Lulus SMA, kuliah, bekerja, bekerja, dan bekerja. Tiba-tiba ketika saya sudah mencapai titik tertentu dalam karir, saya tersentak. Apakah karir yang sedang saya jalani saat itu betul-betul profesi dan bidang pekerjaan yang saya inginkan.
Hati saya galau. Apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang saya minati? Bagaimana dengan karir yang sudah bertahun-tahun saya lalui?
Mengakali agar saya tidak terlalu terpaku pada pekerjaan yang makin lama makin membosankan, saya giat mencari kesibukan di tempat lain. Sebagai penyeimbang. Kursus iini, itu. Gabung di klub ini, itu. Sementara saya bisa atasi. Namun berikutnya jadi tambah kacau. Saya seperti sedang mengulur waktu saja pada persoalan belum terpecahkan.
I am thirty something and still have no idea about my career. What should I be? Apakah saya telah salah mengambil jurusan waktu kuliah? Lalu kesalahan itu berlanjut seolah telah menjadi semacam kutukan hingga bidang pekerjaan yang saya tekuni pun seragam.
Apakah terlambat jika saya kemudian saya mendengarkan hati, menuruti hati, lalu bertindak? Saya merasa bahwa seharusnya pekerjaan itu adalah gaya hidup saya, bukan sebaliknya. Saya ingin pekerjaan yang memang betul-betul minat dan cinta. Supaya apa yang dihasilkan sungguh-sungguh refleksi dari cinta dan kesungguhan.
Have you questioned yourself, are you sure with the career you hold now?
Hati saya galau. Apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang saya minati? Bagaimana dengan karir yang sudah bertahun-tahun saya lalui?
Mengakali agar saya tidak terlalu terpaku pada pekerjaan yang makin lama makin membosankan, saya giat mencari kesibukan di tempat lain. Sebagai penyeimbang. Kursus iini, itu. Gabung di klub ini, itu. Sementara saya bisa atasi. Namun berikutnya jadi tambah kacau. Saya seperti sedang mengulur waktu saja pada persoalan belum terpecahkan.
I am thirty something and still have no idea about my career. What should I be? Apakah saya telah salah mengambil jurusan waktu kuliah? Lalu kesalahan itu berlanjut seolah telah menjadi semacam kutukan hingga bidang pekerjaan yang saya tekuni pun seragam.
Apakah terlambat jika saya kemudian saya mendengarkan hati, menuruti hati, lalu bertindak? Saya merasa bahwa seharusnya pekerjaan itu adalah gaya hidup saya, bukan sebaliknya. Saya ingin pekerjaan yang memang betul-betul minat dan cinta. Supaya apa yang dihasilkan sungguh-sungguh refleksi dari cinta dan kesungguhan.
Have you questioned yourself, are you sure with the career you hold now?
Comments