dengan ibu ingin berbicara dengan ibu sekedar menjelajah di kantung pikirannya agar bisa tahu apa rencananya membaca pikiran ibu seperti memasuki rimba tak bernama menyusuri belukar aturan dan rimbunan tabu di tiap tikungannya memasuki pikiran ibu seperti memasuki kampung dengan kepala suku di tiap jengkalnya tentang hasrat dan penggalan kebutuhan dengan kata dengan ekspresi dengan intonasi dengan wajah yang lama dia kenali tapi aku kuatir ibu tidak mengerti bahasaku; karena berbilang tahun telah menumbuhkan beribu kata baru karena jarak bumi semakin mendekatinya kadang aku ke utara ibu ke timur kadang aku abu ibu biru laut ingin aku berbicara empat mata dengan ibu agar segala bentuk perbedaan bukan durhaka dan aku masih percaya bahwa surga masih ada di telapak kakinya anak perawanku mengandung dan aku linglung anak perawanku mengandung dan aku linglung serasa membubur tulang di sekujur tubuh tak hingga udara di paru-paru anak perawanku mengandung dan aku malu berapa tinggi wajah dapat...
Remeh temeh cerita sehari-sehari, prasasti bahwa saya pernah singgah di planet ini