Suatu ketika, saya tiba-tiba merasa sangat sendu. Jakarta melompong kehilangan warga, jalanan ompong. Satu per satu sahabat mengabari mereka ke sana-sini menghabiskan waktu berlibur. Saya? Di Jakarta saja.
Ada sesuatu yang hilang. Saya merasakan sekali itu. Bayangkan, hampir setiap akhir tahun biasanya saya juga berada jauh dari rumah. Melanglang buana. Menikmati kesendirian. Meneguk kebebasan sedalam-dalamnya. Jujur, ada perasaan tersayat. Dan saya membiarkan rasa ini mengharubiru. Membiarkan nelangsa ini menyudutkan.
Sejurus kemudian, saya perlu menyadari. Apa yang sudah saya raih bukanlah sesuatu yang harus saya sesali. Bukan hal mudah dan murah bisa saya daki bukit kehidupan hingga setinggi sekarang. Akhir tahun ini saya di rumah menemani istri yang kepayahan menjaga kandungan, akhir tahun depan saya kan bisa ajak istri dan anak saya bepergian.
Ah, saya lalu berkhayal tentang perjalanan yang akan kami jalani bersama. Bayangkan kerepotan membawa momongan dalam sebuah traveling. Tapi tak akan mengalahkan kegembiraan kami menjalaninya. Insyaallah. Semoga Tuhan meridhoi.
Comments