Ah, entah jam berapa. Mungkin jam 2 lewat. Saya biarkan jendela terbuka untuk medapatkan angin. Di luar sunyi. Menjelang pagi. Saya meneruskan pekerjaan yang sejak beberapa hari ini membunuh liburan lebaran saya. Hingga badan berasa kelu, Saya niatkan untuk istirahat sejenak.
Sambil menelungkup, saya giring pikiran kepada kondisi meditasi. Diawali oleh semburat-semburat cahaya, pandangan saya kemudian dilengkapi berbagai cuplikan gambar bergerak yang tak dapat saya kenali peristiwa-peristiwa apa. Hal-hal yang umum dialamai oleh orang-orang yang sedang bermeditasi. Guru meditasi saya bilang, itu kotoran meditiasi. Tak boleh dilekati.
Lalu saya kembali ke kesadaran awal. Selanjutnya, antara kesadaran dalam meditasi dan tidur, saya dibawa sesosok gaib yang tak terlihat. Terbang melintasi banyak ruang dan tempat-tempat asing. Tak ada kekuatiran. Saya membiarkan diri lepas dan menikmati sensasi petualangan.
Pada sebuah ruang yang lapang, ada sebuah dipan dengan sosok kurus berbaring diselimuti kain. Orang-orang yang mengerumuni, memberi saya ruang. Sosok tak terlihat itu membawa saya ke samping dipan. Rupanya seorang perempuan tua. Tapi tak terlihat kemerut di wajahnya. Saya kenal siapa dia. Bentuk wajahnya aneh. Mengingatkan saya pada cerita-cerita fiksi.
Masih dalam keadaan belum sadar dengan apa yang terjadi, nenek itu setengah bangkit memeluk saya. Berbisik:
"Satu mingu lagi, satu minggu lagi..."
Saya tak mengerti. Saya balik tanya: Apa maksudnya dengan satu minggu lagi? Akan ada apa satu minggu lagi? Tak terjawab.
Dalam hitungan seperkian detik, saya tersadar. Pesan itu begitu jelas. Penasaran itu semakin besar.
Sambil menelungkup, saya giring pikiran kepada kondisi meditasi. Diawali oleh semburat-semburat cahaya, pandangan saya kemudian dilengkapi berbagai cuplikan gambar bergerak yang tak dapat saya kenali peristiwa-peristiwa apa. Hal-hal yang umum dialamai oleh orang-orang yang sedang bermeditasi. Guru meditasi saya bilang, itu kotoran meditiasi. Tak boleh dilekati.
Lalu saya kembali ke kesadaran awal. Selanjutnya, antara kesadaran dalam meditasi dan tidur, saya dibawa sesosok gaib yang tak terlihat. Terbang melintasi banyak ruang dan tempat-tempat asing. Tak ada kekuatiran. Saya membiarkan diri lepas dan menikmati sensasi petualangan.
Pada sebuah ruang yang lapang, ada sebuah dipan dengan sosok kurus berbaring diselimuti kain. Orang-orang yang mengerumuni, memberi saya ruang. Sosok tak terlihat itu membawa saya ke samping dipan. Rupanya seorang perempuan tua. Tapi tak terlihat kemerut di wajahnya. Saya kenal siapa dia. Bentuk wajahnya aneh. Mengingatkan saya pada cerita-cerita fiksi.
Masih dalam keadaan belum sadar dengan apa yang terjadi, nenek itu setengah bangkit memeluk saya. Berbisik:
"Satu mingu lagi, satu minggu lagi..."
Saya tak mengerti. Saya balik tanya: Apa maksudnya dengan satu minggu lagi? Akan ada apa satu minggu lagi? Tak terjawab.
Dalam hitungan seperkian detik, saya tersadar. Pesan itu begitu jelas. Penasaran itu semakin besar.
Comments