Ibu saya bilang, sejak bayi saya tak pernah sekalipun digunduli. sudah besar pun, sepertinya saya tak pernah punya alasan untuk menggunduli kepala. Selama sekolah di SD, gaya rambut yang rutin saya (tepatnya Ibu) pilih adalah model tentara. Belakang tipis tapi pas bagian ubun-ubun tebal. Kata Ibu, lebih bagus. Tapi aku curiga, jangan-jangan Ibu memilihkan model itu supaya saya tak sering-sering pergi ke tukang cukur.
Saya ingat. Setiap tiga bulan sekali ke pasar Jumat, dekat rumah. Tapi lupa berapa tarifnya. Si Bapak Cukur akan memasang sebuah papan di antara armchair dan saya naik untuk duduk di atasnya. Kalau orang dewasa, akan dipersilakan langsung duduk di kursi itu tanpa papan. Di bagian belakang dan depan ada kaca lebar sekali. Lalu sebuah kain blacu putih yang sudah sangat dekil akan disarungkan ke badan saya. Mulailan Pak Cukur bekerja.
Setelah masuk kelas 5 SD dan seterusnya, saya tak pernah memilih model itu lagi. Bukan karena pitak. Yeah, kesannya old fashioned saja.
Memotong rambut dengan sangat pendek pernah dua kali saya lakukan setelah dewasa. Pertama ketika mapras masuk kuliah. Biasa, ulah senior. Beberapa mahasiswa baru yang tak dipotong pendek akan dicukur paksa dengan model acakadut. Sekali lagi, saya potong maksimum 1 cm ketika saya putus hubungan dengan salah seorang pacar saya. Frustasi, ceritanya.
Saya ingat. Setiap tiga bulan sekali ke pasar Jumat, dekat rumah. Tapi lupa berapa tarifnya. Si Bapak Cukur akan memasang sebuah papan di antara armchair dan saya naik untuk duduk di atasnya. Kalau orang dewasa, akan dipersilakan langsung duduk di kursi itu tanpa papan. Di bagian belakang dan depan ada kaca lebar sekali. Lalu sebuah kain blacu putih yang sudah sangat dekil akan disarungkan ke badan saya. Mulailan Pak Cukur bekerja.
Setelah masuk kelas 5 SD dan seterusnya, saya tak pernah memilih model itu lagi. Bukan karena pitak. Yeah, kesannya old fashioned saja.
Memotong rambut dengan sangat pendek pernah dua kali saya lakukan setelah dewasa. Pertama ketika mapras masuk kuliah. Biasa, ulah senior. Beberapa mahasiswa baru yang tak dipotong pendek akan dicukur paksa dengan model acakadut. Sekali lagi, saya potong maksimum 1 cm ketika saya putus hubungan dengan salah seorang pacar saya. Frustasi, ceritanya.
Comments