It sounds so bad if you're thirty something and still jomblo, doesn't it? Atau saya terlalu berlebihan? Apalagi jika setiap tanggal 14 Februari tiba. Uuh, dunia serasa penuh penjahat dan hanya saya sendiri korbannya.
Jaman sekolah dulu, saya berangan akan menikah ketika umur 25. Lalu ketika memasuki usia itu, saya sedang sibuk bekerja. Saya pikir menikah diumur 30 saja. Lalu ketika angka itu pun lewat padahal saya tak disibukkan apa-apa, saya mulai panik.
Satu per satu teman main, temen kuliah, temen kerja, memasuki gerbang perkawinan. Saya sibuk masuk kelompok-kelompok dimana para jomblo berada. Sejenak bisa melupakan kesendirian. Namun ketika pertemuan itu bubar, aroma sendu kembali menyergap.
Bapak saya menikah di usia 27 tahun. Apa dia pikir jikir masih punya anak bujangan di usia tiga puluhan? Beberapa sahabat saya memang terlihat santai dengan usia tiga puluhan dan masih jomblo. Tapi di dalam hati mereka, mene ketehe.
Jaman sekolah dulu, saya berangan akan menikah ketika umur 25. Lalu ketika memasuki usia itu, saya sedang sibuk bekerja. Saya pikir menikah diumur 30 saja. Lalu ketika angka itu pun lewat padahal saya tak disibukkan apa-apa, saya mulai panik.
Satu per satu teman main, temen kuliah, temen kerja, memasuki gerbang perkawinan. Saya sibuk masuk kelompok-kelompok dimana para jomblo berada. Sejenak bisa melupakan kesendirian. Namun ketika pertemuan itu bubar, aroma sendu kembali menyergap.
Bapak saya menikah di usia 27 tahun. Apa dia pikir jikir masih punya anak bujangan di usia tiga puluhan? Beberapa sahabat saya memang terlihat santai dengan usia tiga puluhan dan masih jomblo. Tapi di dalam hati mereka, mene ketehe.
Comments