Seperti harga-harga kebutuhan pokok, konon keimanan seseorang itu naik turun juga. Kadang naik, naik, naik. Kadang turun, turun, turun.
Setiap orang memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda-beda. Ada yang merasa nyaman dengan kondisi keimanan turun, turun, turun. Ada juga yang nyaman saja dengan kondisi keimanan yang naik, turun, naik, turun.
Tergantung situasi, kondisi, dan toleransi. Saat ramadhan, biasanya nyaris serempak umat mendapati keimanannya naik, naik, naik. Namun sebagian di antaranya ada yang naik pada awal bulan saja, selanjutnya turun, naik lagi menjelang lebaran. Bahkan turun lagi ketika ramadhan usai.
Saya pernah dalam segala kondisi keimanan. Pernah naik, naik, naik. Pernah juga turun, turun, turun, plung! Saya tak mau itu terulang lagi. Bersyukur saya tiba-tiba dapat hidayah. Jika tidak, apa yang akan terjadi setelah saya plung dan tak ada yang menyelamatkan?
Saya terus berdoa agar hidayah itu ada di setiap tarikan nafas. Setiap saat. Agar selamat dunia akhirat, lahir bathin.
Comments