Tanpa harus melakukan photo session lagi, Alba yang sudah melakukannya untuk kepentingan promosi film Into The Blue, akhirnya tamil pada sampul Playboy. Namun rupanya Alba tak setuju dengan tindakan Playboy. Bukan karena pihak Playboy tidak meminta ijin dari dirinya dulu, terlebih karena Alba tak mendukung penampilan dirinya di majalah tersebut. Dia tak suka dengan image Playboy yang kental nuansa pornografinya.
Hmm. Aneh, bukan? Padahal dalam film terakhirnya itu, Alba bahkan tampil di lebih dari separuh film tersebut hanya berbusana bikini. Lalu mengapa anti pornografi? Pornografi tak melulu ketelanjangan yang tanpa sehelai benang pun. Berbikini, menurut saya juga bisa dimasukkan ke dalam kategori telanjang dalam standar-standar sosial tertentu.
Namun, belakangan Alba berdamai dengan Playboy setelah Playboy menuruti tuntutan pihak Alba. Mudah ditebak: Kampanye film, memoles reputasi Alba, publisitas Playboy. Ada lagi?
Comments