Skip to main content

ingin berbicara empat mata dengan ibu

dengan ibu ingin berbicara dengan ibu sekedar menjelajah di kantung pikirannya
agar bisa tahu apa rencananya
membaca pikiran ibu seperti memasuki rimba tak bernama
menyusuri belukar aturan dan rimbunan tabu di tiap tikungannya
memasuki pikiran ibu seperti memasuki kampung dengan
kepala suku di tiap jengkalnya
tentang hasrat dan penggalan kebutuhan dengan kata dengan ekspresi dengan intonasi dengan wajah yang lama dia kenali
tapi aku kuatir ibu tidak mengerti bahasaku;
karena berbilang tahun telah menumbuhkan beribu kata baru
karena jarak bumi semakin mendekatinya

kadang aku ke utara ibu ke timur kadang aku abu ibu biru laut
ingin aku berbicara empat mata dengan ibu agar segala bentuk perbedaan bukan durhaka dan aku masih percaya bahwa surga masih ada di telapak kakinya
anak perawanku mengandung dan aku linglung

anak perawanku mengandung dan aku linglung
serasa membubur tulang di sekujur tubuh
tak hingga udara di paru-paru
anak perawanku mengandung dan aku malu
berapa tinggi wajah dapat kutengadahkan
berapa lebar jendela rumah dapat kubentangkan
anak perawanku mengandung bumiku pilu
langit sewarna jelaga mentari terkubur perdu
betapa indah kado yang kau berikan padaku gusti
betapa istimewa derajat kau limpahi

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis