Membayangkan 'raja hutan' menjadi 'raja angkasa'? Lupakan saja. Cita-cita luhur Lion Air ternyata tak mungkin bisa tercapai. Tetap bisa terbang dengan kondisi lumayan saja bisa dibilang mendingan untuk bisa bertahan di tengah iklim persaingan transportasi udara yang sangat ketat.
Saya mesti ke Banda Aceh, bertemu orang-orang dari UNDP ALES dan KIP Provinsi Aceh. Jadual terbang yang mestinya jam 7.30 am, telat hingga nyaris jam 8 am. Itu belum seberapa dibandingkan dengan jadual terbang pulang ke Jakarta. Mestinya berangkat jam 6 pm molor hingga lebih dari jam 9pm. Tanpa pemberitahuan dan tanpa minta maaf. BAru kemudian ketika sejumlah penumpang mendesak pihak bandara mengumumkan, mereka angkat suara. Tetap juga tanpa permohonan maaf.
Betul kesalahan bukan pada pihak bandara. Tapi sebagai bagian dari sistem, mestinya langkah ini perlu diambil. Pihak bandara beranggapan bahwa mereka pun tak mendapat pemberitahuan atas keterlambatan itu. Man, why don't you call the airline? Saya hanya mengamati perang mulut para petugas bandara dengan para penumpang.
Comments