Seorang sahabat baru saja menceritakan kisah perselingkuhannya. Bukan yang pertama kali, sehingga tidak terlalu mengejutkan. Saya menyaksikan ia bahagia saat bercerita. Lebih dulu lagi, rekan kerja saya begitu bersemangat setiap harinya semenjak dia punya 'orang lain' di luar pernikahannya. Bukan berarti saya setuju dengan jalan hidup yang mereka jalani. Namun apapun yang mereka lakukan, mereka tetaplah sahabat saya.
Biasanya, karena tak ingin terdorong untuk menghakimi, saya tak pernah ingin memberi nasihat walaupun apa yang diperbuat atau dikatakan oleh orang-orang itu tidak sesuai dengan standar moral yang saya miliki. Bahkan jika mereka curhat. Bahkan jika mereka minta pendapat saya. Saya hanya boleh mendengarkan, tak ingin menganjurkan. Orang-orang itu yang paling tahu masalahnya. Orang-orang itu yang mestinya mengambil keputusan mau meneruskan atau berhenti. Tokh mereka pasti tahu resiko apa yang mesti ditanggung.
Saya selalu percaya bahwa apapun yang dilakukan, mereka pasti punya alasan. Apa yang menurut saya salah, belum tentu tidak baik buat mereka. Saya tidak mau sok paling benar, tidak mau salah kaprah.
Waktu Bapak saya muda dulu, dia juga pernah jatuh suka pada perempuan lain. Uniknya, karena Bapak terlanjur menganggap Ibu sebagai sahabat, ia selalu menceritakan perasaannya. Juga pertemuan-pertemuannya dengan orang itu. Ibu biasanya diam mendengarkan. Saat Bapak tidak di rumah, Ibu akan menangis tersedu bercerita kepada anak-anaknya. Lalu diantar seorang tetangga, akan pergi menemui orang pintar. Membawa gula dan kopi untuk dimantrai. Lambat laun, perhatian Bapak terhadap perempuan itu mengendur hingga akhirnya hilang sama sekali. Dan keluarga kami kembali utuh. Dan itu terjadi beberapa kali. Namun dia tetap Bapak saya. Saya ingin tetap ingin menganggapnya begitu.
Melihat kekurangan pasangan dengan mencarinya dari orang lain, bisa jadi bukan tindakan terpuji. Hal ini terang saja dapat menyakiti pasangan kita. Walalupun resikonya kita tahu bahwa kita mungkin saja akan kehilangan banyak hal, tetap saja membuat hubungan dengan pihak ketiga menjadi sebuah pilihan populer ketika kita tak bisa puas dengan pasangan sendiri.
Menjaga sebuah hubungan dari urusan orang ketiga memang tak mudah. Ketika saya mendapati pacar saya berselingkuh suatu ketika, tiada ampun, saat itu juga saya tinggalkan dia. Kali lain, dengan pacar lain, saya yang tak bisa memegang kendali ketika ada orang lain yang sepetinya lebih menarik dari pasangan saya.
Comments