Film sinting. Dokumentasi sinting. Dari awal hingga akhir, film ini penuh kekonyolan dari sang tokoh.
Bayangkan, dengan sangat cueknya si Borat pipis di tengah trotoar sementara orang lalu lalang. Lebih sinting lagi, buang hajat di taman sebuah gedung. Karena di-setting snap shot dengan candid camera, lingkungan sekitar jelas dilibatkan secara spontan sambil berharap reaksi tiba-tiba orang-orang yang ada di sekitar pengambilan gambar.
Kesintingan demi kesintingan akan ditemui di hampir di sepanjang film ini. Borat dan sobatnya, adu argumentasi hingga adu fisik, tanpa menghiraukan bahwa saat itu mereka sedang tak berbusana. Yang menggelikan, perbandingan ukuran fisik mereka berdua yang sangat berbeda satu sama lain. Borat dengan postur tinggi, sementara sobatnya pendek dan bundar. Adegan demi adegan, biar pun tekesan slapstick, namun sangat segar dan jenaka. Dari kamar hotel, hingga ke luar kamar, masuk ke lift yang ramai. Masih dengan tanpa busana, dengan sangat innocent.
Puncak kesintingan itu, mereka kejar-kejaran ke sebuah hall dimana sebuah seminar internasional sedang diselenggarakan. Mereka naik ke mimbar, naik ke panggung. Kehebohan tak bisa dihindari.
Sangat sederhana sebetulnya ide cerita film ini. Borat hanya ingin ke Amerika untuk mengejar sesuatu yang sungguh tak penting.
Comments