Makin hari perut saya makin maju. Makin buncit, makin tak elok dipandang mata. Jangan heran, karena saya sudah lama tidak berolah raga. Pernah sangat lama berlangganan ke gym. Meskipun tidak tampak six pack, tapi lingkar pinggang sungguh mengagumkan.
Sekarang setelah tidak ke gym lagi, saya jadi panik dengan 'kemajuan' yang tak terkendali ini. Saya terlihat seperti anak Uganda yang terkena busung lapar. Padahal kuantitas makanan yang saya makan tak terlalu banyak. Kecuali, emang, ngemilnya yang kadang tak kuasa direm.
Maka ketika ada seorang ahli akupuntur datang ke kantor menawarkan jasa, tanpa saya pikir berkali-kali langsung saya sambar. Kini setiap seminggu sekali, setiap Selasa, perut saya ditusuki belasan jarum. Untung tiap tusukan, kadang ada yang berasa pedas, kadang senyut-senyut. Selasa ini, tusukan yang ketiga kali.
Saya harap, akhir Februari ini perut saya akan terlihat lebih kempis. Kalau tidak berhasil, ampun, deh.
Sekarang setelah tidak ke gym lagi, saya jadi panik dengan 'kemajuan' yang tak terkendali ini. Saya terlihat seperti anak Uganda yang terkena busung lapar. Padahal kuantitas makanan yang saya makan tak terlalu banyak. Kecuali, emang, ngemilnya yang kadang tak kuasa direm.
Maka ketika ada seorang ahli akupuntur datang ke kantor menawarkan jasa, tanpa saya pikir berkali-kali langsung saya sambar. Kini setiap seminggu sekali, setiap Selasa, perut saya ditusuki belasan jarum. Untung tiap tusukan, kadang ada yang berasa pedas, kadang senyut-senyut. Selasa ini, tusukan yang ketiga kali.
Saya harap, akhir Februari ini perut saya akan terlihat lebih kempis. Kalau tidak berhasil, ampun, deh.
Comments