Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2005

ingin berbicara empat mata dengan ibu

dengan ibu ingin berbicara dengan ibu sekedar menjelajah di kantung pikirannya agar bisa tahu apa rencananya membaca pikiran ibu seperti memasuki rimba tak bernama menyusuri belukar aturan dan rimbunan tabu di tiap tikungannya memasuki pikiran ibu seperti memasuki kampung dengan kepala suku di tiap jengkalnya tentang hasrat dan penggalan kebutuhan dengan kata dengan ekspresi dengan intonasi dengan wajah yang lama dia kenali tapi aku kuatir ibu tidak mengerti bahasaku; karena berbilang tahun telah menumbuhkan beribu kata baru karena jarak bumi semakin mendekatinya kadang aku ke utara ibu ke timur kadang aku abu ibu biru laut ingin aku berbicara empat mata dengan ibu agar segala bentuk perbedaan bukan durhaka dan aku masih percaya bahwa surga masih ada di telapak kakinya anak perawanku mengandung dan aku linglung anak perawanku mengandung dan aku linglung serasa membubur tulang di sekujur tubuh tak hingga udara di paru-paru anak perawanku mengandung dan aku malu berapa tinggi wajah dapat...

Memasung Ibu

memasung ibu pada gurat angin melintang melingkar pada sukma atas segala irama dan bentuk ciptaan memasung ibu dengan seksama atas suka cita agar cintanya hanya untukku memasung ibu mencegat kiamat agar ibu tetap hidup melahap segala mantera agar ibu terjagai menjunjung derajat agar ibu terhormati mengebiri ibu agar tak berbagi kupasung ibu pada gurat angin melintang melingkar pada bau-bauan atas relief setiap rupa yang bernyawa kupasung ibu pada setiap nafas yang terhembuskan atas semua rengek permintaan dan riak segala keinginan kupasung ibu pada setiap helai jemari nabi-nabi yang terlahirkan pada sepanjang aorta dan denyut yang mengalirkan kupasung ibu pada kelegaan dan keleluasaan pada ketiadaan dan segala kemungkinan kupasung ibu agar cintanya hanya untukku;

amanah

jangan katakan perihal kematianmu seakan segalanya indah janjimu belum ditepati bahkan kelahiranmu belum bernama pergilah ke utara jemput udara baru untuk kerongkonganmu yang tandus sempurnakan mimpimu hari ini matahari akan beredar lebih panjang hingga kau memiliki waktu yang cukup untuk menghitung jumlah jarimu sesungguhnya bisikkan pada penciptamu urusanmu belum selesai