Skip to main content

Stranger on YM

Saya selalu menghindari chatting melalui internet. Tidak begitu suka. Walaupun kiri kanan rekan kerja memanfaatkan fasilitas ini untuk beragam kepentingan, saya memilih untuk tidak.

Suatu ketika saya memulainya dengan menggunakan Yahoo Messanger. Sekali dua, ya saya jalani ketika ada waktu lowong. Tapi tetap saja, saya tak mendapatkan chemistry apapun dengan teknologi ini.

Sampai suatu ketika, saya membiarkan sejumlah nama baru masuk dalam list teman saya, bahkan orang-orang asing yang tak saya kenal sekalipun. Ah, menyenangkan juga. Bicara hal-hal baru dengan orang-orang baru tentang beragam hal. Walaupun kami belum kenal secara langsung. It is fine.
Setelah itu ada kencan? Hmm... Perlu keberanian untuk bilang ya. Dan saya melakukannya! Tuhanku, padahal saya sudah bersumpah untuk tidak melakukannya lagi.

Sejujurnya, saya paling tak suka blind date. Paling tidak suka. Bodoh. Buang waktu. Penuh resiko. Saya tak ingin mengecewakan dan juga dikecewakan. Mereka yang asyik di dunia virtual, belum tentu asyik di dunia nyata. Harus ada yang mengambil resiko untuk dikecewakan dan mengecewakan.

Saya buang jauh-jauh syak wasangka. Yang terjadi, biarlah terjadi.

Lalu saya menunggu 'teman' baru yang lain datang atau saya mencoba membuka peluang menjadi teman baru bagi lainnya. Ah...

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis