saya merasa gemeter setiap kali berdiri di depan kelas. Ketika di SMP ada

Piala Dunia was Over

I don't realize that ajang kompetisi sepak bola piala dunia sudah berakhir. Not even once . Saya tak menontonnya sama sekali. Betul-betul mengganggap acara itu tak pernah ada. Saya tak suka sepak bola. Baik bermain, maupun menontonnya. Terakhir saya terlibat dalam permainan tersebut, entah berapa tahun lalu. Sekedar melengkapi team karena tidak ada orang lain. Buntutnya, kaki saya keseleo. Urusan keseleo sepertinya, selalu menjadi akhir karir saya pada setiap pertandingan sepak bola. Termasuk ketika jaman saya kuliah, sekolah, atau sejak saya masih kecil ketika bergaul dengan anak tetangga. Jika harus memilih, saya lebih suka capoera atau karate. Berani menantang?

Pilihan yang Ditentukan

Kita dibuat percaya bahwa hidup memang penuh pilihan. Kita lapar, tinggal pilih mau makan apa? Kita lelah, tinggal pilih bentuk istirahat seperti apa. Kita juga bebas memilih dengan siapa kita berteman, saluran TV mana yang hendak kita tonton. Hidup benar-benar penuh pilihan. Namun betulkah demikian? Jika hidup penuh pilihan, menjadi kalah, menjadi miskin, berwajah buruk, berotak bodoh, dan lain-lain itu, apakah juga sebuah pilihan? Bagaimana jika yang selama ini kita kira pilihan itu sesungguhnya adalah sebuah ketentuan? Kita menang dari sebuah kompetisi karena memang telah ditentukan kemenangannya. Kita kaya juga telah tertentu berapa banyak kekayaan kita. Saya mulai percaya, bahwa kita hidup sebertulnya tidak pernah diberi pilihan sama sekali. Jika pun sesekali kita memilih menu makan siang hari ini atau film apa yang hendak kita tonton midnight nanti, sesungguhnya tanpa kita sadari telah ditentukan juga. Sesuatu yang besar di luar sadar kita mengarahkan kita untuk berk

FORMULA to Be Discussed

Pasta gigi FORMULA sedang rajin berbelanja iklan. Iklan dipercaya dapat mendongkrak penjualan produk. Untuk kategori FORMULA, tujuan meningkatkan awareness konsumen sudah bukan saatnya lagi. FORMULA telah ada di pasar lama sekali dan saya yakin sebagian besar konsumen tahu pasta gigi merek ini. FORMULA masuk Trans Jakarta melintas busway mengiris jalanan Jakarta. Ribuan orang pengguna Trans Jakarta dari hari ke hari dipoles kenangannya agar selalu teringat pada FORMULA. FORMULA juga beriklan di acara-acara TV. Bahkan, di beberapa bagian jalan tol dalam kota, merek ini berkibar pada umbul-umbul yang berjejer rapat. Itu yang saya tahu. Hal yang tidak saya ketahui, apakah beragam bentuk komunikasi yang digelar oleh FORMULA dapat signifikan dengan angka penjualannya? Sebagai merek yang mudah diingat, saya percaya akan berhasil. Bukankah dari sejak sekolah dasar dan menengah kita sudah sedemikina dekat dengan kata ‘formula’ ketika kita berhitung berkenalan dengan rumus phitago

Cukup Dua Anak, Masihkah?

Dalam sebuah tayangan infotainment yang sempat saya lihat, gubernur DKI Suiyoso dan mantan Menhankam hadir dalam pesta pernikahan putra pelawak Timbul. Keduanya dimintai komentar. Seragam, mereka berucap: “Selamat untuk kedua mempelai. Semoga dikarunia banyak anak.” Kontras dengan komentar Ari Wibowo, artis yang baru saja melangsungkan pernikahan. Juga pada tayangan acara TV yang sama. “Saya akan mengikuti anjuran pemerintah untuk punya anak dua saja.” Seorang celebritis, seorang pegawai pemerintah, dan pensiunan. Adalah hak manusia merdeka di negeri demokratis untuk memiliki anak berapa pun jumlahnya atau tidak memiliki sama sekali. Namun ketika Anda menyadari bahwa diri Anda adalah public figure dimana setiap ucapan dan perilaku Anda bisa saja disiarkan oleh media massa, maka berlatihlah untuk menjadi PR yang cerdas bagi bangsa ini. Dalam kasus ini, meskipun ketiga tokoh kita itu bukan dari BKKBN, setidaknya mereka pasti masih mengingat kampanye besar era Soehar

Mimpi Presiden Franklin

Beberapa malam lalu saya bermimpi bertemu Presiden Franklin. Tak terlalu yakin apa ada presiden bernama itu. Sampai akhirnya saya perlu konsulasi ke internet: Franklin Delano Roosevelt (January 30, 1882 – April 12, 1945) served as the 32nd President of the United States and was elected to four terms in office. He served from 1933-1945, and is the only President to serve more than two terms. A central figure of the 20th century, scholarly surveys rank him among the three greatest U.S. Presidents. During the Great Depression of the 1930s, Roosevelt created the New Deal to provide relief for the unemployed, recovery of the economy, and reform of the economic system. His most famous legacies include the Social Security system and the regulation of Wall Street. His aggressive use of an active federal government reenergized the Democratic party. Roosevelt built the New Deal coalition that dominated politics into the 1960s. He and his wife Eleanor Roosevelt remain touchstones for

Sabun LUX: The Power of Feminism

Perempuan tak boleh menderita. Perempuan tak boleh lemah hingga bisa dijajah oleh laki-laki. Perempuan layak mendapatkan kebahagiaan. Untuk bisa bahagia, harus bisa keluar dari lingkungan yang tak mendukung terciptanya kebahagiaan itu. Perempuan harus mendeklarasikan keinginannya. Jangan tunggu lama untuk beraksi. Merasa tak bahagia dengan pasangan hidup, tinggalkan dia. Maka, ’The Power of Beauty’ yang dikumandangkan oleh sabun kecantikan LUX betul-betul dijiwai oleh Tamara Blezinki sang model iklan. Merasa cantik dan tajir, bodoh saja kalau ia masih tak bahagia. Kebahagian menurut versi sang model adalah kebebasan dari jerat-jerat yang mengukungnya. Lalu seperti yang kita tahu kejadiannya, ia memaksa keluar dari ikatan pernikahan. Ia bersikukuh untuk menceraikan suami yang telah memberinya anak. Tentu Tamara tak akan segagah itu untuk mengambil keputusan besar dalam hidupnya jika tak didukung oleh sebuah organisasi besar bernama Unilever. Unilever punya kriteria ketat sebelum dan s

Billboard Udud

Pemprov DKI serius untuk menelikung para perokok aktif. Setelah mengeluarkan larangan merokok di beberapa kawasan, disusul dengan larangan beriklan bagi produsen rokok di jalan-jalan protokol. Mestinya, mulai Maret lalu, billboard iklan rokok yang semarak di sepanjang Sudirman, Gatot Subroto, dll itu tak sudah tak boleh lagi terpasang. Namun, pengecualian bagi pemasang iklan yang masa tayangnya belum habis, ditunggu hingga akhir masa kontrak. Sesederhana itukah? Seperti bisa ditebak, larangan-larangan apa pun yang diberlakukan pasti selalu diikuti sebuah koalisi kolusi. Tak ada hukuman bagi pengiklan iklan yang masih memasang billboardnya di sana walaupun tenggang waktu sudah terlewat. Yang terjadi adalah, adanya perpanjangan kontrak sebelum tenggang waktu itu habis. Sehingga iklan-iklan rokok itu akan terus terpasang selama masa kontrak yang diperpanjang. Jika perlu, kontrak untuk jangka waktu hingga masa kepemimpinan Sutiyoso berakhir. Sambil berharap, pemerintah provinsi yang baru a

Peace I Belong

Salah satu hal yang selalu saya idamkan adalah tidak menyimpan kebencian dalam hati kepada sesiapa pun. Tak ada pentingnya, bukan? Ketika suatu ketika saya berhenti dari tempat saya bekerja dan pindah ke perusahaan pesaing, saya mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Mantan boss saya melarang semua karyawan berhubungan dengan saya. Jika ternyata ada yang melakukan, akan dipecat tanpa pesangon. Masuk akal kalau dia geram. Sebagai seorang Sales Person, saya memegang banyak client potensial. Saya marah karena merasa diperlakukan tidak adil. Kenapa harus begitu? Saya bersikukuh bahwa apa yang saya lakukan adalah benar. Keputusan saya adalah hak azasi saya. Waktu berjalan. Kemarahan dan kekecewaan, kepasrahan dan kegelisahan datang dan pergi, turun dan naik emosi saya jika mengingat bagaimana perusahaan tempat saya pernah bekerja bertindak. Waktu terus berjalan. Sesuatu yang arif menjalari pikiran dan hati. Lalu saya kembali berhenti bekerja dan pindah ke perusah

Toll Affair

Jalan toll mestinya terlarang bagi jenis kendaraan kap terbuka yang mengangkut penumpang. Di setiap pintu masuk tol, tercantum larangan demikian. Namun yang sering saya saksikan, petugas toll tetap saja membiarkan praktek demikian terjadi. Hak setiap warga untuk menikmati pembangunan memang. Namun jika dinilai bisa membahayakan nyawa orang itu dan orang lain, sebaiknya segera hentikan.

Manuver Fawzy Bowo: A Hidden Agenda

Pemilihan Gubernur DKI tinggal beberapa tahun ke depan. Fawzy Bowo (FB) sudah mempersiapkan dengan seksama. Pria pintar yang kini menjabat Wakil Gubernur itu, telah menebar pesona di berbagai pelosok seantero Jakarta. Masyarakat yang selama ini hanya mengenal sosok dominant Sutiyoso, kini mestinya mulai akrab dengan wajah FB. Setelah banyak melahirkan ide-ide bagus yang menggemilangkan karier Sutiyoso, sekarang FB merasa gilirannya untuk tampil. Dengan cara tradisional namun tak murah, FB mematok potret wajahnya pada sejuta poster yang ditempel di tembok-tembok yang mengingatkan saya pada apa yang dilakukan oleh calon anggota partai maupun calon kepala desa menjelang pemilihan. Termasuk memanfaatkan billboard raksasa, hingga billboard imut yang menyesaki perkampungan. FB sudah bosan menjadi orang kedua terus setelah Sutiyoso. Beliau sedang berancang untuk menjadi Gubernur DKI mendatang. Untuk memilih calon gubernur DKI yang akan datang, Pemprov DKI akan melangsun

Surga Siapa

Suatu hari serombongan crew acara tv bertema religius meminta saya untuk diwawancarai mengenai sejumlah hal: Apa itu surga? Siapa saja yang bisa masuk surga? It was synchronicity. Saya memang sudah lama ingin berpendapat tentang bagaimana orang bisa masuk surga setelah kematian. Namun setiap kali saya dihadapkan dengan monitor komputer, saya malah selalu menulis tentang hal lain. Jadi ketika saya disodorkan pertanyaan semacam itu, saya tak perlu lagi berpikir lama. Semuanya sudah ada di ujung lidah. Saya beranggapan bahwa surga itu adalah segala sesuatu yang berada dalam pikiran dan hati kita. Bagaimana kita memberi nilai atau value terhadap segala sesuatu yang kita miliki dan rasakan. Surga adalah label yang bisa kita pasang terhadap hal apapun. Surga adalah rasa syukur. Siang yang panas dan terik bisa kita namai surga. Kita hadapi saat itu dengan rasa nikmat dan kegembiraan. Tak ada waktu untuk mengeluhkan yang sedang kita hadapi, apalagi mengeluhkan yang belum terjadi.

Playboy Indonesia: Pengadilan Boneka

Resmilah menjadi tersangka orang-orang di balik kemunculan majalah Playboy Indonesia. Mereka antara lain pihak redaksi dan model yang tampil di sana. Herannya, para pengiklan, distributor, dan bahkan konsumennya tidak diganggu gagut. Padahal kalau mau mengambil analogi bahwa PB adalah barang yang haram untuk diperjualberlikan, mestinya dari hulu hingga hilir semua pihak yang terlibat memiliki motif untuk bisa diperkarakan. Seperti juga narkoba, apa hanya produsennya saja yang kena ancaman bui? Namun bagaimana pun, pihak pelapor yang terdiri dari orang-orang kasar yang tak memiliki konsistensi, hanya melaporkan dua pihak di atas saja. Herannya, pihak kepolisian dan pengadilan mau-mau saja menanggapi. Jika melihat fakta, PB yang dilaporkan ke pihak kepolisian sejak majalah tersebut belum terbit, mestinya kasusnya menjadi gugur setelah terbukti bahwa isi dari majalah tersebut yang dikuatirkan akan berisi gambar-gambar tak senonoh itu ternyata tak tampil vulgar. Seperti kita t

Lia Eden: Salam Duka bagi Kebebasan Beragama

Lia Eden divonis 2 tahun penjara, lebih ringan dari 5 tahun tuntutan. Fenomena seseorang mendapatka pencerahan yang sedemikian gemilang bisa saja terjadi. Meskipun di jaman milenium ini. Seseorang dengan tingkat spiritual yang tinggi, tak mustahil bisa memperoleh kesempatan-kesempatan langka dan mengeherankan. Orang lain yang tidak berdiri pada pemikiran yang terlalu rasional, akan sulit memahami kejadian seperti itu. Lagian, mana ada ajaran agama yang betul-betul bisa masuk akal? Penganut Katolik menilai bahwa apa yang dipercayai oleh orang-orang Kristen sangatlah tidak masuk akal. Penganut Islam menganggap hal-hal yang di luar agamanya adalah salah. Orang Budha tak pernah bisa setuju dengan ajaran Islam. Begitu terus dan seterusnya. Jika pun hingga ini kita bisa hidup berdampingan, itu karena toleransi yang kita tanamkan dalam diri kita masing-masing. Pemerintah bertindak atas nama peraturan yang telah dibuat. Agama baru dilarang. Padahal, UUD 1945 menuliskan ba

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis

Kisah Taufik

Anda sering mengikuti gossip public figure ? Saya sangat jarang menonton acara televisi, sekedar untuk tidak menyebut tidak menyukai acara TV sama sekali. Apalagi acara yang mengetengahkan gossip-gossip seputar kehidupan artis negeri ini yang menurut saya sangat tidak penting. Namun kemana pun kaki melangkah, hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan seputar celebritis tak bisa menjauh. Ada saja yang membahas. KebSeberapa keras hati ini saya untuk ti tidak perduli, tetap saja indera saya menerima berbagai macam informasi tentang mereka. Bidang pekerjaan saya yang kerap bersinggungan dengan manusia-manusia yang bernama celebritis. Ada yang kemudian jadi klien, ada yang kemudian jadi sahabat, ada yang kemudian jadi TTM. Begitulah. Gossip artis menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan saya akhirnya, mau tidak mau. Bahkan ketika bertemu klien pun, cerita tentang seputar artis menjadi bumbu di sela diskusi, presentasi, atau ketika sedang terlibat dalam sebuah produksi. Salah satu pub

Majulah Pendidikan Nasional Kita

Ujian Akhir Nasional (UAN) bagi anak sekolah tahun ini saya angap paling sensasional dan paling menarik perhatian. Berbagai kalangan berlomba melakukan protes agar pemerintah mau dilakukan ujian ulang bagi siswa-siswa yang tidak lulus. Mulai dari siswa sendiri, orang tua, anggota DPR, hingga artis. Jika dulu, fenomena siswa tidak lulus ujian itu biasanya melanda para pelajar yang bermasalah dengan inteltual dan perilaku, kini berbeda. Siswa yang pandai dan pintar sekali pun bisa mengalami hal yang memalukan dan menyedihkan itu. Bayangkan, siswa yang rajin dan pintar saja bisa tak lolos ujian. Bagaimana beban psikologis para siswa yang tidak lulus ujian? Bagi anak yang berpikiran panjang, bisa legowo dan mengulang ujian di tahun depan. Kearifan dan dukungan keluarga maupun pihak sekolah dan kawan-kawan si siswa sangat dibutuhkan agarsiswa yang naas tidak melakukan tindakan nekad, bunuh diri misalnya. Padahal, sistem UAN model ini telah dilakukan sejak tahun sebelumnya.

HIT: Rest in Peace

Kita tak lagi menyaksikan iklan product obat anti nyamuk merek HIT sejak beberapa waktu lalu. Kandungan klorpirifos dan diklorvos yang dilrang DepKes, terbukti digunakan produsen obat anti nyamuk ini. Di pasaran, HIT menyerang pertahanan merek-merek besar obat anti nyamuk yang sudah lama ada seperti BAYGON dan MORTEN dengan strategi harga murah. Namun konsep harga lebih murah dari pesaing yang dikampanyekan HIT menjadi boomerang sekarang. Menghilangnya HIT di pasaran (walaupun di sejumlah tempat masih tetap ada dijual) jelas menguntungkan merek lain. Setidaknya HIT memiliki konsumen setia karena harganya. Jika HIT tak ada, konsumen akan mencari merek lain. Menurut sebuah survey, konsumen obat anti nyamuk yang biasa menggunakan satu alat pengusir nyamuk, akan lama memutuskan untuk berganti ke jenis lain. Jadi, ketika HIT aerosol susah ditemukan di pasaran, kebetulan yang dilarang adalah jenis ini, konsumen tak lantas mencari alat pengusir nyamuk berupa HIT electrik. Sejak kasus pengguna