ANATOMI ANGIN

Sebelum liburan tahun baru, meeting terakhir di Kantor Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama.

Menjelang tahun baru. Saya masih berkutat dengan meeting dan meeting. 

Bandar Jakarta, restoran di tepi laut di komplek Ancol. Sering lewat, tapi baru sekali saja ke sana. Itu pun beberapa tahun lalu. Ketika ada kesempatan lagi makan di sana, luar biasa pengalamannya. 

Ternyata, tidak terlalu mulus mengantar Basil ke meja operasi. Harus dengan beribu cara supaya dia tenang. 

Barley sedang bermain di kebun belakang rumah nenek di Bogor. Dia terperangah setiap kali memetik buah pacar, buahnya langsung terbuka dengan biji-biji hitamnya terlempar keluar.

Salah satu paper yang saya tulis tentang sex tourism di Indonesia, pernah saya kirim ke sebuah jurnal internasional. Terpilih untuk diterbitkan, tapi karena masih banyak kritik yang dibuat reviewer, saya harus melakukan perbaikan di sana-sini. Rasanya kok berat banget. Rasanya kok tak mau melanjutkan. Di sisi lain, editor jurnal terus mengejar saya untuk segera menyelesaikan karena topik yang saya tulis konon kata mereka bagus sekali. Padahal sudah lewat tiga kali deadline. Harusnya saya ditinggal saja. Tapi mereka masih terus mengejar. Tersanjung. Tapi tak membuat saya bergerak juga.

Mengajar, meneliti, dan mengabdi. Tarik nafas panjang, karena tahun ini super duper sibuk. Terutama semester ini, saya mengajar di banyak kelas; penelitian-penelitan yang belum rampung; dan tugas di kantor rektorat. Maunya fokus mengajar dan meneliti. Tapi apa mungkin? Hingga tutup tahun ini, atau setidaknya hingga awal tahun depan dimana kesibukan mengajar biasanya berkurang, saya ingin mengolah data-data yang sudah saya banyak kumpulkan untuk kemudian saya tulis menjadi artikel, dan saya terbitkan. Biar rampung, tutup buku. Tahun depan, mulai melakukan penelitian yang berbeda. Saya ingin, meskipun sibuk mengajar dan bekerja kantoran, tetap aktif melakukan penelitian dan publikasi. Resolusi. Fingers cross.