Malam sudah larut. Angka jam sudah memasuki hari baru.Saya masih berkutat dengan segala macam pekerjaan. Melirik isteri saya gelisah di atas pembaringan, membuat hati saya miris. Perutnya yang berisi buah cinta kami, terlihat menggunung, memanggil untuk dibelai. Ah, berdosa rasanya. Mengutamakan pekerjaan padahal ada hal yang lebih penting.
Segera saya matikan notebook, memberesi berbagai dokumen. Lalu mengambil ambil wudlu, terus sembahyang malam. "Ya, Allah. Terimalah ibadah malamku ini, sebagai rasa syukur yang tiada terhingga atas segala kenikmatan yang telah Engkau berikan."
Saya beranjak ke tempat tidur. Menarik tubuh isteri saya ke pelukan. Sesaat kemudian gelisahnya lenyap. Terima kasih, Tuhan.
Comments