Setiap kali saya melakukan sesuatu untuk anak saya, diam-diam saya teringat Bapak. Dulu pasti Bapak melakukan hal yang sama juga untuk saya. Setiap kali saya memikirkan segala sesuatu apa pun yang terbaik untuk anak saya, diam-diam saya teringat Bapak.
Dulu, pasti Bapak juga memikirkan semua hal terbaik untuk saya.Apa yang yang saya lakukan untuk anak saya belumlah sebanyak apa yang dilakukan Bapak untuk saya. Jika tahu betapa menjadi seorang Bapak itu tidaklah mudah, mungkin dulu saya tak akan pernah membantah setiap omongan beliau. Mungkin dulu saya tak akan pernah menyakiti perasaan beliau. Sayang, Bapak sudah lama pergi. Tak ada kesempatan buat saya berbagi cerita tentang suka duka memiliki anak. Andai saja beliau masih ada, tak akan habis kata untuk bertanya ini itu, berkata ini itu. Tentang rupa anak saya yang sedikit ada garis-garis wajah Bapak, tentang tangisannya yang garang, tentang berapa kali setiap malam terbangun untuk ganti popok...Namun alhamdulillah, saya masih punya Ibu. Saya masih punya saudara, punya sahabat. Kepada mereka saya masih bisa berbagai. Untuk mereka kebahagiaan yang saya miliki ini...
Comments