Melajang itu asyik. Siapa pun akan setuju, melajang itu sejuta indahnya. Tentu saja bagi yang tahu bagamana cara mengisi dan menikmatinya. Lalu sebuah pertanyaan buat saya sendiri sebetulnya. Kesadaran itu menyeruak tiba-tiba. Yes, saya perlu segera berkeluarga. Apapun resikonya.
Andai keinginan menikah waktu itu tak dibarengi niat dan tak diikuti oleh tindakan, mungkin saya ini saya masih melajang. Bebas terbang kemana saja saya mau, lepas merdeka sesuka hati. Tak akan ada sesuatu pun yang dapat menghalangi. Mau apa, mau kemana.
Andai keinginan menikah waktu itu tak dibarengi niat dan tak diikuti oleh tindakan, mungkin saya ini saya masih melajang. Bebas terbang kemana saja saya mau, lepas merdeka sesuka hati. Tak akan ada sesuatu pun yang dapat menghalangi. Mau apa, mau kemana.
Ketika saya begitu percaya akan kekuatan doa, maka hanya itu jalan yang saya ambil: berdoa. Saya ingin menikah. Saya tak mau setiap bertambahnya umur saya, saya masih terus saja sendiri. Ingin rasanya ketika bangun tidur ada seseirang yang saya cintai rebah di samping saya. Ingin rasanya badan kekar saya digelayuti makhluk-makhluk mungil yang adalah darah daging saya.
Waktu berjalan. Satu-satu kejadian yang saya sertakan dalam doa terbentuk: happy birthday, Usep Suhud!
Comments