menghalau angin agar tak singgah
pantulannya menggema di sela raut
aku yang berkaca pada setiap engah
perihnya mengiris hingga menjadikannya parut
tak bahasa tak asa
karena kau tlah jadikan aku bisu
karena kau tak jadikan aku bahu
tatapan yang pernah kau titipkan
cumbuan yang pernah kau selipkan
genggaman yang pernah kau siramkan
tlah jadikan aku bisu tak jadikan aku bahu
aku kepadamu
untuk semua yang kau berikan
aku kepadamu
untuk cerita yang tak terceritakan
aku kepadamu
semua yang ingin kukembalikan
pantulannya menggema di sela raut
aku yang berkaca pada setiap engah
perihnya mengiris hingga menjadikannya parut
tak bahasa tak asa
karena kau tlah jadikan aku bisu
karena kau tak jadikan aku bahu
tatapan yang pernah kau titipkan
cumbuan yang pernah kau selipkan
genggaman yang pernah kau siramkan
tlah jadikan aku bisu tak jadikan aku bahu
aku kepadamu
untuk semua yang kau berikan
aku kepadamu
untuk cerita yang tak terceritakan
aku kepadamu
semua yang ingin kukembalikan
Comments