Niat Minggui pagi mengitari lapangan Senayan barang 10 putaran saja, malasnya minta ampun. Padahal lemak di lingkaran perut sudah semakin menyeramkan. Jauh-jauh hari berencana mengatur waktu buat bereng, namun ketika waktunya tiba, ternyata menonton film lebih asyik. Mau berhenti mengudap coklat sama beratnya dengan meninggalkan kebiasaan makan es krim. Pengen setia sama pasangan, tapi daun muda begitu mudah dan justeru nagih dipetik kapan saja di mana saja. Niat menghemat uang, yang ada malah makin konsumtif. Maunya melihat hal-hal yang baik-baik saja, tapi kebiasaan dan kebutuhan berkata lain.
Mengapa semua niat baik selalu berat untuk dijalankan, ya...?
Comments