Suatu ketika saya membacakan kartu tarot untuk seorang sahabat. "Peruntungan loe sangat signifikan dengan kedekatan loe sama Sang Pencipta. Semakin dekat, rezeki akan mengalir deras, semakin jauh akan makin seret." Saya mencoba menjelaskan bagaimana pola peruntungan dia. Menuruti omongan saya, ia mulai rajin beribadah.
Beberapa masa kemudian, saya terkena malaria. Sesuatu hal terjadi, yang membuat saya membuat 'kontrak' dengan Sang Pencipta untuk bertobat. Maka saya mulai merapikan jadual ibadah saya.
Ketika saya bertemu dia lagi, saya mendapati perubahan yang banyak dari dia. Perubahan ke arah positif, tentunya. Mulai dari pola pikirnya, hingga perilakunya. Ia pun berpendapat hal sama tentang saya. Lalu dia bererita tentang kekasih barunya yang juga rajin beribadah, sahabat-sahabat barunya. "Kenapa, ya? Aku sekarang dikelilingi orang-orang yang pada tobat," tanyanya.
"Kamu adalah orang-orang yang kamu temui," kata saya. Perlu sedikit menjelaskan kalimat saya itu sebelum akhirnya sahabat saya itu manggut-manggut.
Saya berkilas balik. Waktu saya sangat jatuh cinta sama fotografi, dengann sedikit usaha, saya dikelilingi orang-orang dengan cinta yang sama. Waktu saya gemar menjelajah alam pun demikian. Waktu saya sering marah karena ketidakpuasan terhadap suatu hal, yang saya temui hanyalah orang-orang membosankan dengan berbagai keluhan dengan pikiran negatif.
Menyadari itu, pelan-pelan saya melakukan perubahan. Ah, saya hanya ingin berpikiran dan berkelakuan positif. Supaya energi yang saya hasilkan positif pula. Biar hanya orang-orang berenergi sama yang mendekat. Hingga saya terselamatkan.
"Ya, Allah. Jauhkan aku dari orang-orang dzolim. Sekarang dan
selamanya."
Comments