Sebuah mimpi membawa saya ke sebatang sungai dekat rumah, dimana ketika kecil dulu saya sering mandi dan bermain di sana. Entah pada usia ke berapa, pada sebuah tepian dengan sinar matahari penuh, sejumlah orang ramai beraktifitas di sana. Sebuah patung batu berbentuk kepala naga tersembul dengan ukuran besar. Bagian badannya terendam aliran sungai. Saya baru pertama kali melihatnya, memang tak biasanya ada. Dengan rasa penasaran yang sangat, saya dekati untuk memastikan apa yang saya lihat.
Tak ada yang memperhatikan meskipun saya berteriak mengingatkan banyak orang. Saya mendarat dan hiruk pikuk memberitahu keberadaan patung itu. Ketika saya bicara kepada seseorang sambil menunjuk, rupanya benda itu sudah tidak di tempatnya lagi dan sedang di boyong sepasukan asing menyebrangi sungai.
'Sesosok' leluhur dari dimensi lain yang mengirimkan pesan itu rupanya. Lalu pada suatu malam buta, ketika tak ada seorang pun bangkit dari tempat tidurnya, saya berkunjung. Sungai masih mengalirkan. Dedaun masih berbisikan.
Berdiri menghadap timur. Membentang tangan. Larikan sinar yang menyilaukan berpantulan dari kedua belah tangan. Seperti lengkung pelangi yang tak bersisa. Kemudian tangan membekap dada. Sinar hangat meresap aura dan penjuru indera. Air wudhu mensucikan.
Peperangan telah redup. Sebuah istana telah direbut kembali.
Comments