Skip to main content

She Flash Cologne: She is So Rude

Pernah lihat TVC Sunsilk versi anak sekolahan (cewe-cewe) dan ibu gurunya yang segar itu? Iklan ini mengkampanyekan Sunsilk Class. Ya, urusan ceweklah.

Ide membawa suasana kelas ke TVC belakangan ini, muncul juga di TVC She flash cologne. Para siswi tampak exited menggunakan cologne tersebut. Saking exitednya, sampai-sampai sang guru (kalo dilihat dari porfile-nya, mestinya sudah pensiun) kewalahan berkonsentrasi untuk menulis soal-soal aljabar di papan tulis.

Jadi ingat masa sekolah dulu ngerjai guru di kelas. Ingat film-film Rano Karno.

Belakangan ini, saya terlibat dalam pembuatan video dokumentasi tentang guru. The real guru, bukan guru dalam film atau iklan. Dalam sebuah kegiatan yang diikuti oleh guru dari berbagai provinsi di tanah air, saya mendengarkan kesaksian mereka tentang karir sebagai guru dan standar hidup yang harus mereka jalani.

Miris sekali. Anda semua tahu, berapa gaji yang mereka terima setiap bulannya. Apalagi untuk gaji guru honor. Please, deh. Anda bakal menyesal bertanya jika mereka menjawab jujur.

Lalu saya kembali melihat TVC She. Duh, Gusti. Mungkinkah TVC tersebut ditarik?

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis