Beberapa pengemis di Aceh berbadan kekar dan berjalan gagah perkasa menuju pos-pos tertentu yang menjadi tujuan hariannya. Mereka belum perlu berpura-pura sebagai makhluk lemah yang harus dikasihani, maklumlah masih pagi dan belum ketemu 'klien'. Jika jam tugasnya sudah dimulai, mereka akan duduk lemas sambil merintih-rintih.
Pada bagian telapak kaki, mereka membalutkan kain perban putih yang masih bersih. Nanti tinggal dibubuhi obat merah. Tidak ketinggalan, kaleng untuk mengumpulkan uang. Ah, namanya juga usaha.
Comments