Skip to main content

Circle of Fatihah: You Are Invited

Beberapa bulan terakhir, saya menghimpun sejumlah sahabat untuk menciptakan sebuah circle of fatihah. Masing-masing dari kami akan melakukan wirid membaca al fatihah sesering mungkin, dimana pun, kapan pun. Tak ada maksud lain kecuali untuk saling memberi dukungan dan dorongan. Hidup ini berat, Jendral.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

Percayalah, kita hanya makhluk yang tak punya kuasa apapun dengan hidup kita. Kita punya segudang keinginan. Namun kadang bingung meskipun sudah jungkir balik sembahyang dan berdoa, namun keinginan-keinginan kita belum terwujud juga. Apakah Tuhan tuli? Apakah Tuhan buta?

Karena mungkin kita memilih jalan keliru untuk menuju ke keinginan kita. Dari Sudirman ke Blok M, dengan segala alasan atau karena tidak tahu, kita berputar-putar dulu ke Grogol, Cilegon, Cibitung, baru ke Blok M. Mungkin karena memang kita tidak tahu.

Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.

Agar apapun keinginan kita, kemana pun tujuan kita, tak harus berbelit. To the point. Terlebih karena kita perlu sadari bahwa setiap orang memiliki path dan pattern yang berbeda. Maka petunjuk-petunjuk itu penting sekali kita peroleh.

Maka tundukkan bathin kita kepada kekuasaan-Nya. Bermohonlah.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis