Skip to main content

Ladang Syukur di Bumi Gersang

Saya bersyukur masih diberi oleh-Nya rezeki, hidayah, karunia, berkah, dan anugerah.

Saya bersyukur karena dilindungi oleh-Nya dari berbagai marabahaya, segala penyakit, fitnah, dan niat jahat orang-orang dzolim.

Saya bersyukur atas kesehatan yang saya miliki sekarang. Karena syukur itu, saya akan berusaha menjaga kesehatan agar tetap dalam kondisi baik. Salah satu cara adalah dengan menghindari sebanyak mungkin racun yang masuk ke dalam tubuh. Jika beberapa waktu lalu saya diet agar lingkar perut saya tidak melebar, sekarang terutama karena demi kesehatan. Saya memang bukan penikmat hidup yang dengan gagah akan mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan minuman. Saya membatasi apa saja yang boleh masuk ke dalam tubuh karena pertimbangan bahwa kelak jika saya sepuh, saya harus tetap sehat. Tanpa gula, tanpa darah tinggi, tanpa kolesterol berlebih, tanpa jantungan, tanpa asam urat, tanpa sesak nafas.

Saya bersyukur atas cinta dari orang-orang terkasih. Dari orang tua, keluarga, isteri, para sahabat, dan orang-orang asing. Saya ingin memberi sebanyak-banyaknya cinta kepada mereka. Saya ingin hidup saya penuh kasih. Saya percaya, semakin banyak memberi, akan semakin banyak menerima. Apa ruginya berbagi cinta? Cinta bukanlah harta yang harus dicari dengan membanting tulang. Cinta ada di ladang hati yang bisa dipanen kapan saja tanpa kuatir akan paceklik. Maka, agar ladang cinta saya tetap subur dengan dipenuhi oleh bibit unggul, saya tak boleh menyimpan amarah yang terlalau lama, apalagi kebencian.

Saya bersyukur atas keimanan yang kembali saya peroleh. Saya tak ingin kehilangan lagi. Saya akan terus menjaganya, merawatnya, dan terus berikhtiar agar bertambah dari detik ke detik. Saya akan undang sebanyak mungkin orang untuk terus menjaga, merawat, dan menambah. Saya tak ingin melihat orang-orang menjauh dari keimanan mereka. Karena jauh dari keimanan, akan memudahkan mereka berbuat hal-hal yang tidak terpuji, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.

Saya bersyukur atas negeri elok rupawan dimana saya hidup. Meskipun negeri akan binasa karena keserakahan segelintir orang, setidaknya saya masih bisa menikmati keindahannya. Gemunung menjulang, laut menggelombang, hutan bersahutan.

Saya bersyukur atas keinginan-keinginan yang terus saya panjatkan setiap saat. Setidaknya saya masih memiliki gelora untuk bertahan hidup. Berharap segala sesuatunya akan membaik, bagi diri, keluarga, para sahabat, dan semua orang.

Saya bersyukur masih bisa menulis. Mungkin tak berarti banyak, tapi setidaknya saya masih bisa berbagi.

Comments

Rush Murad said…
Salam Lebaran! this is a totally different blog that I used to visit.... seems that the writer also not the same - but thats not the case. Saya terharu... dan saya sentiasa kagum dengan rahmat dan hidayah yang Allah berikan kepada hambaNya.... ini membuatkan saya untuk sentiasa bermuhasabah diri... Allah is Great!!!
L. Pralangga said…
Saya juga bersyukur udah bisa ketemu kawan yang baik hati seperti pemilik warung blog ini... semoga kita bisa terus aktif silaturahim.

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari Afrika Barat

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis