Salah satu klien saya akan menyelenggarakan sebuah acara buka bersama. Saya perlu hadir untuk melakukan sejumlah observasi. Waktunya bersamaan dengan kewajiban saya mengajar.
Hati saya berucap. Saya ingin semua kegiatan lancar dan saya tetap bisa memenuhi tugas-tugas. Ya, mungkin keinginan yang berlebihan. Namun, puji semesta, acara klien saya mundur dan saya tetap bisa hadir di hadapan mahasiswa-mahasiswa bengal yang sangat saya cintai.
Beberapa hari lalu, saya mendapat sebuah pemberitahuan bahwa kantor saya memenangkan sebuah pitching untuk sebuah pekerjaan di Aceh. Karena tanggal terus bergerak menuju dateline, saya mesti buru-buru mengatur perjalanan ke Kota Serambi Mekah itu. Lagi-lagi, saya berucap. Saya akan ke sana dengan hati yang tenang jika semua kewajiban saya di Jakarta sempurna saya jalani. Dalam waktu dekat saya juga punya sebuah kelas meditasi di Ciloto, Bogor.
Saya tak ingin serakah untuk bisa hadir di semua tempat. Biarlah hanya yang betul-betul menghendaki saya saja yang memilihkan. Bukan saya yang menentukan. Karena sesungguhnya saya yang Mahatakmenentukan. Saya tak perlu berburuk sangka jika salah satu lebih memenangkan atas kehadiran saya.
Sejauh ini, persiapan team Aceh belum siap menerima saya dan team. Kelas meditasi masih akan menunggu. Kegiatan lainnya pun punya jadual sendiri-sendiri yang rapi.
Pasrahkan. Biarkan semua hadir dengan indahnya.
Comments