Skip to main content

Suami Siaga, Siap Grak!

Waktu beberapa tahun lalu di layar tv ada iklan layanan masyarakat tentang kampanye 'Suami Siaga' dengan model penyanyi dangdut Iis Dahlia sering tayang, sayang optimis sekali akan melakukannya jika kelak saya berada di posisi itu. Lalu sekian tahun kemudian saya benar-benar menempati posisi tersebut dan lupa. Sampai suatu malam seorang sahabat mengingatkan: Lu jadi suami siaga, dong?


Suami siaga? Iya, saya benar-benar lupa tentang program itu. Tiap bulan saya bertemu dokter kandungan mengantar istri, dia tak pernah cerita. Poster atau bentuk komunikasi apa pun tentang kegiatan tersebut sudah tak ada lagi. Padahal penting sekali untuk terus mengingatkan para suami untuk memegang peran sebagai suami yang selalu siaga selama kehamilan istri.


Namun, meskipun saya lupa tentang kampanye program Suami Siaga, bukan berarti saya tak siaga. Saya awas nyaris 24 jam sehari semata mengawasi keselamatan dan kondisi istri dan jabang bayi yang dikandungnya. Terutama memberikan kenyamanan dan perhatian terhadap mereka.


Saya betul-betul awam. Masih harus banyak mendengar nasihat siapapun yang telah melahirkan, yang telah berpengalaman dengan orang-orang yang telah melahirkan, dan terus mencari informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran. Sambil saya sendiri menyaipkan lahir bathin untuk menyambut kehadiran calon anak pertama saya.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Billboard Udud

Pemprov DKI serius untuk menelikung para perokok aktif. Setelah mengeluarkan larangan merokok di beberapa kawasan, disusul dengan larangan beriklan bagi produsen rokok di jalan-jalan protokol. Mestinya, mulai Maret lalu, billboard iklan rokok yang semarak di sepanjang Sudirman, Gatot Subroto, dll itu tak sudah tak boleh lagi terpasang. Namun, pengecualian bagi pemasang iklan yang masa tayangnya belum habis, ditunggu hingga akhir masa kontrak. Sesederhana itukah? Seperti bisa ditebak, larangan-larangan apa pun yang diberlakukan pasti selalu diikuti sebuah koalisi kolusi. Tak ada hukuman bagi pengiklan iklan yang masih memasang billboardnya di sana walaupun tenggang waktu sudah terlewat. Yang terjadi adalah, adanya perpanjangan kontrak sebelum tenggang waktu itu habis. Sehingga iklan-iklan rokok itu akan terus terpasang selama masa kontrak yang diperpanjang. Jika perlu, kontrak untuk jangka waktu hingga masa kepemimpinan Sutiyoso berakhir. Sambil berharap, pemerintah provinsi yang baru a...

Payudara di Televisi Kita

Stasiun televisi kita, makin sering menampilkan program tv dengan bumbu payudara. Mungkin untuk menarik minat penonton. Semakin banyak penonton yang menyaksikan tayangan-tayangan mereka, rating acara akan membumbung, dan pengiklan datang. Namanya kompetisi, ya, bo. Tengok saja panggung dangdut, panggung penari, peragaan busana, hingga seserahan sambutan pun tak luput dari sajian payudara. Beberapa siaran langsung, lainnya siaran tunda. Katakan, 'munculnya' payudara di acara tersebut adalah sebuah insiden. Sangat maklum jika kejadian tersebut terjadi pada siaran langsung. Namun jika tayangan itu bukan langsung dan masih juga kecolongan? Please, deh. Jika peristiwa-peristiwa itu memang tak dikehendaki bersama, demi amannya, apa sebaiknya pihak stasiun membuat rambu-rambu khusus perihal busana seperti apa saja yang boleh digunakan oleh siapapun yang akan disorot kamera? Tentunya tanpa harus memasung demokrasi berekpresi.